Part 5

2.7K 91 0
                                    

Jim POV

Rasanya aku sangat senang bekerja sama dengan Winnie. Perusahaannya merupakan perusahaan terbesar di New York dan aku yakin bekerja sama dengan perusahaannya dapat memajukan perusahaan ayahku.

" Sangat menyenangkan bisa bekerja sama dengan mu"

" Aku pun juga"

" Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

" Apa yang ingin kau tanyakan?"

" Apakah kau sudah memiliki seorang kekasih?"

Aku sangat terkejut ketika Winnie menanyakan hal itu.

" Saat ini aku tidak memiliki kekasih"

" Syukurlah kalau begitu. Jadi tidak ada yang cemburu saat aku bersamamu"

Aku bisa merasakan jika Winnie menyukaiku apalagi kami pernah menjadi sepasang kekasih saat kuliah.

" Aku harap hubungan kita hanya sekedar hubungan pertemanan dan bisnis karena aku tidak ingin membuatmu salah paham"

Winnie terlihat kecewa dengan perkataanku dan ia menutupi kekecewaannya dengan senyuman.

" Tidak masalah. Aku mengerti maksudmu"

Aku tidak ingin memberi harapan kepada Winnie karena wanita yang ada di dalam hatiku hanya Diana.

***

Diana POV

Rasanya hari ini aku tidak sanggup untuk masuk kerja karena tubuhku sangat lemah. Alfred membawaku ke rumah sakit.

" Selamat, anda sebentar lagi akan menjadi orang tua"

Aku dan Alfred sangat terkejut mendengar perkataan Dokter.

" Sebaiknya jaga kesehatan anda. Kurangi aktivitas yang berat"

" Terima kasih dokter"

Setelah dari rumah sakit, Alfred mengajakku makan siang.

" Aku tidak menyangka jika kau hamil."

Aku hanya diam tanpa merespon perkataan Alfred. Rasanya aku belum siap menjadi seorang ibu.

" Ada yang ingin aku bicarakan padamu"

" Apa yang ingin kau bicarakan?"

" Aku ingin kita menikah"

Aku tidak menyangka Alfred akan berkata seperti itu. Aku tidak pernah bermimpi untuk menikah apalagi memiliki seorang anak

" Kenapa kau ingin kita menikah? Apakah karena aku hamil jadi kau ingin bertanggung jawab?"

" Aku ingin kita menikah karena aku ingin kau menjadi istriku"

Andaikan Alfred tahu jika aku tidak memiliki perasaan terhadapnya ia pasti sangat kecewa.

" Aku rasa kita tidak perlu terburu - buru membahas pernikahan"

" Apakah kau tidak ingin menikah denganku?"

Aku hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan Alfred.

***

Jim POV

Sudah dua hari Diana tidak masuk bekerja. Aku sangat merindukannya.
Saat aku sedang bekerja, tiba - tiba ada yang mengetuk pintu.

Aku sangat terkejut melihat Diana. Ia terlihat sangat ceria.

" Maafkan aku beberapa hari ini aku tidak masuk kerja"

" Bagaimana keadaanmu?"

" Keadaanku sudah membaik. Bagaimana kabarmu?"

" Aku sangat baik. Silakan mulai bekerja"

Diana masuk ke dalam ruang kerjanya. Aku senang dapat melihatnya setiap saat.

***

Saat jam istirahat, aku mengajak Diana makan siang. Ia terlihat pucat dan aku sangat mengkhawatirkan keadaannya.

" Diana, kau terlihat pucat. Apakah kau mau aku antar ke dokter?"

" Tidak usah, aku baik - baik saja. Sebaiknya kita segera makan siang"

Aku merasa Diana menyembunyikan sesuatu dariku. Sepertinya aku harus menanyakan langsung kepada Alfred tentang kondisi Diana.

***

Saat malam tiba, aku pergi ke apartemen Alfred. Aku sengaja kesana ingin membahas tentang Diana.

" Aku tidak menyangka kau akan kesini"

" Ada yang ingin aku bicarakan denganmu"

" Apa yang ingin kau bicarakan?"

" Sebenarnya apa yang terjadi dengan Diana?"

"Diana sedang hamil"

Aku sangat terkejut mendengar perkataan Alfred. Rasanya aku tidak percaya Diana hamil.

" Aku sudah melamarnya tetapi ia tidak ingin menikah."

Rasanya hatiku hancur mendengar wanita yang ku cintai hamil dengan saudara ku sendiri

SECRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang