chapter 14

7 2 0
                                    

Annisa pov

Gue bener bener gak yangka kalau gita bisa kayak gitu, awalnya gue kira rania bercanda dengan omongan nya tapi gita justru setujui

Gue liat rania di gudang disitu gue gak tega liat dia kayak gitu,tapi gue juga rada gak percaya gitu

Dan gak jauh dari sana gue liat ada nathan yang emang lagi ngacak rambutnya

Gue hapus air mata gue dan liat kejadian selanjutnya

Udah gak lama nathan masuk dan gak butuh waktu lama nathan keluar dari sana

Disitu juga ada rania yang digendongan nathan, gue ikutin tuh dan berhenti di uks

"Maafin gue rania kalau gue belum bisa percaya sama lo" Ucap gue

Gue langsung pergi dari sana

Annisa pov off

Beberapa jam kemudian

Gita yang berada di rumah karena beberapa jam yang lalu bel pulang berbunyi

Gita yang diantar oleh aiden pun sempat menatap kosong

"Apa iya aiden kayak gitu
,tapi rania sendiri gak ada buktinya" Gita yang menghembuskan nafasnya

Ia menatap langit senja yang begitu indah
"Gue kangen banget sama lo,tapi sekarang lo dimana? Apa lo udah lupa sama gue? Apa lo lupa punya tunangan?" Gumam gita pada langit senja

Gita akhirnya turun ke bawah dan menemukan kakanya sedang bermain  game

"Bang,gue mau curhat nih" Ucap gita
"Curhat apa sih, masalah sahabat lo? " Tanya kaka gita, dan gita pun mengangguk

Gita pun menceritakan cerita nya hingga selesai

"Gini dek gue bukan bela rania tapi emang waktu itu gue liat aiden sama cewek dan pakaiannya tuh seksi banget, tapi gue gak mau nuduh sembarangan loh" Ucap Rico membuat rania terdiam sebentar

"Mending lo cari tau sendiri sebelum lo menyesal dek" Lanjut Rico

Gita yang mengangguk dan kembali ke dalam kamarnya lalu meloncat ke queen size nya

"Apa keputusan gue salah? " Tanya gita sendiri

Skip

Besoknya gita sudah berada di sekolah dengan aiden

"Sayang kamu duluan aja ya" Ucap aiden, gita mengangguk dan berjalan ke kelasnya

Didalam kelasnya ia melihat rania mengumpul dengan anak lelaki sambil bercanda tawa

"Kapan lo kayak gitu lagi rania"lirih gita ia pun berjalan ke bangku belakang dideket rania dan annisa

Tak butuh waktu lama pelajaran pun dimulai dan rania duduk bersama anak lelaki di kelas

Saat pelajaran dimulai guru bertanya kepada anak anak yang membuat mereka ketakutan

"Em rania,coba kamu jelaskan . Persamaan gelombang berjalan pada seutas tali dinyatakan oleh x dan y dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan
(a) arah perambatan gelombang
(b) amplitude gelombang
(c) frekuensi gelombang
(d ) bilangan gelomban
 (e ) panjang gelombang dan
(f) kecepatan rambat gelombang"

Rania maju lalu menuliskan jawabanya dalam waktu 2 menit

"Coba kamu baca kan jawabanmu rania" Rania mengangguk

"Persamaan gelombang  y = 0,04 sin 0,2 π (40t-5x)= 0,04 sin (8π-πx
(a) Karena tanda koefisien t berbeda dengan tanda koefisien x , gelombang merambat ke sumbu x positif ( ke kanan )
(b) Amplitudo gelombang A = 0,04 cm
(c) Kecepatan sudut ω= 8π. Karena ω= 2πf , maka 2πf= 8π atau f = 4 Hz
(d) Bilangan gelombang  k = μ/cm
(e) Karena rumus bilangan gelombang k = 2π/λ maka π = 2π/λ  atau λ = 2 cm
(f) Kecapatan rambat gelombang dapat ditentukan dengan 2 cara yaitu 
   v = f λ = 4,2 = 8 cm/s
   V= ω/k = 8π/π = 8 cm/s"
(*kalau jawabannya salah,maafin aja soalnya ngambil dari Googl*)

Penjelasan rania membuat mereka tercengang karena belum ada yang bisa menyelesaikan soal itu

"Baiklah karena kamu bisa menyelesaikan soal itu kamu bisa keluar dari kelas" Ucap guru itu rania yang tak ingin menyia nyiakan nya segera keluar

Saat di lapangan rania melihat bola basket di lapangan,segera rania mengambil nya dan memutar bola itu ditangan nya

Ia mulai tertarik untuk bermain dengan bola itu, tak lama ia mulai memasukan bola ke dalam ring basket

"Itu rania kan?gue denger sih the black angel bubar ya?"

"Ih sayang tau kalau bubar"

"Itu sih rania nya aja yang gatel"

"Kak rania itu cantik ya"

"Rania itu pacar gue"

"Primadona sma lagi main cuyy"

"Body goals banget sih"

Rania tak menggubris itu ia malah tertuju pada permainan bola basket nya itu

Bruk..

Suara bola basket rania yang mengenai seseorang, rania segera kesana dan membantu orang itu

"Sorry" Ucap rania
"Eh gak papa kak santai aja,lagian cuma merah aja" Ucap anak lelaki itu sambil mengusap kepala nya yang sedikit mengeluarkan darah

Rania segera mengambil ikat lengannya dan menggunakan nya ke anak lelaki itu

Setelah mengikatnya rania membantu laki laki itu bangun

"Nama?"
"Alvado xander maximus kak" Rania mengangguk dan pergi berlalu

Namun dibalik itu semua seseorang yang sedang melihat kejadian itu mengepal kuat tangannya hingga jari jarinya memutih

"Kali ini lo gue maafin tapi untuk kedepannya jangan harap untuk gue maafin" Ucap seseorang itu

Sedangkan dikelas yang sedang berlangsung gita sedang melamun mengingat apa yang terjadi antara mereka

"Apa aiden itu bener selingkuh?atau rania yang salah? Apa perlu gue selidikin? Gue harus minta maaf sama rania atau jangan?" Batin gita dalam hati

Ia merasa gelisah melihat perilaku sahabat nya atau mungkin mantan sahabatnya itu yang kini makin menjadi es

"Anggita Veronica" Panggil gurunya namun tak ada jawaban sama sekali

"Anggita" Sekali lagi dipanggil membuat Annisa memukul kepala gita

"Aw sakit tolol" Bentak gita pada annisa
"Guru manggil lo dari tadi anjir" Bentak annisa yang tak kalah kuat

Gita langsung melihat gurunya itu sedang membenarkan kacamata dan menatap dirinya

"Bisakah kamu fokus dengan pelajaran saya?" Tanya guru itu gita mengangguk dan menatap papan tulis didepan kelas

Di tempat lain yang jauh dari mereka

"Apa lo masih inget gue?apa lo masih sayang sama gue?apa cinta lo masih ada untuk gue?disini gue berharap semoga lo gak lupa sama janji lo untuk setia sama gue sampek gue kembali ke diri lo"

Seseorang itu menatap langit malam yang ditaburi oleh bintang bintang dan bulan yang sedang bersinar terang

"Gue disini selalu ada buat lo,gue gak pernah bisa ngelupain lo walau sedetik aja,mungkin kalau lo denger kalimat gue yang terlalu alay pasti lo bakalan kesel sama gue"

Seseorang itu tertawa senang saat melihat masa lalu nya bersama seseorang yang ia sayangi dan ia cintai selamanya

falling in love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang