20180901
Happy Reading
***
Jungkook membaringkan tubuhnya dilantai ruang latihan. Jungkook dan keenam member lain baru saja selesai berlatih dance I'm Fine—lagu terbaru dalam album Love Yourself Answer—pulang dari acara musik Music Bank untuk promosi dan exhibition yang dibuat Bighit dan BTS untuk Army, ketujuh member tidak langsung pulang ke dorm. Mereka berlatih di gedung agensi yang menaungi mereka.
Lengan kiri Jungkook menutupi matanya dari cahaya lampu ruang latihan. Rasa lelah ditubuhnya membuat pemuda tampan itu mengantuk. Tak butuh waktu lama, pemuda bergigi kelinci sudah masuk kealam mimpi.
Taehyung yang melihat adik kesayangannya tertidur, hanya tersenyum. Dia mengerti jika Jungkook kelelahan. Member lain juga lelah dengan jadwal mereka yang begitu padat, termasuk dirinya. Bahkan Taehyung belum tidur selama dua puluh empat jam. Itu yang dia ceritakan kepada Army saat recording di Music Bank. Selain berlatih untuk persiapan world tour, mereka juga disibukan dengan membuat lagu untuk album baru mereka dengan cerita yang berbeda.
"Dia tidur?" Pertanyaan itu terlontar dari bibir Jimin. Taehyung hanya menganggukan kepalanya. "Biarkan saja. Ayo kita siapkan kejutan untuk ulang tahunnya. Sebelum dia bangun."
Lagi-lagi Taehyung hanya mengangguk. Taehyung sebenarnya sudah merindukan kasurnya. Mungkin setelah dia membantu kelima hyung-nya memberi kejutan kepada si adik bungsu kesayangannya, dia akan bertemu dengan pulau kapuk dan memeluk bantalnya walaupun hanya beberapa menit.
***
Jungkook terbangun dari tidurnya dan menggeliat pelan. Lengan kiri yang tadi digunakan sebagai penutup matanya, kini meraba lantai ruang latihan. Dia mencari ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang. Jungkook mengerjapkan matanya dan hanya kegelapan yang ada. Jungkook bangkit dari posisi berbaringnya dan menyalakan layar ponselnya. Waktu sudah menunjukan jam sebelas kurang lima belas menit.
Hampir satu setengah jam Jungkook tertidur dan tidak ada yang membangunkannya. Jungkook berdecak kesal. Entah kenapa hari ini keenam hyung-nya mendiamkannya dan mengabaikannya. Jungkook merasa de javu. Tadi saat berada di exhibition untuk melihat pameran foto mereka sejak debut sampai sekarang, dia ditinggalkan oleh keenam hyung kesayangannya. Tepatnya di area mirror maze, saat Jungkook sedang serius melihat foto-foto mereka.
Jungkook tidak menyadari jika keenam member lain sudah keluar dari ruang exhibition. Jungkook sendirian mencari jalan untuk keluar dari area mirror maze. Jungkook juga tidak tau jika hyung kesayangannya, Taehyung memberi petunjuk berupa gambar panah pada salah satu kaca di labirin kaca itu. Untung saja Jungkook bertemu dengan Hobeom, manajer Bangtan. Dari Hobeom juga dia tau jika keenam hyung-nya sudah berada di mobil menunggunya.
Kesal, tentu saja. Sesampainya di mobil, dia melampiaskan kekesalannya kepada enam pemuda lebih tua darinya. Sementara Seokjin, Hoseok, Yoongi, Taehyung, Namjoon, dan Jimin tentunya meminta maaf kepada adik bungsunya, setelah itu Jungkook kembali diabaikan. Jungkook tentu tidak mengerti mengapa keenam hyung-nya mengabaikan dirinya.
Mereka hanya bicara kepada Jungkook, jika mereka perlu saja. Jungkook mencoba mengerti jika keenam member sedang lelah sama seperti dirinya, tetapi Jungkook tau selelahnya mereka, mereka masih bisa becanda kepadanya. Hari ini Jungkook benar-benar diabaikan. Walaupun Jungkook mencoba membuat lelucon agar keenam hyung-nya tertawa, tetapi itu hanya angan Jungkook saja.
Seokjin, yang biasanya menjadi orang yang selalu tertawa dengan leluconnya, hari ini tidak sama sekali. Jimin, Taehyung, dan Hoseok yang selalu bicara dengannya, hari ini mereka hanya diam dan bicara hanya seperlunya. Yoongi dan Namjoon juga sama. Jungkook benar-benar ingin menangis saat ini. Jungkook tidak terbiasa diabaikan seperti ini oleh keenam kakak kesayangannya.
Tak jarang Jungkook bersikap tidak menghormati mereka, tetapi keenam member tidak mempermasalahkannya. Karena mereka tau jika Jungkook hanya becanda dan keenam pemuda yang lebih tua dari Jungkook, juga tau jika Jungkook sayang dengan mereka. Bersama-sama lebih dari tujuh tahun, membuat para member mengerti sifat satu sama lain.
Jungkook berdiri dari posisi duduknya. Berbekal cahaya dari ponselnya, dia melangkah menuju pintu. Jungkook terlalu malas hanya untuk menyalakan kembali lampu ruang latihan. Jungkook mengernyit saat membuka pintu, tak hanya lampu ruang latihan yang tidak menyala tetapi seluruh gedung Bighit juga lampunya padam.
"Bang Sihyuk PD-nim lupa membayar listrik gedung? Kenapa semua lampunya tidak menyala? Para staf dan Hyungie juga kemana? Tidak mungkin kan mereka meninggalkanku sendirian di sini?"
Pikiran-pikiran aneh mulai merasuki kepala Jungkook. Jungkook menatap layar ponselnya dan mencari kontak untuk menghubungi salah satu member. Member pertama yang dihubungi Jungkook itu Taehyung, hyung kesayangannya. Sayangnya, Taehyung tidak mengangkat panggilan darinya.
Jungkook menghela napas, lalu berjalan menuju studio Namjoon. Siapa tau Namjoon masih ada di studionya. Kini Jungkook menelepon Yoongi untuk bertanya pemuda pucat itu dimana, sama saja dengan Taehyung, Yoongi juga tidak menjawabnya. Saat ini Jungkook sudah berada di depan studio Namjoon. Tidak dikunci. Jungkook membuka pintu studio dan memanggil nama Namjoon, tetapi sang leader tidak ada di studionya.
Jungkook memutuskan untuk pergi ke studionya. Jungkook sudah mempunyai studio sendiri yang dia beri nama Golden Closet Studio. Di studio itu, dia bisa mengedit video, foto untuk GCF dan GCP. Di studio itu juga dia bisa memproduksi lagu ciptaannya sendiri. Dalam perjalanan menuju studionya, Jungkook masih berusaha menghubungi hyung-nya yang lain. Sama seperti sebelumnya tidak ada yang mengangkat. Manajer Bangtan pun tidak mengangkat telepon darinya.
Dengan langkah lemah, Jungkook sudah sampai di studionya. Saat membuka pintu studio, Jungkook dikejutkan dengan cahaya lilin dan tiba-tiba lampu di gedung Bighit menyala. Mata Jungkook semakin membulat saat melihat keenam hyung kesayangannya sudah ada dihadapannya menyanyikan lagu ulang tahun untuknya.
"Hyung..."
Hanya itu yang bisa Jungkook ucapkan. Jungkook menampilkan gigi kelincinya, menatap berbinar keenam kakaknya.
"Cepat tiup lilinnya Jungkookie."
Jungkook hanya mengangguk menuruti ucapan Seokjin. Jungkook memejamkan matanya lalu meniup lilin yang berada diatas kue ulang tahun.
"Selamat ulang tahun bayi besar Bangtan. Hei, jangan menangis."
Namjoon langsung memeluk Jungkook yang tanpa sadar pemuda kelinci itu menangis. Taehyung mengusak rambut Jungkook.
"Selamat ulang tahun, Jungkook. Kau sudah besar sekarang. Maafkan kami, seharian ini mengabaikanmu. Ini salah satu bagian dari kejutan untukmu."
Taehyung memeluk Jungkook dan Namjoon yang diikuti oleh Jimin, Hoseok, Seokjin, dan Yoongi. Jungkook hanya mengangguk. Dia bahagia. Sangat bahagia. Bukan hanya kakak dan kedua orang tuanya di Busan yang menyayanginya, tetapi keenam member, seluruh staf Bighit, dan Army juga menyayanginya.
Today is Jungkook day. Happy birthday golden maknae Bangtan and Army.
END
PS : Walaupun di Korea udah jam 2 tapi disini masih jam setengah dua belas dan masih masuk 1 september^^ Masih bisa ucapin dong.
Selamat ulang tahun Bunny, bayinya Bangtan dan Army. Walaupun kamu udah umur 21 tahun tapi Jungkook masih tetap bayi Bangtan dan Army. Jangan cepat besar ya :) Makin sayang sama Hyung Bangtan, Army, dan Keluarga. Doa terbaik untukmu^^
See you next story
Good night^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond The Scene Story
Fiksi PenggemarKumpulan oneshot, short story, dan ficlet tentang BTS Warning : FF ini hanya imajinasi penulis jika ada kesamaan tempat, dan adegan itu tidak disengaja. FF ini terinspirasi dari BTS. Semua tokoh yang ada didalamnya milik keluarga, fans, agensi, dan...