Incheon Airport, 8 Am KST
Setelah menempuh perjalan yang sungguh melelahkan, akhirnya disinilah aku menginjakkan kaki, negara dimana aku dilahirkan dan memiliki banyak cerita diusiaku yang masih belia beberapa tahun silam sebelum aku pindah dan tumbuh besar di Amerika tepatnya di LA. Aku tidak tahu bagaimana perasaan yang kurasakan saat ini, apakah harus senang atau sebaliknya. Hanya saja yang selalu muncul dibenakku setelah eomma dan appa memutuskan untuk membawa ku, hyung, dan nuna kembali ke Korea adalah Apakah aku bisa menjalani kehidupan baruku dengan damai, dengan kenangan pahit yang benar-benar masih membekas selama 12 tahun terakhir. Itulah yang membuatku berat untuk melanjutkan langkah kaki ku yang sedari tadi hanya mengikuti keluargaku dari belakang kemanapun mereka berjalan.
" kyakk!! Hwang Hyunjin, geokjeong hajima! Kajja"
Seakan mengerti apa yang mengganggu pikiranku saat ini, eomma membalikkan tubuhnya menghadapku dengan seutas senyuman meyakinkan agar aku yakin bisa melewati semuanya tanpa kekhawatiran. Begitupun appa, hyung, dan nuna. Melihat wajah mereka satu persatu, aku membuang nafas dengan keras.
"Ne"
Itulah satu-satunya kata yang kuucapkan dengan senyuman palsu yang terpaut diwajahku. Dengan berat hati aku melanjutkan langkah ku mengikuti mereka. Jika mereka percaya aku bisa melewati semuanya, mengapa aku tidak percaya pada mereka yang akan selalu berada disisiku sampai kapanpun seperti janji mereka. Aku tidak akan pernah kehilangan sebuah keluarga untuk yang kedua kalinya. Meskipun aku tahu eomma dan appa dengan sengaja membawa kami kembali ke Korea agar aku bisa menyelesaikan semua kesalahpahaman yang ada.
_______________ _______________
"Anak-anak, kita sudah sampai ~"
"Woah... i jib-e geuriwoda jinjja"
Melihat eunbi nuna yang begitu semangat ingin cepat masuk kedalam rumah, aku ingat sekali saat pertama kali bertemu dengannya.
~Flashback - 12 years ago~
Aku yang sedari tadi hanya duduk disofa ruang tamu sambil membawa robot kesayanganku hanya bisa diam sambil memperhatikan 2 orang asing yang duduk tepat disofa seberangku. Aku benar-benar tidak tau mereka siapa, yang aku tau hanya usia mereka yang pasti lebih tua dariku.
"Minhyun oppa, kenapa kita ada disini?"
Gadis berambut lurus itu sudah dipastikan bertanya pada anak laki-laki yang ada disebelahnya sambil memperhatikanku dan berganti menatap seisi ruangan ini.
"Apakah kau yang namanya Kim Joo-Chan?"
Anak laki-laki itu tak menghiraukan pertanyaan gadis disampingnya dan beralih menatapku
"Kau bertanya padaku?"
"Ya.. siapa lagi kalau bukan kau"
Woah.. Daebak. Bagaimana dia bisa tau namaku? Bahkan dari tadi aku hanya diam saja tidak mengucapkan satu katapun.
" Ne.. Joneun Kim Joo Chan-ieyo."
"Oppa, apa maksudnya ini? I saram-i nuguya? Kim Joo Chan?
"Neo molla? Dia akan menjadi adik baru kita babo"
"Mworago? Adik baru? Jangnan-i?"
Gadis itu masih tidak percaya, begitupula aku disini. Apa katanya? Adik baru? Aku akan menjadi adik mereka?
"Jangnan ani-ya. Itu yang eomma katakan padaku."
Gadis itu, yang tadinya memasang wajah bingung berubah menjadi sumringah.
"Kyakk!! Kim Joo Chan! Annyeong aku Hwang Eunbi. Aku akan menjadi nuna tercantik buatmu. Dan dia Hwang Minhyun, dia akan menjadi hyung terjelek buatmu. Jangan takut kita akan berusaha menjadi nuna dan hyung yang terbaik untukmu."
YOU ARE READING
THE SECOND TIME || Hwang Hyunjin
RandomApakah kau akan meninggalkan ku untuk yang kedua kalinya? -Hwang Hyunjin-