Mata itu

47 1 0
                                    

faiz Pov :
Pagi ini,  aku sudah siap untuk menemani abah mengisi pengajian rutin di masjid pesantren,  ya sudah menjadi tugasku, sebagai anak laki-laki yang ada disini untuk mendampingi abah,  karena mas Fahmi dan mas Fahri masih menuntut ilmu di negri para ulama,

oh ya perkenalkan,  aku Abdurahman Faiz,  usia ku kini menginjak 27 tahun,  aktivitasku selain melanjutkan S2 di fakultas pendidikan di kota ini, setelah S1 nya aku ngambil di Mesir, aku juga berbisnis makanan yang lagi kekinian,  tapi itu sebagai usaha sampingan aja,  yang pasti tugasku yg tetap adalah mendampingi abah untuk mengisi kajian dimanapun abah berada,
itulah sedikit tentang diriku, 

sebelum kulangkahkan kaki ke dalam masjid untuk menyusul abah,  mataku tertuju pada,  seorang ibu yang turun dari sepeda motor scoopy ungu metalik,  itu bu Rahma,  salah seorang jamaa'ah pengajian abah yang senantiasa hadir,  ya aku hafal beliau karena selain rumahnya tidak jauh dari pesantren,  beliau orang yang senantiasa mengirimi keluarga kami dengan berbagai macam makanan,  oh iya beliau adalah pemilik catering,  tapi yang membuat aku tak berpaling, dia yang memakai pakaian hitam bercadar,  hanya mata birunya nya yang terlihat,  yang membonceng bu Rahma,  siapa dia? 

yang ku tau bu Rahma seringkali di antar anak  laki nya yang kerja di kantor penerbitan, 

"Assalamualaikum nak Faiz" tiba-tiba bu Rahma sudah didepan ku menyapa

"eh Wa'alaikumsalam ibu, " jawabku tergagap,

"koq gak langsung masuk nak? "

"iya bu,  ini tadi kebetulan masih sakit perut,  jadi agak telat mendampingi abah"

"hayuk nak ibu masuk dulu ya "

" eh ,silahkan bu "

dan selepas bu Rahma masuk,  sosok bercadar tadi telah hilang dari tempatnya,  kuarahkan pandanganku mencarinya nihil, motor scoppy ungu metalik dengan helm yg sama warnanya serta mata biru yg unik dalam cadar itu langsung terekam dalam memori ku

..astaghfirullah faiz,  apa yang kulakukan...  jaga pandangan mu
dan aku pun segera masuk ke dalam  masjid

Amanda Pov :
hari pertama tinggal bersama mama,  setelah dari awal kuliah hingga kini mendekati tugas akhir aku tinggal di kost dekat kampus,  kuputuskan tinggal TA ini untuk kembali ke mama,  menemaninya,  ya walaupun dari rumah ke kampus jaraknya lumayan jauh,  tapi tak apalah, 

Amanda Aisyah Keith,  itulah nama yang diberi oleh almarhum ayah dan mama,  ya terlahir dari seorang ayah yang blasteran,  ukraina dan inggris,  dan mama yang asli Jawa,  sepeninggal ayah,  saat aku masih SD mama memboyong aku bersama kak Ahmad dan kak Ammar,  kembali ke Indonesia,  mama memulai usaha catering untuk menghidupi kami bertiga,  dengan usaha itulah,  kami bisa sampai kuliah hingga saat ini,  aku kuliah semester akhir mengambil jurusan pendidikan,  selain aktivis dakwah di kampus ,aku pun juga mempunyai usaha kecil-kecil an menjual gamis dan niqob yang aku design sendiri, kadang aku membawa dagangan kue mama untuk kujual ke teman-teman kampus itung-itung membantu mama

Agenda ku hari ini mengantar mama ke pengajian di pondok Babussalam dekat rumah dan segera ke kampus dengan mengendarai scoopy ungu ku, setelah sampai di pondok aku segera pamit ke mama

"hati-hati nak,  jangan ngebut, banyak dzikir ya" pesan mama

"siap,  insha Allah ma" kataku sambil mencium tangannya



hampir 15 tahun tak pernah nulis fiksi lagi, 
gimana dengan part 1 nya?
ini mencoba mengalirkan nya dalam wattpad,  yuk di komen di kritik di saranin, 
❤ thx for reading ❤

Dia....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang