Jawaban Doa

700 48 0
                                    

Jawaban dari Doa yang Tak Kunjung Terjawab
===

mengapa doa-doa yang telah dihaturkan tak jua dikabulkan? Mengapa saat berada dalam kesusahan, Allah tak datang memberi pertolongan?

Hal itu sebenarnya sudah terjawab oleh Al-Quran.

Yuk, simak baik-baik kisah Nabi Yunus saat beliau merintih di dalam perut ikan paus, dan berucap lirih, ‘Laa ilaa ha illa anta subhanaka inni kuntu minadzaalimiin... Tiada tuhan selain Engkau, Ya Allah. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dzalim’.

Kemudian  Allah menolong Nabi Yunus. Lantas di dalam Surat As-Saffat ayat 143 dan 144, Allah memberi penjelasan mengapa Dia mau menolong Yunus,

“Maka, seandainya dia (Yunus) tidak termasuk orang yang banyak berdzikir kepada Allah, pasti dia akan tetap berada di dalam perut ikan paus sampai hari kiamat.”

Lalu bandingkan dengan kisah lainnya. Kisah dari laut merah, Mesir. Kisah ini tercatat dalam surat Yunus ayat 90,

“... Sehingga ketika Firaun hampir tenggelam, dia berkata, ‘Laa ilaa ha illalladzii aamanat bihi banuu isrooiil wa ana minal muslimiin... Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Isroil, dan aku termasuk orang yang berserah diri’.”

Lantas Allah menjawab persaksian Firaun di ayat selanjutnya,

“Mengapa baru sekarang --kamu mengingat-Ku?-- Padahal engkau telah durhaka sejak dulu, dan engkau termasuk orang yang membuat kerusakan.”

---

Ayat di atas menjadi jawaban mengapa Allah tak menerima doa kita di saat sulit, sekaligus menjadi rumus bagaimana cara agar saat kesusahan melanda, Allah segera menolong kita.

Kalau disimak baik-baik kedua kisah di atas, kita akan menemukan benang merah, mengapa Allah menolong Nabi Yunus namun membiarkan Firaun. Padahal, di saat genting itu, mereka sama-sama menyebut kalimat tauhid, “Laa ilaa ha illallaaah...” mereka sama sama bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah.

Ternyata, jawabannya ada pada kalimat; “Maka, seaindainya Yunus ‘tidak termasuk orang yang banyak berdzikir pada Allah, pasti dia akan tetap berada di dalam perut ikan paus sampai hari kiamat.’

Mengapa Allah selamatkan Nabi Yunus? Karena Nabi Yunus adalah ORANG YANG BANYAK BERDZIKIR KETIKA DALAM KEADAAN SENANG.

Bandingkan dengan firman Allah kepada Firaun,

“Mengapa baru sekarang kamu mengingat-Ku?”

Ya, mengapa ketika sudah berada dalam keadaan darurat, kematian berada di depan mata, kamu baru mau mengingat Allah? Sedangkan dulu kamu adalah orang yang durhaka dan membuat kerusakan.

Di ayat ini, Allah sengaja mem-flashback episode hidup seorang hamba. Nih, dulu kamu waktu senang gak pernah ingat Aku. Sekarang waktu susah saja kamu datang. Kemana aja dulu? Kemana aja?

Dari sini kita bisa tarik kesimpulan, jika ingin ditolong Allah ketika kita dalam keadaan susah, maka banyaklah berdzikir, mengingat Allah, tatkala kita dalam keadaan senang. Jelas ini sulit sekali. Sebab, ketika badan sehat, harta melimpah, keluarga kecukupan, kecenderungan kita pasti lupa pada siapa yang memberi nikmat ini.
Namun, susah bukan berarti tidak bisa dilakukan. Ala bisa karena terbiasa. Dimulai dari membaca tulisan ini, kita biasakan berdzikir ketika merasa senang. Ketika makan makanan enak, sebut Asma-Nya. Ketika bisa tidur nyenyak, sebut nama-Nya. Ketika tabungan melimpah, dzikir. Ketika keluarga harmonis, ucap hamdalah.

Dengan begitu, semoga saat kita lemah, tubuh sakit, terjerembab dalam banyaknya hutang, keluarga berantakan, lalu kita berucap lirih sambil berderai air mata, “La ilaaha illallaaah... tolong aku, Ya Allah.”

Maka Allah segera keluarkan kita dari permasalahan hidup.

Ya, seperti ketika Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan paus.

***
Fitrah Ilhami
***
#Menulis_caraku_mengingatkan_diri_sendiri  #sriwahyunism #yunsriway

Renungan Islami (Sharing Motivasi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang