Queen Traveling (Ratu Jalan-Jalan)

Queen Traveling|Bagian Lima Belas

Happy Reading ya!

Akan ada kejutan nanti dibawah ya

Penasaran? Yook buruan dibaca!!

Dan maaf banget aku baru bisa update dan udah sebulan lebih ya aku nggak update-update? Hahaha sumpah aku ngetik ini angot angotan banget antara lanjutin Apa enggak. Soalnya aku masih pkl biasa lah anak smk. Jdi mau fokus dulu sama pklnya.

Disini ada yg masuk smk? Klo ada kita bakalan senasib heheeh

Yook ah lanjut dibaca

Akooh sayang kalian

Muach

*****

Pernyataan yang tak terkira Darinya

*****

Geina dan yang lainnya berjalan menghampiri loket pembayaran, setelah membayar tiket dan membawa tiket masing-masing, mereka masuk kedalam lokasi wisata yang sudah dipenuhi oleh para pengunjung.

Sudah beberapa minggu Geina tak menghirup udara segar. Inilah saatnya yang Geina tunggu sedari tadi. Pemandangan dan sejuknya udara perbukitan membuat dirinya merasa lepas dari kepenatan bersekolah.

Hamparan pohon pinus yang penuh dengan cahaya keeksotisannya. Langit biru yang membentang begitu juga awan-awan yang bergerombol beriring-iringan menambah keindahan tempat itu. Ia menghirup udara sebanyak-banyaknya dengan sesekali memotret Bila, sahabatnya dan semuanya yang ikut beriburan kali ini dan tentunya Dikon.

Biasanya ia akan berlibur sendiri dengan keluarga besarnya atau hanya bersama sahabatnya, Bila.

Burung-burung berterbangan dan berkicau sangat kencang untuk mempertunjukan suaranya yang sangat merdu. Mereka berjalan bergerombol menapaki jalanan yang sedikit liku.

Mereka menuju salah satu wahana yang sangat ingin Geina naiki. Salah satunya yaitu Bamboo Sky. Salah satu wahana yang disusun dari bambu yang dibuat meruncing ke atas.

Sangat indah

Itulah kesan Geina saat sudah dekat dengan wahana Bamboo Sky. Begitu pula dengan yang lainnya. Tapi, kesan biasa itulah yang bisa Dikon deskripsikan saat melihat wahana itu.

Geina tersenyum lebar lalu menarik tangan Dikon yang berberdiri disampingnya untuk segera naik ke wahana itu.

Dikon yang di tarik paksa oleh Geina hanya berdiam diri tak beranjak sedikit pun dari tempatnya sekarang berdiri. Ia hanya menatap Geina dengan alis terangkat satu. Yang menunjukkan dirinya tak mengerti apa yang akan Geina lakukan kepadanya. Cukup sudah dirinya malu dengan memakai baju kebesaran dan baju yang sama dengan Geina.