Teruntuk kamu yang telah melangkah jauh. Sekarang, apa kabar? Kuharap kamu selalu baik-baik saja. Jangan biarkan telinga ini mendengar kabar buruk tentangmu, jika kamu tak ingin melihat kekhawatiran itu kembali muncul.
Sungguh, semua coretan rasa yang aku tulis sampai detik ini, masih berputar dalam lingkar dirimu. Kupikir jenuh akan menghampiriku, namun nyatanya tidak. Sebab tentangmu, tak akan ada habisnya bila hanya tertuang dalam lembaran kisah.
Benar, aku masih belum bisa lepas dari bayang-bayang dirimu. Tapi jangan khawatir, sebab aku punya cara tersendiri bagaimana dalam menenangkan diri. Salah satunya adalah bercengkrama dengan kertas dan pena.
Kamu harus tahu, sajak-sajak rindu akan hadirmu kembali di sisiku sudah memenuhi lembaran bukuku. Aku berharap suatu saat, sajak-sajak ini akan sampai di hadapanmu. Menjadi hidangan manis saat kamu sedang duduk santai bersama segelas teh di mejamu.Harapku, melalui tulisan-tulisan ini, aku bisa memberikan bukti nyata betapa perasaan ini sangat memegang teguh keseriusan. Meski harus mengecap pahitnya kenyataan yang tak memberikan balasan yang sama. Namun percayalah, pernah merasakan hangatnya dekapanmu sudah lebih dari cukup untukku.
Jaga diri kamu baik-baik, ya. Maaf, aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan tanpa berani mendekat apalagi menyapa. Sebab aku sadar, sudah ada dia yang lebih berhak untuk itu semua. Terima kasih pernah hadir mewarnai hidupku.
Jika seandainya takdir memang berpihak pada kita, aku yakin semua akan kembali seperti semula bahkan bisa lebih dari itu. Sampaikan salamku untuk dia. Semoga dia bisa menjagamu lebih dari penjagaanku dulu.
Salam hangat dari wanita penikmat rindu,
Heltymk.Bone, 21 Juli 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Setelah Kehilanganmu.
RomanceSebelumnya aku tidak pernah membayangkan bagaimana aku setelah tidak denganmu. Hingga suatu ketika, waktu membawaku pada keadaan; melepaskanmu adalah sebuah keharusan. Setelah kehilanganmu; aku mencoba berdamai dengan rindu, berteman dengan sepi, se...