Selepas Chanyeol mengatakan hal yang seharusnya tidak muncuat dari mulutnya.Seorang Chanyeol Winata dengan gagah dan berani, menarik alyn ke parkiran menuju mobil. Mengajak Alyn Ashleya Dinata pulang seraya berkata: "Ayo kita pulang bertemu orangtuamu!" tandasnya tegas.
Alyn melongo, mulutnya enggan terkatup beberapa detik. Sadar ucapan Chanyeol tidak masuk akal. Alyn bertanya, "Kak Chanyeol mau ngapain nemuin Papa, Mama?"
"Minta izinlah, Lyn." jawabnya singkat.
"Kak, please lo jangan nekat. Lagian ini bukan bayi lo. Gue gak mau ngerusak kehidupan elo kak."
"Stop ngomong kayak gitu. Ngerusak apasih? Gue sayang lo kok Lyn, jadi gue gak terpaksa. Gue juga gak peduli itu anak siapa. Yang gue tahu kelak di akta kelahirannya tertulis nama gue, Chanyeol Winata ayah dari anak lo." Tegas Chanyeol yang mendorong air mata Alyn lolos sempurna.
Andai Sehun yang berkata demikian. Andai Sehun mengakui bahwa ini adalah hasil buah cinta mereka. Bukan! Tapi hasil nafsu Sehun saat itu.
Semua hanya berandai dan andai kata. Tuhan penentu segalanya dan Alyn juga tidak bisa memaksa Sehun untuk mau bertanggung jawab. Tapi, Alyn juga tidak mau Chanyeol menjadi batu loncatan untuk menutupi aib dirinya.
"Mulai sekarang ini-" Chanyeol menyentuh perut datar Alyn, "Anakku, anak kita!" Katanya lagi.
Alyn diam, ia menangis tidak bisa berkata - kata.
"Jangan menangis lagi, Baby kita pasti terluka jika tahu ibunya sedih karena mimikirkan kehadirannya." Kata Chanyeol sambil tersenyum. Teduh sekali, andai Alyn mencintai Chanyeol Winata bukan Sehun Megantara si brengsek keturunan Inggris -Indonesia itu.
"Sekarang kita pulang ya."
"Tapi Kak, gue takut."
"Biar gue yang ngomong." Balas Chanyeol lagi.
"Lo gak tau kalau Papa marah, Papa galak Kak."
Chanyeol malah senyum.
"Segalak - galaknya Papa lo, gak bakal bunuh gue kan?" tanya Chanyeol, dia malah ketawa.
Alyn mendengus sebal, Chanyeol malah menanggapinya bercanda.
"Gue kan niatnya baik, mau meminang anaknya. Biar gak nyusahin lagi minta duit ke Papa lo, hehe" Chanyeol malah nyengir lagi.
"Ih! Gue serius tau Kak. Malah bercandaan sih lo."
"Gue serius, kita nikah ya. Walaupun penghasilan gue gak seberapa dan gue masih kuliah. Tapi, gue rasa cukup kok Lyn. Buat anak kita juga." kata Chanyeol yang buat Alyn menitikan air matanya lagi.
"Kak lo ngelakuin ini bukan karena wasiat, Nina kan?" tanya alyn sedih.
Chanyeol ngegeleng, "Gue ngelakuin ini karena gue gak mau orang yang gue sayang pergi ninggalin gue lagi. Gue gak mau nyesel untuk yang kesekian kalinya. Sehun sudah melepaskan elo, Lyn. Jadi izinkan buat gue mengisi hari - hari elo mulai saat ini." Alyn tersenyum, tanpa aba - aba ia memeluk Chanyeol. Terharu karena pria itu begitu baik padanya. Merasa berdosa, dulu mengabaikan pria itu, bahkan menyakitinya. Menceritakan seputar kecintaannya terhadap Sehun tanpa memahami perasaan seorang Chanyeol Winata, Alyn menyesalinya.
🐣🐣🐣
"Hun lo kasar banget sih sama Alyn." itu Kai teman Sehun mengutarakan argumennya atas perlakuan Sehun pada Alyn tadi. Tidak sengaja Kai melihat kejadian itu, bukan tidak sengaja. tapi, Kai penasaran.
"Lo gak perlu ikut campur urusan gue." kata Sehun ketus.
"Lo cowok Hun, lo harus tanggung jawab atas apa yang lo lakuin. Bukan malah mengkambing hitamkan orang lain." Kata Kai menasehati. Demi tuhan, ini kata - kata bijak Kai yang perdana keluar menasehati seorang Sehun Megantara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getting Pregnant
Fanfic#1 Ranking on Shortstory [22 November 2018] "Kak Tanggungjawab!" "mending kamu gugurin aja. Aku belum siap jadi ayah!"