Rachel Pov
Aku terbangun dengan perasaan bahagia. Papa dan mama akan menyisihkan waktu mereka untuk ku. Aku, Rachel Natasha Savira Maury. Anak dari seorang pengusaha sukses yaitu Oliver Joe Maury dan juga ibu ku yang juga seorang penulis bernama Kharisa Revina Arnada. Yap! ayah ku memang bukan orang Indonesia. Aku berketurunan Canada - Indonesia. Ayah ku memiliki kewarganegaraan Canada dan ibu ku Indonesia. Walaupun begitu, ibu ku juga sering pergi keluar negeri. Dan hal itu membuat aku, kakak ku dan adik ku jarang bertemu mereka. Aku tinggal di Canada, tepat nya di rumah besar bak istana raja. Pembantu di rumah ku tidak terhitung jumlah nya *sombong sedikit*. Oke perkenalan diri selesai.
Aku menyapa Paman Andrew dan bibi Sophie. Mereka adalah sepasang suami istri yang menjadi assisten pribadi ku semenjak umur ku 3 tahun. Terhitung sudah 14 tahun mereka bekerja di rumah ku.
Aku sudah menganggap mereka sebagai orang tua ku sendiri.
" Selamat pagi bibi! selamat pagi paman! semoga hari mu menyenangkan! " sapa ku senang. Aku sangat senang. Papa dan mama akan meninggalkan kesibukan nya untuk seminggu ini. Mereka berjanji akan menonton pentas seni di sekolah ku.
" Pagi Nak! semoga hari mu pun menyenangkan " sapa Paman Andrew.
" Tentu saja! aku sangat senang! Papa dan mama akan menonton aku bermain piano untuk mereka hari ini! " ku lihat mereka saling berpandangan. Apakah ada yang aneh?
" Tapi, bukan nya papa dan mama mu sudah pergi ke Italy subuh tadi?"
Mama dan papa pergi? ke Italy? lalu bagaimana dengan janji mereka yang ingin meluangkan waktu nya untuk anak anak nya?
Tanpa sadar aku menangis. Melihat kakak ku, Robert Valentino Maury yang berjalan masuk kedalam rumah, aku langsung berlari memeluknya.
" Rachel, kamu kenapa? what's wrong with you honey? " tanya nya dengan raut wajah khawatir.
" Kakak, Mama sama papa ingkar janji sama Rachel. Katanya mereka mau nonton pentas seni di sekolah Rachel, eh mereka malah pergi. " curhat ku padanya.
" Oh, gitu. Ya udah biar kakak aja yang nonton kamu. "
" BENERAN KAK?! MAKASIIIHH!! "
<>
Mobil Porsche 918 Spyder concept milik Robert melaju kencang.
Cukup 15 menit saja mereka sudah sampai. Rachel terlihat sangat senang. Dia menghampiri para sahabat nya.
" Enders! Bella! Leo! " sahut Rachel.
" Hai Baby! "
" ih Bella! aku wanita normal! memang nya kamu! gila! " ujar Rachel yang mengundang tawa bagi mereka.
" Ya kau benar chel! dia memang sedang gila karena harus menjadi pembawa acara dadakan " timpal Enders.
" Ah sudahlah dari pada kita bercanda tidak jelas begini lebih baik kita segera masuk ke ruang acara. "
<>
Mikha Pov
Aku duduk diantara ribuan penonton di acara pentas seni sekolah. Rasanya seperti pasar. RAMAI SEKALI. Aku akan memainkan gitar kesayangan ku hari ini. Oh ya, kenalkan nama ku Mikha Romero Fenderick. Aku adalah cowok yang dikenal paling tampan seangkatan. Aku juga seorang seniman sejati, namun aku juga cerdas dalam pelajaran lain.
" Baiklah, untuk acara pembukaan mari kita sambut teman kita Rachel yang akan memainkan sebuah lagu dari Bruno Mars menggunakan piano "
I know you're somewhere out there
somewhere far away
I want you back
I want you back
my neighbour think I'm crazy
but they don't understand
you're all I had
you're all I had
at night when the stars light up my room
I sit by myself
Talking to the moon. .
trying to get to you. .
in hopes you're on the other side
talking to me too
or am I fool who sits alone talking to the moon?
Ohoooo...
I'm feeling like I'm famous
the talk of the town
they say I've go mad
yeah, I've go mad
but they don't know what I know
cause when the sun goes down
someone talking back
yeah they're talking back..
Ohhh..
at night when the stars light up my room
I sit by myself
Talking to the moon..
trying to get to you
in hopes you're on the other side
talking to me too
or am I fool..
Who sit alone talking to the moon?
Do you ever hear me calling?
Cause every night I'm talking to the moon. .
Still trying to get to you
in hopes you're on the other side
talking to me too
Or am I fool who sit alone
talking to the moon. .
I know you're somewhere out there
somewhere far away
Kehilangan dan menanti sesuatu. Itu lah makna lagu Talking To The Moon bagi ku. Dia menyanyikan nya dengan sangat bagus. Begitu juga permainan piano nya.
" bro, mikirin apa sih? dari tadi kamu melamun aja " tegur sahabat ku. Alvaro Daniel.
" Itu dan, yang tadi maju cantik ya? bagus lagi main piano nya. Suara nya juga " jawab ku jujur.
" Hahaha.. Mikha,, Mikha,, aku mengenal mu sudah dari kita memakai popok. Dan baru kali ini kau memuji kecantikan perempuan selain ibu mu. Bahkan kau tidak pernah memuji Catherine cantik hahaha " ejek nya pada ku.
" Hey! sialan kau! aku tidak pernah menyukai nya! dia yang menyukai ku enak saja " elakku. Memang benar aku tidak pernah menyukainya
<>
Mikha berjalan mengelilingi sekolah dengan malas. Karena tidak ada kerjaan dan dia malas pulang, maka apa salah nya? Dia tertegun saat melihat sahabat nya Robert berjalan dengan...
Rachel?
Dia mengikuti kakak beradik itu. Mikha tidak mengetahui hubungan Robert dan Rachel. Tiba tiba dia melihat sesuatu jatuh dari kantong jaket Rachel.
Handphone!
Layar wallpaper nya menunjukan foto Rachel dengan seorang laki laki sebaya dengan Rachel. Dan yang ada dalam pikiran Mikha bahwa laki laki itu bersekolah di tempat yang sama dengan nya dan Rachel.
" Rachel tunggu! "
<>
Wah.. wah.. wah.. Bagaimana kawan? seru gak? maaf yaaa.. kalo emang cerita ini ga sesuai harapan. Doakan saya semoga next part bisa lebih baik lagi dan lagi. Vote dan Comment nya di tunggu yaaaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life Story
Fantasy"Maybe Okay, Will be our always" itu adalah tulisan terakhir yang ku lihat dari catatan catatan nya. Dia kini telah pergi. Tuhan, kenapa engkau ambil nyawa nya? satu satu nya orang yang mengerti diri ku. Tidak cukup kah diriku yang memiliki kehidupa...