1

26K 1.8K 195
                                    

Quote of the day

Jika sudah mantap,
Maka menikahlah.

Jika sudah manten,
Maka setialah.

Jika sudah mantan,
Maka lupakankah.

"Mbak nya ini posisinya sebagai siapa?"

Suara bapak hakim berwajah galak itu membuat Deena agak grogi.

"Saya sebagai sepupu sekaligus teman saudari Windy."
Deena yang baru sekali ini memasuki ruang sidang pengadilan agama menjawab dengan gugup. Deena berusaha menetralkan detak jantungnya. Tadi mbak Windy sudah menatar dan memberi bocoran jawaban pertanyaan pak Hakim sesuai delik aduan yang diadukan oleh Windy.

"Oh jadi saudari ini teman yang tahu kondisi rumah tangga saudari Windy?"

"Iya, Pak?"

"Kalau begitu coba ceritakan keadaan rumah tangga saudari Windy?"

"Ya itu tadi pak, suaminya nganu itu tadi."

Deena kembali merasa panik. Lha kok pertanyaan yang diajukan pak hakim melenceng jauh banget dari penataran singkat yang dilakukan oleh mbak Windy yak. Tapi mau menoleh ke belakang kok takut. Padahal jujur saja, Deena membutuhkan contekkan jawaban.

"Nganu apa?"

Bentakkan bapak panitera semakin membuat Deena grogi.

"Nganu... nganu.. eh... ya itu pak, suami saudari Windy pamit kerja di bekasi, Jakarta tapi sudah lama tidak pulang."

"Nah gitu dong mbak, kan saya jadi paham maksudnya. Nganu itu artinya kerja merantau gitu ya? Lha mbak nya sendiri pekerjaannya sekarang apa?"

Sementara di kursi pesakitan, Windy menahan tawanya. Sidang perceraian yang ia sangka akan menegangkan ternyata tidak seperti yang ia sangka. Padahal Windy sudah menatar ibu dan Deena untuk menjawab pertanyaan sesuai berkas materi gugatan. Katanya kalau jawaban berbeda, berarti sidang dibatalkan dan Windy harus membuat gugatan baru. Lha kok pertanyaannya malah Deena diminta menjelaskan biidatanya gitu.

Yang paling lucu dan membuat bapak Hakin yang berjumlah 4 orang itu tertawa adalah ketika sang ibu lupa dengan nama mantan menantunya. Owalah......

Setelah mendengar keterangan para saksi dan meminta dua orang saksi tersebut keluar meninggalkan ruang sidang, pak hakim mempersilahkan Windy maju ke depan.

"Jadi saudari yakin ingin cerai."

Windy menatap 4 orang yang duduk di meja cokelat kebesaran para pengadil yang terhormat.

"Iya saya mantap dong pak. Dua tahun saya diminta sabar, tapi nyatanya sampai sekarang saya tidak mendapatkan kepastian. Lagipula saya tidak memiliki anak. Saya takut keburu tua. Ini mumpung saya masih muda, jadi saya kan masih ada kesempatan untuk mencari suami baru pak."

Tak lupa Windy memberi senyum ramah kepada para pemimpin sidang.

"Memangnya mbaknya sekarang sudah ada calon?"

"Ya belum lah pak, saya kan harus membersihkan status saya dulu."

Dan hurray..... hanya dalam waktu 10 menit saja permohonan gugat cerai yang diajukan oleh Windy segera diputus secara verstek.

Alhamdulillah........

Windy keluar dari ruang sidang Pengadilan Agama dengan perasaan lega. Akhirnya ia terbebas dari penyakit asma yang mendadak ia derita selama proses menunggu sidang gugat cerai yang ia ajukan.

Setelah dua tahun bersabar plus satu tahun sibuk berpikir dan menimbang. Akhirnya di penghujung akhir tahun ketiga pernikahannya, Windy merasa mantap untuk berpisah dengan sang suami.

Windy nyengir saat teringat masa - masa akurnya dengan sang mantan suami. Saat menikah dulu, ia selalu update info pernikahan salah satu artis yang ternyata hanya bertahan selama satu tahun. Ada artis A, B, dan C. Belum artis - artis yang lain. Meskipun di hatinya ada keinginan untuk bertahan, tapi di sisi hatinya yang lain menginginkan untuk berpisah. Makanya Windy betah menjalin hubungan LDR, karena itu hanya dalih Windy agar ia tidak sering bertemu dengan suami yang sebenarnya tidak pernah ia harapkan.

Windy yang mengidap phobia menikah, ternyata sanggup menjalani pernikahannya lebih lama dibandingkan artis - artis yang penuh kontroversi tersebut. Padahal Windy menikah bukan karena mengikuti kata hatinya melainkan menuruti kata tetangga. Biasalah mereka itu suka julid jika melihat perempuan yang hampir menjadi expired girl.

Setidaknya meskipun hanya tiga tahun pernikahan yang ia jalani, tapi sudah cukup rekor lah, walau masih kalah dengan pernikahan artis penuh gimmick si Rapi Mamat dan Nagita Sovia.

Dan taratatata..... hari ini akhirnya Windy resmi menyandang status baru. Status yang sebenarnya enggan ia sandang. Kalau boleh memilih, Windy lebih suka menjadi perawan kasep alias expired girl. Setidaknya ia lebih terhormat karena masih segelan. Bukankah ada istilah makin tua itu makin antik dan nilai jualnya makin tinggi? Beuh.

Windy mendendangkan lagu rap milik Iwa K yang berjudul Bebas. Deena yang berjalan di samping budhenya hanya menggeleng - gelengkan kepala melihat keceriaan Windy.

Bagaimana tidak senang coba? Setelah 4 bulan menunggu keputusan dari Pengadilan Agama, status Windy akhirnya disahkan juga.

Memang keputusan itu lumayan lama sih. Maklum, Windy memilih gugat pahe alias paket hemat tanpa perantara pengacara. Meskipun lama yang penting tabungannya aman, damai, dan sentosa. Sebagai seorang perempuan yang kembali berstatus lajang dan hanya seorang wiraswasta, berhemat itu penting.

"Thanks ya Dee....."
Windy menyalami dan memeluk sepupunya, si pengantin baru yang sudah meluangkan waktu untuk menjadi saksi penting sehingga membuat pak hakim luluh dan tanpa ragu menjatuhkan verstek.

Untung saja si mantan suami Windy tidak hadir dalam persidangan, sehingga pak Hakim mengabulkan gugatan Windy. Padahal si mantan suami Windy sudah dipanggil oleh Pengadilan Agama via surat dan di woro - woro di salah satu stasiun radio lokal yang membuat Maluku seketika pindah ke wajah Windy. Ya sudah lah. Ngapain harus malu? Meskipun Windy berusaha menyembunyikan serapat apapun, suatu saat para tetangga bakalan tahu.

Yang harus Windy persiapkan adalah mental saat sang ibu nanti kembali memberinya tausiah.

Ibunya Windy itu memang spesial pakai telur saudara - saudara. Bukannya memeluk dan menguatkan putrinya yang sedang menghadapi cobaan, tapi tanpa segan ia akan membuat Windy semakin terpuruk dalam kesedihan. Tak heran jika Windy memiliki penyakit mental yang Windy simpan rapat - rapat dibalik senyum cerianya.

Setidaknya keinginan ibu yang ingin mantu itu sudah aku penuhi. Walaupun aku terluka lahir dan batin karena permintaan ibu yang satu itu.
Ya Allah, semoga aku senantiasa kuat menjalani hari - hariku kedepan. Amin.

Tbc



An Annoying Windy Diary's (End) 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang