Merelakan adalah masalah waktu

280 7 0
                                    

Maaf untuk keterlambatan update. Selamat membaca!!!

***
Saat itu juga Noel berkata "Ayo pulang ke Indo. Kita pindah dan kerja di kantor cabang jakarta.Aku bakal ngurus perpindahan kita ke Indo. Soal tempat tinggal biar aku aja yang cariin apartemen deket kantor cabang."
Aku langsung memeluknya
"Sudahlah, tenangkan dirimu.Kalau kayak gini terus nggak baik.Hidup kita masih panjang", sambungnya

Dua bulan kemudian aku dan Noel pindah ke Jakarta dan bekerja di kantor cabang disana.Kami tinggal bersebelahan di sebuah apartemen yang cukup bagus.Saat itu aku nggak pernah denger apa-apa lagi soal Louis.Ia seolah-olah hilang ditelan bumi.Bahkan nomornya sudah tidak aktif. Setelah bisa beradaptasi disini, tiga bulan kemudian, aku pulang mampir ke Bali menyapa keluargaku.

Aku mencoba melupakan Louis, tapi itu seperti hal yang mustahil.Senang memiliki sahabat seperti Noel, ia selalu ada dan menemaniku saat aku benar-benar butuh dia.
***

Dua tahun berlalu... perlahan-lahan aku coba untuk melupakan Louis.Aku mulai menikmati hidupku. Saat liburan, sesekali aku dan Noel pergi ke luar kota untuk menikmati indahnya Indonesia. Dalam dua tahun ini kami telah pergi mengunjungi Lombok, Bandung, Jogja, dan Labuan bajo. Kami menyicil sedikit demi sedikit destinasi untuk kami kunjungi. Tahun depannya, kami pergi ke Sulawesi Tenggara, untuk mengunjungi taman nasional Wakatobi.

Tiga tahunku di Indonesia adalah tahun-tahun aku mulai menikmati kembali hidupku.Melakukan apa yang aku suka.
***
Hari ini 5 Juni 2025 , aku dan Noel berulang tahun. Selama ini kita memiliki umur dan tanggal lahir yang sama. Beberapa kali kami merayakan ulang tahun kami bersama. Hari ini aku mengundang Noel minum di apartemen ku. Aku memberinya kado spesial, yaitu sebuah Wine dengan nama Pinot Grigio yang cocok dengan bintang kita, Gemini.
Kami pun mengobrol di sofa di apartemen ku sambil memutar musik dan minum-minum. Sebenarnya aku nggak punya kebiasaan minum, tapi karena ini ulang tahun kami yang ke-25 dan sekaligus merayakan pertemanan kami yang sudah 7 tahun berjalan.
2 jam kemudian aku sudah mulai tidak sadar. Aku mulai menangis mengingat Louis.
"Kenapa? Kenapa dia pergi....", teriakku sambil menangis
Seperti biasa Noel datang dan memelukku
"Noel, kenapa dia pergi, aku kan nggak ada nyuruh dia pergi", kataku kepada Noel dalam keadaan sedikit sadar
Tanpa sadar aku tiba-tiba ingin mencium Noel dan aku melakukannya.
"Hmmmm" aku langsung berhenti dan menutup mulutku
"Noel, lho pernah bilang kalo lho sayang sama gue. Apa itu masih berlaku?", tanyaku

Dia tidak menjawab dan langsung menciumku. Aku tidak sadar apa yang terjadi setelah itu. Pagi-pagi aku terbangun dengan selimut menutupi badanku yang udah nggak pake apa-apa. (Mungkinkah?) tanyaku dalam hati.

Seseorang membuka kamarku

Itu Noel....
Terlihat badannya yang tidak memakai baju, rambut yang berantakan dan makanan lezat dibawanya memasuki kamar.
"Makan ini untuk sarapan ya.. Ini aku bawain minuman buat ilangin rasa mabuk yang semalem", katanya sambil menaruh makanan itu di meja.
"Noel??? Apakah kita...", kataku bertanya tapi dipotong olehnya
"Maafin aku Ni, aku juga bener-bener nggak sadar"
Terlihat muka bersalah di wajahnya. Aku pun memeluknya dengan hangat.
"Tapi aku harap nggak ada yang berubah dari kita No, aku nggak mau kehilangan sahabat kayak lho"


Semenjak malam itu aku merasa hal yang berbeda. Aku merasa lebih dekat dan nyaman bersamanya. Mungkin aja aku mulai suka sama dia, tapi mungkin aja nggak.

Bersambung......

The moment I want to remember[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang