Erlang POV
"Dasar, wanita murahan! Merebut suami orang!"
"Ehh, suami kamu tuh yang matanya jelalatan. Jangan salahin aku dong."
Selanjutnya terjadi wanita yang suaminya di rebut tersebut menampar wanita yang merebut suaminya tersebut. Tak mau kalah, dia juga membalasnya dengan memukulnya juga. Akhirnya perkelahian tak lagi dapat terelakkan terjadi di antara dua wanita tersebut.
Bukan, ini bukan bagian dari cerita ini kok, hehehe. itu adalah suara TV, ibu sedang menonton ftv sore favoritnya. Sementara aku sedang memberi makan Rapunzel, peliharaanku. Seekor kucing anggora yang rambutnya berwarna putih bersih. Jangan tanya, ini kak Fildza yang memberikannya nama. Karena rambutnya yang panjang, itu kata kak Fildza waktu memberikannya nama rapunzel. Bayu pernah bilang, bulu itu digunakan pada penutup tubuh hewan aves, sementara mamalia namanya rambut. Jadi, jangan salah penggunaan, yah!
Sudah lumayan lama aku tidak bermain dengan rapunzel, setelah menghabiskan makanannya, aku pun mengangkatnya kemudian berniat membawanya ke halaman belakang. Ternyata di belakang kucingku yang satu berada di sini. Kucing yang berambut berwarna cokelat yang aku ambil di sekolah dulu. Karena aku lihat kucing itu sendiri. Jadi, lebih baik aku bawa pulang saja. Aku belum memberinya nama. Ada yang mau merekomendasikan nama untuknya?
Saat aku berjalan ke halaman belakang, terdengar suara mobil milik ayah. Ternyata ayah sudah pulang. Aku pun lanjut berjalan ke belakang kemudian bermain dengan rapunzel.
Tak lama kemudian, ayah menghampiriku. Tumben, baru kali ini ayah keluar hari minggu dengan pakaian rapi.
"Erlang, kamu coba juga daftar universitas di Amerika, atau di Inggris dan Jepang. Ayah baru dapat informasi. Jadi, kamu coba saja daftar. Makin banyak daftar, makin besar peluang kamu lulus."
"Iya, yah. Aku aku coba." Kataku menyanggupi, walaupun di Singapur menurutku sudah cukup, tidak terlalu jauh lagi. Tapi, mungkin bisa di coba.
Setelah itu aku pun naik ke kamarku, menyalakan laptop kemudian browsing mengenai info-info perkuliahan disana.
Hampir satu jam aku berkutat dengan hal ini, dan memang benar, mungkin ada baiknya aku coba.
Setelah selesai, aku pun mematikan laptopku kemudian menutupnya. Aku mengambil sebotol air mineral berukuran 300 militer yang memang selalu tersedia di mejaku. Aku selalu menyetok air mineral di meja belajarku karena aku terkadang malas turun ke bawah hanya untuk mengambil air, apalagi disaat belajar. Terkadang aku bisa menghabiskan sampai tiga botol sekali belajar, by the way.
Sekarang tinggal tersisa dua botol, mungkin saatnya aku harus menyetok ulang.
Aku melihat ke langit-langit kamar, disitu ada tertempel stiker berbentuk bintang yang menyala dalam kegelapan. an tiba-tiba aku teringat kembali akan peristiwa kemarin malam yang membuatku memunculkan senyum. Aku baru saja menyatakan perasaanku ke Airin!.
Aku telah berpacaran!
Mungkin kalian menganggapku gila karena aku sekarang sedang senyum-senyum sendiri karena aku baru tahu. Ternyata begini rasanya jatuh cinta. Dulu aku sering menjudge aneh orang yang terlalu berlebihan mengekspresikan rasa cintanya. Seperti Satria waktu dia sangat tergila-gila dengan Rania walau ujung-ujungnya dia harus ditolak, Dika yang saat ini dekat dengan Gadis, dan Bayu yang tidak kalah gilanya dengan Satria dan Dika yang dari dulu suka dengan Nabilah walaupun tidak pernah tebalaskan, hanya hubungan antara penggemar dan idolanya.
Sekarang aku sudah paham semua itu dan ternyata rasanya begini. Tetapi bedanya, aku tidak se-ekspresif mereka. Mengingat juga aku tidak terlalu bisa mengekspresikan sesuatu dan aku masih bisa menahan gejolak perasaan ini.
Hahahah, ngomong apa aku ini.
Lagi pula, aku belum siap semua orang mengetahui hubungaku dengan Airin, termasuk teman-temanku. Airin orang yang populer di sekolah, dan pastinya kita berdua akan menjadi bahan pembicaraan di sekolah jika mereka tahu ini. Aku belum siap untuk itu.
Aku mengambil ponselku yang sebenarnya dari tadi berada di atas meja kemudian membuka aplikasi quora. Sebenarnya aku ingin chat Airin tetapi aku masih merasa sungkan, aku takut dia sibuk dan aku juga tahu, dia memiliki privasi. Ditambah lagi aku tidak tahu apa yang harus aku bicarakan dengan dia. Jadi, lebih baik aku membaca quora saja.
Ada topik baru yang aku ikuti akhir-akhir ini, Love and Relationship. Sebenarnya aku kurang suka membaca hal begini, tetapi karena aku masih terlalu awam, jadi mungkin aku harus belajar lebih baik lagi untuk menjadi pacar yang baik untuk Airin, heheheh.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] My Jenius Boyfriend
Teen Fiction[PERHATIAN] Ini cerita antimainstream! Gue nggak bisa membayangkan apa yang terjadi kalau gue pacaran dengan cowok yang kecerdasannya jauh melebihi gue. Apakah kalau kita nge-date dia mengerjkakan soal fisika? Atau dia malah bahas sejarah dunia seti...