Erlang POV
Sebenarnya aku sedikit malas keluar rumah hari ini. Tetapi katrena Dika yang memanggil kita untuk jalan jalan ke taman hiburan. Yah, kami ber-empat pasti harus ikut.
Dika
"Sudah lama kita nggak jalan-jalan."
Dika
"Sekalian kita refreshing setelah UN, kan?"
Dika
"Lagi pula, nggak capek lo semua di rumah terus?"
Bayu
"Capek? Elo, kan bisa duduk sambil main dota dari pagi sampai pagi lagi.'
Dika
"Please!"
Dika
"Ada hal yang penting yang pengen gue lakukan."
Dika
"Ikut, yah!"
"Kalau rencana gue sukses, gue traktir lo semua selepas kita main. Ikut, yah!"
Itu isi chat yang Dika kirim kemarin. Sebenarnya aku malas ikut, tetapi gara-gara Satria dan Bayu menerima ajakan Dika itu terpaksa aku harus ikut juga. Ditambah aku ingin tahu apa rencana Dika itu.
"Yaelah, sok romantis banget lu jadi orang. Pake sok-sok nembak Gadis di taman hiburan segala." Kata Bayu sesampainya kami di taman hiburan.
"Biar berkesan, heheheh." Jawab Dika sambil nyengir.
"Ehh.."
"Ada apa, Lang?" tanya Dika.
"Tidak jadi."
"Dimana pun itu bisa buat kesan. Seperti aku waktu menyatakan cinta dengan Airin, di warung kaki lima pinggir jalan tanpa embel-embel tapi memberikanku kesan." Aku ingin berkata begitu tetapi aku urungkan, pasti mereka bertanya-tanya.
Sebenarnya aku sudah ingin memberitahu ke mereka mengenai hubunganku dengan Airin, tapi aku pikir sekarang waktunya kurang tepat dan lebih baik mereka fokus dulu dengan rencana Dika ini. Nanti aku beri tahu mereka sekaligus aku bawa Airin, hehehe.
"Emang cewek lo mana?" Tanya Satria.
"Tunggu. Sebentar dia datang." Jawab Dika.
"Kita keliling-keliling aja dulu, yuk!" Ajak Bayu.
Kami berempat berjalan-jalan mengelilingi taman bermain ini. Karena hari ini akhir pekan, banyak pengunjung yang mendatangi tempat ini, dan bukan Bayu namanya kalau tidak menarik perhatian orang-orang, hanya dengan bersikap biasa saja dia sudah mampu menarik perhatian orang-orang. Maklum, dia yang paling tinggi diantara kami berempat dan jujur, aku sering merasa kalau kami bertiga itu bagaikan pengawal yang pengelilingi pangeran Bayu, hahahah. Tetapi, baru kali ini Bayu aku lihat tenang-tenang saja. Biasanya, kan dia balik menggoda orang yang melihatnya. Bayu terkadang aneh.
"Lo kayanya kelebihan nonton drama."
Dika tidak menjawab apa-apa, dia masih fokus dengan ponselnya. Sepertinya dia sedang chat dengan Gadis.
"Itu sana Gadis sudah datang!" kata Dika sambil menunjuk seorang perempuan yang sedang berjalan ke arah kami dan dia terlihat sedang jalan bersama seorang laki-laki yang tingginya aku taksir sama dengan Satria.
"Halo!" sapa Gadis ramah saat menghampiri kami kemudian menyalami kami satu persatu Aku sudah tahu Gadis karena beberapa kali aku bertemu dia di perlombaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] My Jenius Boyfriend
Teen Fiction[PERHATIAN] Ini cerita antimainstream! Gue nggak bisa membayangkan apa yang terjadi kalau gue pacaran dengan cowok yang kecerdasannya jauh melebihi gue. Apakah kalau kita nge-date dia mengerjkakan soal fisika? Atau dia malah bahas sejarah dunia seti...