Epilog

2.6K 101 73
                                    

Tujuh tahun kemudian

Airin POV

Sekarang gue sedang berada di supermarket, sebelum ke kantor tadi mama minta gue untuk belanja bulanan. Akhir-akhir ini pikiran gue sedang terganggu gara-gara perkataan Bayu. Perkataan Bayu beberapa hari yang lalu di rumahnya itu membawa gue ke masa tujuh tahun lalu, dia mengatakan Erlang telah kembali ke Indonesia, dan itu membuat gue kembali mengingat kata-kata yang dia ucapkan sebelum pergi.

"Tapi, kalau tadir mempertemukan kita kembali, yah sudah mau diapakan. Tidak mungkin juga aku lari."

Sebenarnya gue telah move on dari dia. Hanya butuh waktu tiga tahun aja malah, setelah itu gue beberapa kali berpacaran, dan lagi-lagi gue harus putus sama dia gara-gara alasan paling bullshit se dunia. Rasanya gue pengen lempar tuh anak ke kandang buaya waktu dia mutusin gue. Sekarang gue lagi betah ngejomblo aja, gara-gara terlalu sering tersakiti nih makanya hati gue tertutup saat ini.

Oke, lupakan sejenak, kita sedang berbelanja! Gue sekarang sedang berkeliling di bagian snack, bukan termasuk bagian dari belanja bulanan, sih. Gue hanya beli untuk diri gue sendiri kok, sekaligus menghibur diri gue yang sedang galau ini. Gue berkeliling memilih-milih snack yang akan gue ambil.

Sambil mendorong troly yang sudah hampir penuh ini, gue sekarang sedang berada di depan rak kerupuk "Pilih yang mana, yah?"

Gue bingung untuk memilih rasa apa, gue sempat berpikir beberapa saat dan akhirnya gue memutuskan untuk mengambil semuanya saja, hehehe. Saat gue berniat untuk memasukkan ini ke troly, gue mundur beberapa langkah dan tak sengaja punggung gue bersentuhan dengan punggung orang lain. Gue sontak berbalik, dan gue melihat sosok yang nggak pernah gue lihat selama tujuh tahun terakhir.

"Erlang?" tanya gue dengan muka yang nggak bisa gue jelaskan, percampuran antara muka bodoh dan heran mungkin.

Dia beneran Erlang, kan? Please, ini bukan mimpi, kan? Gue hafal betul dengan kacamata yang dia pakai. Ternyata dia masih setia menggunakan kacamata model begitu, ataukah itu masih kacamata yang sama yang dia pakai waktu SMA? Saat ini dia sedang menenakan kemeja biru langit dengan lengan yang digulung hingga siku, damn! He looks so hot.

Please, jangan ada lagi drama!

"Airin!" katanya sambil tersenyum. Dia memberikan gue senyuman level tiga! Senyuman yang sama yang gue dapat waktu gue masih pacaran dengan dia. Oh, gue ternyata masih ingat hasil penelitian nggak guna gue itu.

Saat ini gue masih bengong, gue nggak tahu harus berkata apa-apa, gue masih terus memandangi dia yang sekarang jauh lebih tinggi. Oiya, pertumbuhan tinggi laki-laki terkadang mengerikan, dan mungkin sekarang gue sudah bisa pakai high heels kalau gue jalan sama dia.

Tapi sayangnya, impian gue untuk jalan sama dia sekarang hanya tinggal imajinasi gue saja. Soalnya saat ini dia sedang menggendong anak. Iya, dia sedang menggendong anak laki-laki yang gue taksir umurnya sekitar dua tahun. Bayu nggak pernah bilang kalau Erlang sudah menikah.

Rasanya gue pengen nangis, dia bernah berjanji kalau takdir mempertemukan kita. Iya, kita berdua ditakdirkan untuk bertemu sekarang, tetapi ternyata kita tidak ditakdirkan untuk bersatu. Sepertinya gue salah menafsirkan janji ini, dan gue harus terjebak dalam janji semu ini selama bertahun-tahun.

Tahan Airin, tahan! Gue berusaha untuk tidak menangis sekarang.

"Airin?" kata Erlang sambil melambaikan tangan di depan wajahku.

"Ehhh" kata gue kaget, dan lagi-lagi gue masih bengong melihatnya. Sumpah! Gue nggak tahu harus ngapain. Gue juga nggak tahu harus bilang apa! Dan mungkin lebih baik gue diam saja dari pada gue nangis nantinya.

Kemeja yang dilipat hingga siku, kacamata, anak yang dia gendong. Rasanya pantas kalau gue masukin dia ke jajaran hot daddy di Indonesia.

Gue menenggak ludah sambil bertatapan dengan Erlang, dan memang benar. Pria beristri memang lebih menarik.

Please, Lang! Jangan buat gue jadi pelakor.

END

By the way, bisa tidak minta pendapatnya tentang cerita ini?
Cerita ini akan di edit dengan penambahan beberapa tokoh, perbaikan latar dan menambah sedikit konflik. Jadi silahkan berikan saran di komentar, yah :)

Cerita baru akhirnya terbit juga. Masih sinopsisnya, sih. Tapi semoga suka. Silahkan di cek saja

THANK YOU

[COMPLETED] My Jenius Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang