[Not ending yet but stuck and choose to stop]
"Kebaikan super apa yang aku lakuin di masa lalu sampai bisa ketemu orang kayak kamu?" -Yoon Kiran
"Dari ber-miliyar perempuan di luar sana, aku bersyukur ditemuin sama kamu." -Joshua Hong
By : Ai 🐣 |...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kiran
"Seungcheol-ah."
Seungcheol menghentikan langkahnya dan berbalik arah menghampiriku. Dia menatapku heran. "Wae?"
"Bantu aku," dahinya makin berkerut, menandakan dia makin tidak mengerti apa maksud dari semua ucapanku.
"Kamu tau kan, Joshua marah sama aku? Gimana caranya bikin dia maafin aku?"
"Oh.. Itu.." dia menaruh telunjuk di dagunya seperti orang sedang berfikir,
"Oh kamu lagi berantem?!"
Astaga... Kalau dia tidak tampan aku bersumpah mukanya sudah ada ceplakan tanganku sekarang. Aku menatapnya malas, "Kamu gak liat sikap dia sama aku gimana? Bahkan udah 2 hari aku kerja jadi managernya, dia tetep aja nyuekkin aku." Aku menghela nafas pelan.
Jujur, kemarahan Joshua bikin aku tidak bisa tidur dan terus memikirkan dia.
Masalahnya.. Aku memang salah besar menanyakan masalah yang sensitif padanya. "Joshua itu gak marah, Kiran. Dia masih nyariin kamu kok, makannya aku kaget ternyata kalian lagi marahan."
"Kamu yakin dia nyariin karena gak marah? Posisi aku kan managernya, pasti dia nyariin aku dong?"
"Dia itu orangnya cepet luluh. Kamu aja yang gak pernah nyoba. Coba dulu, kamu cium pipinya juga udah luluh pasti." suara lain dari arah belakangku membuatku menoleh. Jeonghan, bestie-nya Joshua.
Enggak, dua-duanya. 95Line kesukaan Carat. Mereka emang deket banget, gak ngerti lagi.
"Iya si aku gak pernah nyoba. Abis muka dia serem banget, kayak bakal meledak kapan aja emosinya. Eh tapi- MASA IYA AKU MESTI NYIUM SIH!?" aku berganti menatap Jeonghan malas.
Agak sedikit gak masuk akal sarannya itu, malah menjerumus ke saran gila.
"Dia emang begitu Ki. Tapi dia orang yang gak bisa marah." kata Seungcheol di sambut anggukan Jeonghan.
Ini, kok jadi kayak kontes pembelaan? Aku yang diserang dan Joshua yang dibela?
"Tau gak? Aku kesini aja gara-gara disuruh Joshua nyari kamu. Dia mau ngomong sama kamu katanya," aku penasaran, tapi aku malah nyaris menyemburkan tawaku.
"Ih kok ketawa?"
"Aku gak nyangka kamu mau jadi kacung dia," aku dan Seungcheol tertawa.
