11. [Date Night]

393 62 5
                                    

Cuaca kota Seoul saat ini sudah mencapai 15 derajat celcius. Ada orang yang nampak bersyukur karena tidak sedingin kemarin-kemarin, ada juga yang mengeluh tak suka, kenapa tak sekalian minus saja agar salju turun? Ya, misalkan ada orang yang berpikiran seperti itu, nampaknya Ia sangat suka udara dingin. Dan orang yang tak suka dingin macem Yoora pun mengusulkan: tinggal saja di kutub utara. Aku yakin ketika kau baru sampai, kau sudah menjadi es batu.

Entah bagaimana pikiran mereka yang menyukai cuaca dingin, Yoora justru lebih suka keadaan yang hangat. Karena dengan kehangatan, tubuh kita bisa menjadi tenang. Begitu yang Yoora alami saat ini, awalnya Wanita itu sangat cemas ketika mendengar suara Seokjin yang sangat berbeda, Pria itu mengatakan jika Jihoon sedang bersamanya dan semuanya baik-baik saja.

Namun, berbanding terbalik ketika Seokjin menjelaskannya. Pria itu berkata dengan nada yang sedikit gelisah dan terburu-buru, saat Yoora meminta ingin berbicara dengan Jihoon, Seokjin tidak mengizinkannya. Ia bilang kalau Jihoon sedang sibuk bermain dan tak ingin diganggu. Ini sangat aneh. Biasanya Jihoon selalu antusias begitu Yoora ingin mengobrol dengannya. Tapi ini? Anak kecil itu menolak.

Yoora menarik nafas sejenak, lalu menghembuskannya perlahan. Ia mencoba untuk berpositif thinking, Yoora tidak perlu khawatir. Mereka mungkin sedang menghabiskan waktu bersama, toh Seokjin juga sudah berjanji akan selalu menjaga Jihoon dalam keadaan apapun.

Dan sampai Jungkook memberikan kehangatan pada dirinya dengan cara menggenggam tangan Yoora lalu memasukannya ke dalam saku mantel yang Ia kenakan.

Mulanya, Yoora menolak dan memilih untuk memasukan tangannya sendiri ke dalam mantelnya. Tapi, begitu Ia sadar kalau mantelnya itu tidak ada kantong, mau tidak mau Yoora menerimanya. Daripada Ia harus kedinginan dan kedua telapak tangannya membeku? Lebih baik, Yoora terima tawaran Jungkook. Ya, meskipun Yoora harus menahan diri agar jantungnya tak berdegub kencang. Dan bersikap seolah mereka hanyalah teman. Tak lebih.

"Noona, apa kau mau kesana?" Suara Jungkook berhasil membuyarkan lamunan Yoora, Wanita itu menoleh sekilas kesampingnya. Tangan Jungkook mengarah ke hadapan mereka, menunjuk sebuah bangunan besar nan tinggi dihiasi dengan lampu serta runcing dibagian atasnya.

Kedua alis Yoora saling bertautan. "Namsan Seoul Tower?"

Kepala Jungkook mengangguk, membuat poni panjangnya ikut bergoyang. "Iyaa, ayo kita kesana. Pasti pemandangannya sangat indah saat malam begini."

Susah payah Yoora menelan salivanya. Jika Ia naik kesana itu tandanya, Yoora akan melihat keadaan jalanan dari atas ketinggian. Dan melihat betapa kecilnya manusia serta daerah pemukiman warga seperti semut. Tidak! Yoora tidak mau kesana. Bagaimana jika nanti dirinya jatuh? Lalu siapa yang akan menjaga Jihoon? membayangkannya saja sudah membuat Yoora bergidik ngeri.

Tidak mendapat jawaban dari pertanyaannya, Jungkook pun melirik Yoora. Keningnya mengerut heran, dan begitu Ia melihat ekspresi Yoora saat ini. Jungkook mengerti. "Apa kau takut, noona?" tanya Jungkook.

"Takut?" Yoora tertawa sumbang, terdengar terpaksa. Lantas menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak, hanya saja—bukankan ini sudah malam? Tempatnya mungkin akan tutup sebentar lagi. Jadi—"

"Tidak noona. Tempat itu tutup sampai jam sepuluh malam, dan sedangkan sekarang baru jam tujuh! Kita masih ada waktu tiga jam untuk pergi kesana." Ucap Jungkook, seperti Ia sudah sering mengunjungi tempat ini.

"Tapi Jung, aku—" Yoora menatap Jungkook memohon, agar Ia membatalkan niatnya itu. Tak bisa Yoora pungkiri, tubuhnya jadi bergetar tiba-tiba.

"Ayolah noona, sekali ini saja. Aku sudah lama tidak kesana," Diamnya Yoora justru membuat Jungkook benar-benar menggiringnya kesana. Yoora hanya bisa mengigit bibirnya dalam-dalam, dan sekarang Ia harus menahan rasa gugup serta rasa takutnya secara bersamaan. Kalau tau, Jungkook akan membawanya kesini, Yoora dengan cepat langsung menolak.

BETWEEN YOU AND ME [US] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang