Waiting You

1.8K 203 22
                                    

YunJe / Yaoi / Boy x Boy / Hurt / Romance / DLDR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YunJe / Yaoi / Boy x Boy / Hurt / Romance / DLDR

.

.

Vote dulu sebelum baca. Happy Reading ya ...

.

.

All POV JAEJOONG

If dreaming is the only way to be with you, then I'll never open my eyes ...

Derasnya hujan, menggelengarnya suara petir dan percikan-percikan kilat dilangit malam ini hanya itulah yang menemaninya. Aku hanya seorang diri berdiri dibawah payung yang ku gunakan untuk melindungi dirinya dari basahnya air hujan yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Jika banyak orang berlarian menghindari hujan untuk berteduh, namun tidak denganku. Aku masih berdiri terdiam dan hanya bisa tersenyum miris hingga membuatku meneteskan airmata—teringat kejadian mengenaskan saat itu.

Tepat hari ini adalah hari dimana kejadian tragis 3 tahun yang lalu yang seharusnya menjadi hari spesialku karna merupakan hari lahirku namun berubah menjadi hari terkelamku yang berhasil merenggut kebahagianku, menyiksa batin dan meleburkan harapan yang sudah sekian lama ku tunggu.

Aku tahu bekas itu tetap melekat diingatanku walaupun luka-luka akibat kejadian itu perlahan memudar ditubuhnya dan menghilang tergerus waktu tapi tetap aku masih tetap mengingatnya dengan jelas.

"Mianhe. Jeongmal mianhe karna aku yang tak becus hingga harus membuatmu harus pergi dengan cara seperti ini. Jeongmal mianhe karna aku yang tak bisa menjagamu dan melindungimu. Jeongmal mianhe karna seharusnya akulah yang pergi saat itu bukan kau. Mianhe. Nado mianhe." ucap Jaejoong pelan sambil terisak tangis.

Hujan yang semakin deras sama seperti tangisanku yang juga tak kalah derasnya.

Sebuket bunga yang sejak tadi ku genggam masih setia dipegang, rapalan doa-doa tak lupa aku panjatkan. Setiap hari takkan pernah aku lupakan untuk melakukannya.

Menyesal sudah pasti yang bisa ku lakukan, tapi berjalannya waktu apa lagi yang harus aku lakukan untuk menebus rasa penyesalan itu padanya—lebih tepatnya kebaikan akan kepasrahannya padaku?

Sejujurnya aku pun menderita—sangat menderita setelah kejadian itu. Dimana aku tidak tahu saat itu bahwa seseorang yang sangat aku cintai melebihi diriku sendiri dan sudah lama aku tunggu kehadirannya ternyata mengalah untuk menyelamatkan hidupku, mengalah dengan memberiku kehidupannya, mengalah dengan memberikan nyawanya.

Setetes demi setetes air mata kini kembali berjatuhan membasahi pipiku. Aku ingat sekali teriakanku saat itu, decitan suara ban mobil yang bergesekan dengan jalanan aspal, belum lagi cahaya lampu yang menyilaukan pandangannya. Lagi-lagi aku teringat detik-detik kejadian naas itu.

Kumpulan Oneshoot YunJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang