MS : 25

6.2K 596 71
                                    








Happy reading 🍃🍃









Senna sedaritadi menguling kesana sini di ranjangnya itu. Entah kenapa malam ini ia tidak bisa tidur. Padahal ini sudah sangat malam dan biasanya ia sudah terlelap.

Dan ia merasa sangat frustasi. Ia juga merasa tenggorokan nya kering. Ia bangkit untuk mengambil minum yang ada di nakasnya itu. Tetapi, minumannya sudah habis.

"Aishh...airnya habis"

Mau tidak mau senna harus beranjak ke dapur. Namun, ia kembali terduduk kembali di tepi ranjangnya.

"Apa tidak apa-apa aku memakai pakaian seperti ini? Aku malas untuk memakai bra lagi..." Ujarnya pelan.

Senna malas untuk memakai bra nya karena hanya menuju ke dapur mengambil minum saja. Kelamaan berpikir, akhirnya senna memutuskan keluar dengan keadaan seperti itu. Piyama tak berlengan dan celana panjang.

Dan ia juga berpikir tidak mungkin masih ada orang yang semalam ini masih ada di dapur.

Sampai di dapur, senna membuka lemari es dan mengambil air dingin. Senna pun menuangkan ke gelas dan meneguknya hingga setengah gelas.

"Hhhaahh...segar..." seru senna. Akhirnya tenggorokan nya tidak kering lagi.

"Sedang apa kau di sini" seru seseorang dengan tubuh yang saling membelakangi. Senna terkejut saat mendengar ada suara orang. Dengan pelan,senna membailkan tubuhnya.

"Minum tuan" jawab senna seadanya. Dan itu memang kenyataannya.

Baekhyun membalikan tubuhnya dan kini tubuh mereka berhadapan. Baekhyun mengangkat tangannya keatas.

"Mau minum? Kalau mau ayo, kita minum di atap" tawar baekhyun lalu berjalan duluan. Senna terdiam, ia tengah memikirkan tawaran baekhyun tadi.


🍂🍂🍂




"Kenapa kau belum tidur? Bukankah ini sudah malam??" tanya baekhyun pada senna yang sedang duduk tegak dan terlihat tegang.

"Sa-saya...saya...ti-tidak bisa tidur" jawab senna sedikit terbata-bata.

Baekhyun berjalan kepinggir balkon sambil meneguk wine nya.

"emm...ke-kenapa tu-tuan ju-juga belum ti-tidur?" tanya senna. Entah kenapa ia merasa sangat tegang, malam ini.

"Aku sama sepertimu. Aku tidak bisa tidur"

"Oh ya, kenapa kau sedaritadi duduk di sana? Dan kenapa tidak mau minum wine nya??"

"Kau tidak mau merasakan bagaimana rasanya wine?" lanjut baekhyun.

Senna tertegun mendengar perkataan baekhyun.

"Oh ya, lusa kita akan pulang ke seoul. Dan satu lagi besok aku akan mengirimi gaji pertama mu sebanyak 30 juta" jelas baekhyun.

Senna membelalakan matanya mendengar gajinya itu. Seumur hidup ia tidak pernah mendapat gaji sebanyak itu selama ia bekerja.

"Te-terima kasih tuan. Oh ya tu-tuan, saya akan segera melunasi utang saya pada tuan" ucap senna.

Baekhyun membalikan badannya menatap senna tanpa berkedip dan baekhyun juga melihat pakaian yang senna pakai. Tak lama kemudian baekhyun mengelengkan kepalanya dan kembali menatap ke arah lain.

"Aku bingung kenapa setiap perempuan ingin tidur dia selalu tidak memakai bra.." ketus baekhyun begitu saja membuat wajah senna merona.

"Coba berikan alasan padaku" lanjutnya. Senna terperangah mendengarnya.

"Apa?!!"

Baekhyun kembali berjalan ke sofa di mana senna duduk.

"Tidak,tidak usah ku jelaskan aku sudah tahu"

Baekhyun kembali menuangkan wine ke gelasnya. Kemudian, ia melihat gelas wine senna yang masih utuh itu.

"Kenapa kau tidak minum? Atau mau ku--" baekhyun belum menyelesaikan pembicaraan nya senna meraih gelas wine itu dan meneguknya hingga habis tak tersisa.

Baekhyun melihat senna sampai-sampai tergoda. Senna kembali meletakan gelas wine nya ke meja.

"Lagi" seru baekhyun. Ia menuangkan wine ke gelas senna.

"Mari bersulang" serunya lagi. Senna hanya bisa pasrah.

Baekhyun meneguk beberapa teguk. Ia meletakan gelasnya ke meja,lalu menarik nafas dalam nya dan mengeluarkan dengan pelan.

"Senna..aku ingin bilang sesuatu padamu"

Ia menghembuskan nafasnya lagi, "Aku rasa aku sudah tidak bisa bertele-tele lagi atau menunda nya lagi" ucapnya membuat senna penasaran apa yang ingin baekhyun katakan padanya.

"Aku...aku dulunya masih belum percaya dan entah kenapa bisa terjadi begitu cepat.. Aku merasa nyaman di dekatmu..dan..aku merasa hati ku damai ketika bersamamu"

Senna semakin penasaran apa yang ingin baekhyun katakan padanya.

"Dan aku rasa waktunya sudah tepat. Tidak ada yang mengganggu kita lagi"

Lalu baekhyun menolehkan kepalanya memandang senna.

"Senna...tatap mataku" pintahnya. Sontak senna langsung menatap baekhyun.







"Aku mencintaimu"





Deg!









Satu kalimat itu membuat jantung senna berdetak kencang bahkan tiga kali lipat.

Baekhyun memegang kedua tangan senna,"Mulai sekarang bicaralah informal padaku..."

"Aku mencintaimu" ucapnya lagi.

Baekhyun langsung meraih tengkuk senna dan baekhyun mencium bibir senna dengan mata terpejam. Akan tetapi,mata senna masih terbuka. Ia masih mencerna pernyataan dari baekhyun.

Tapi,perlahan senna memejamkan matanya lalu tangan kanannya beralih ke leher baekhyun dan tangan kiri nya berada di pinggang baekhyun.

Dan ciumannya terhenti. Perlahan kedua nya saling membuka matanya kemudian menatap cukup lama.

Senna mulai menyadari jika ada yang salah pada dirinya dengan cepat ia menjauhkan tubuhnya. Sekarang juga senna yakin wajahnya sudah memerah.

"Senna..bagaimana perasaan mu padaku??" tanya baekhyun pada senna.

Wajah senna semakin memerah. Ia pun bangkit dari sofa,"Tu-tuan sa-saya ti-tidur du-dulu" pamit senna. Baekhyun menangguk kepalanya.

"Aku juga mau tidur, selamat malam sayang" ucap baekhyun sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Aku akan memberimu waktu 3 hari" tambah baekhyun.
















.



To be continued...

My Secretary [Baekhyun Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang