Part 1

15 0 0
                                    

"Maaf bu , tapi bisakah ibu memberitahu putri ibu agar tidak memukul temannya lagi ? Saya mohkn dengan sangat" ucap seorang guru memecah kesunyian di ruangan itu.

"Sekali lagi saya minta maaf bu , saya akan beritahu putri saya. Saya permisi" wanita tersebut pun pergi meninggalkan ruangan itu bersama putrinya.

"Han Yu Ri. Berjanjilah pada eomma untuk tidak melakukan hal ini lagi" ucap wanita itu dengan nada tegas.

"Eomma, mianhe. Jangan marah lagi pada Yu Ri" ucap gadis itu dengan nada memelas.

"Bagaimana eomma tidak marah? Ini sudah ketiga kalinya dalam bulan ini eomma dipanggil oleh gurumu Han Yu Ri"

"Eomma , jinja mianhe... tidak akan kuulangi"

"Baiklah , kalau begitu ayo kita pulang. Ayahmu dan kakakmu sudah menunggu untuk makan bersama" raut wajah wanita itu kini berubah menjadi senyum berseri yang dibalas dengan tawa riang sang anak di sepanjang perjalanan.

"Ayo turun kita sudah sampai"

Wanita itu dan putri kecilnya pun masuk ke dalam rumah mereka. Seperti yang ia katakan tadi putranya dan suaminya telah menunggu untuk makan bersama.

"Woaaa eomma sudah datang!! Ayo kita makan" ucap seorang anak laki-laki.

"Iya, ayo kita makan. Appa sudah lapar dari tadi he.. he...

"Eomma Yu Ri ambil ayamnya lagi ya" ucap sang putri.

"Ih.. Yu Ri itu kan bagian oppa , kemarikan !! " ucap sang kakak mengambil ayam tersebut.

"Ih... oppa tapi kan Yu Ri mau itu !!"

"Gak bisa ini punya oppa, nih yang ini buat kamu deh" ucap sang kakak menggoda adiknya dengan memberikan tulang ayam padanya

"Oppa!!!" Rengek Yu Ri yang disusul dengan tawa keluarga tersebut.

Wanita itu tersenyum dan tiba tiba sakit tak tertahankan ia rasakan di dadanya , bahkan itu membuat tidak sanggup untuk bernafas dan pingsan. Sontak keluarga kecilnya itu panik dan melarikannya ke rumah sakit. Semuanya sudah terlambat wanita itu Jung In A sudah terbujur kaku karena mengalami serangan jantung.

Rumah yang semula dipenuhi oleh tawa dan candaan itu pun kini dipenuhi oleh air mata.

"Eomma ... eomma ... jangan tinggalkan Yu Ri... Yu Ri janji tidak akan berantem lagi... eommaaaa" ucap gadis kecil itu berlinang air mata .

"Yu Ri , appa dan oppa akan selalu menjagamu. Jangan menangis lagi ya" ucap laki-laki itu pada putri kecilnya

"Appa...umm.um...Tuhan tidak sayang pada Yu Ri karena Yu Ri nakal... tapi kenapa dia mengambi eomma!!! Waeee!!!"

"Yu Ri-ah jangan berkata begitu. Appa dan oppa juga sedih. Tapi ingatlah ini , Tuhan mengambil eomma karena dia menyayanginya sayang..."

"Hu... hu.... " gadis kecil itu masih menangis melihat ibunya terbujur kaku di dalam peti mati.

"Yu Ri , kemarilah. Oppa mengerti perasaanmu" ucap sang kakak pada adiknya yang sepuluh tahun lebih muda itu.

"Oppa.... hu... hu..."

Lima tahun sudah berlalu sejak kepergian sang ibu , gadis kecil yang  tadinya berusia dua belas tahun itupun kini telah beranjak dewasa.

"Appa , aku mau balik ke korea dan tinggal dengan oppa boleh ya ?" Ucapnya merayu sang ayah.

"Waee? Kamu tidak sayang lagi dengan appa?"

"Bukan begitu appa , aku juga rindu suasana korea dan aku ingin masuk di Hanlim Art School , sekolah seni yang terkenal itu"

"Apa sekolah disini tidak cukup?"

"Ayolah appa , aku juga kangen dengan Hyun Jo Oppa.... boleh ya?" Ucapnya sambih menempeli sang ayah.

"Hahh... ya sudah kalau begitu , tapi kamu jangan aneh-aneh ya disana. Ingat janjimu pada eomma untuk tidak berantem lagi dengan temanmu"

"Jinja appa? Woaaa gumawo appa " ucap Yu Ri sambil memeluk dan mencium ayahnya.

Gadis itu berlari menuju lantai atas dan mengambil foto ibunya.

"Eomma... aku akan kembali ke korea setelah 5 tahun berlalu... apakah eomma bahagia disana ? Yu Ri , Appa , dan Hyun Jo Oppa bahagia disini. Yu Ri harap eomma juga bahagia disana ya he.. he.. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This Is Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang