Titik Temu

85 7 3
                                    

Masih tergambar jelas dibenak saya bagaimana kita berkenalan. Saling menggenggam tangan.
Kamu dengan senyum tipismu dan tatapan tajam dari mata coklat yang selalu menatap tak lepas dari saya. Dari sekian banyak orang yang berada disana, kamu tetap menatap saya dengan alasan yang tidak dimengerti.

Lambat laun kita menjadi dekat. Sederhana caramu, namun mampu membuat saya luluh. Sangat singkat, tapi banyak yang tersimpan.
Seiring waktu mata coklat itu menjadi sendu. Sikap yang dingin menjadi hangat. Senyum tipismu berubah tawa.

Dikala mata kita berada dititik temu. Kamu izinkan saya menatap sembari meyakinkan hati.
Inikah yang saya cari? Atau hanya sebuah ilusi?Dengan segala perbedaan diantara kita, kamu yakinkan saya dengan caramu menatap. Lalu saya jaga dan yakinkan hati ini dengan doa untuk menetap.

Delusi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang