Selamat pagi semesta, bagaimana kamu selalu datang dengan kecerahan pagimu ketika semalam ku tahu kamu kesepian. Ya, kehadiranmu selalu kamu tampakkan disertai dengan celotehan burung dan semburat langit merah jingga, dan aku selalu menunggu hadirmu penuh harap di balkon lantai dua rumahku.
Katamu rindu, tapi kamu tak pernah hadir sekalipun dalam mimpiku. Kau tahukan jika dunia kita telah berbeda, dan kamu bisa datang padaku kapan saja kamu mau, tapi kamu bukan makhluk astral yang akan datang dengan tiba-tiba. Meskipun kita tahu jika kamu tak akan pernah mungkin meneleponku apalagi kirim pesan atau video call, karena kamu tak suka semua itu. Satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan adalah kamu mengirimkan seseorang yang saat itu sedang berada disisimu dengan membawa sepenggal kalimat sebagai tanda kamu dalam keadaan baik-baik saja.
Kamu tahu? rindu ini selalu datang tanpa jeda, hingga ku sulit untuk mengeja barang satu kata pun. Rindu ini hadir bahkan ketika ku sedang sibuk dengan aktifitasku setiap hari. Sesekali ku bertanya pada hati dimana rindu ini enggan pergi walau hanya bergeser.
"Apa kamu juga dihadiri oleh rindu yang sama seperti rindu yang kini sedang hadir dihatiku?"Duniangin
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Spasi
RandomBisa saja semua anggapanmu salah, dan realita adalah kebenarannya.