heyy readers.....
rasanya lama banget gak update cerita ini ...
*padahalsamacumaseminggu #writter nya lebayyy
okeeee selamat nenikmati aja ya.....Cahaya matahari dari luar
menyinari tangga, namun masih
cukup gelap di dalam. Dengan
hati-hati aku menaiki tangga satu-
persatu. Di tengah jalan, aku
mendengar suara “Krak ... krak ...”
Aku mulai ketakutan dan menoleh
untuk mengecek keadaan Takumi
dan Shoji. Mereka sepertinya tak
mendengar suara itu. Takumi
melihat ke luar untuk memastikan
Makiko tak keluar dan memergoki
kami. Shoji mengawasiku dari pintu
dan mengangkat salah satu jarinya,
gesture yang kami sepakati untuk
“Semuanya baik-baik saja.”. Aku
mengangguk pada Shoji dan mulai
naik kembali. Aku berpikir suara
yang barusan kudengar mungkin
bunyi decit tangga kayu saat
kuinjak. Ini biasa terjadi di rumah
tua.
Ketika aku sampai di ujung dimana
cahaya dari luar mampu masuk,
aku menjadi lebih takut ketimbang
penasaran. Aku ingin berlari dan
turun kembali. Namun aku akan
malu dengan Shoji dan Takumi.
Bukankah aku tadi sudah sok
berani di hadapan mereka dengan
naik ke sini? Tidak, aku akan
meneruskannya!
Aku memusatkan mataku ke dalam
kegelapan dan seperti melihat ada
sesuatu berdiri di depan pintu di
ujung lorong. Imajinasiku mulai
menggila.
“Krak ... krak ... krak ...”
Suara itu bertambah keras dan
akupun menyadari bahwa aku
mungkin menginjak sesuatu.
Serangga? Aku merasakan bulu
kudukku berdiri. Segala sesuatu di
sini tampak diam, namun
suasananya sangat gelap sehingga
aku tak bisa memastikan. Aku tak
tahu sudah berapa kali aku
menoleh ke belakang, namun aku
hanya bisa melihat bayangan
teman-temanku memanjang
dengan jari Shoji masih
KAMU SEDANG MEMBACA
RESORT
HorrorProlog Kisah ini bercerita tentang tiga sahabat bernama Takumi, Shoji, dan Yuuki (sang narator). Mereka memutuskan untuk bekerja selama liburan musim panas di sebuah penginapan terpencil. Mereka menduga Makiko, sang pemilik penginapan menyembunyik...