2

92 9 5
                                    

Ya Allah
Jika ini memang benar dariMu
Permudahkanlah segalanya
Agar hati ini selalu siap dalam menjalaninya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Happy reading kawaaaan 😊😊😀😃😄😄😄😉😉😉😉😉😉

Author pov

Dari tatapan matanya,pria yang satu ini tengah memikirkan sesuatu yang akhir-akhir ini mengganggu hari-harinya.

Entah sejak kapan ia termenung di depan jendela kamarnya yang menghadap asrama putra.Mimpinya itu sudah datang entah untuk yang keberapa kalinya.Itu sangat mengganggu pikirannya.

Pria itu menimbang-nimbang,apa sebaiknya ia ceritakan saja pada Umminya.Tapi apa yang akan keluar dari mulut perempuan yang sangat ia sayangi itu,jika tahu anaknya bermimpi hal sekonyol ini.Benar-benar membuatnya sangat prustasi.

Apakah sebaiknya ia ceritakan dulu pada sahabatnya,mereka kan sama-sama laki-laki,mungkin akan lebih mengerti atau ia langsung tanyakan saja pada kyai Fuad,kakak dari abinya.Sepertinya tidak,itu akan menjadi hal yang lebih rumit.Bagaimana jika Aangnya itu malah setuju dengan mimpinya.

Memang sebaiknya saat ini ia bermunajat saja pada Sang Maha Pencipta.Jika ini memang datang dariNya,ia akan mengatakannya langsung pada Aang Fuad.Malam ini ia akan meminta jawabannya pada Sang Maha Pemilik hatinya.Semoga Allah mau berbaik hati padanya,memberikan jawaban atas kegundahan hatinya itu.

                 
                          *****

Pria itu tidak habis pikir,masih ada saja santri yang terlambat masuk pengajian.Bukannya sudah dikatakan berapa kali untuk selalu datang tepat waktu,jangan hanya makan yang harus tepat waktu,mengajipun harus tepat waktu.Segala sesuatu yang bail itu harus dilaksanakan tepat pada waktunya.

Bukannya menyadari kesalahan mereka,dua santriat itu malah ngobrol dibalik pintu.Mereka pikir tidak ada yang memperhatikannya.

Sudah datang terlambat,ngobrol seenaknya,celinguk-celinguk tidak sopan dari arah jendela.Bukannya mereka mengucap salam,masuk,lalu minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.Ini membuat pria itu tambah kesal,mereka kira dia tidak memperhatikan gerak-geriknya apa.

"Jika berniat mengikuti pengajian saya,silahkan masuk.Jika tidak berniat silahkan pulang kembali ke asrama." Biarkan saja mereka merasa malu,agar menjadi pelajaran baginya.Pria itu mengeraskan suaranya didepan speaker.

Rupanya dua gadis itu memang sedang dilanda rasa malu yang sangat,buktinya saat Ia melirik mereka sekilas,mereka menundukkan pandangannya.Apalagi gadis yang memakai jilbab berwarna peach,Ia memainkan ujung jilbabnya.Mungkin karena saking malu dan gugup.

Mereka masih tetap mematung didepan pintu.Ia benar-benar tidak habis pikir pada mereka,bukannya itu kesempatan yang sangat baik,jarang sekali dirinya memberikan keringanan semudah itu.

"Saya bilang,jika kalian berniat mengikuti pengajian saya,silahkan masuk.Bukan malah diam." Pria itu semakin meninggikan suaranya namun itu bukanlah bentakan.Hanya sedikit mengeraskan suaranya agar mereka dapat mendengar,mungkin saja tadi tidak terdengar oleh mereka.

Entah apa yang mereka lakukan,seorang wanita yang memakai jilbab warna peach masuk terlebih dahulu,diikuti oleh temannya.

Ia duduk di barisan kedua dan temannya dibarisan ketiga.Sekilas Ia perhatikan gerak-geriknya,pria itu seperti mengenalinya tapi entah dimana.

Istikharah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang