15. bab 2 : 5. 23

199 27 3
                                    

October 23, 2015

Album IU yang berjudul Chat-shire pun diliris. Hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Jieun. Bagaimana tidak? Album kali ini sangat istimewa karena ia juga ikut beserta dalam memproduserinya.

Jieun menyenandungkan lagu barunya yang berjudul 23 sambil berjalan di gedung YG. Ia hendak mempromosikan lagunya pada pamannya yang satu ini. Padahal mau di promosikan atau tidak Yang Hyunsuk sudah tau kalau lagu Jieun sudah rilis.

Senyuman Jieun mengembang di sepanjang koridor YG sehingga membuat para staff terdiam karena terpesona oleh paras wajah Jieun yang cantik. Apalagi ditambah senyumnya yang sangat manis seperti gulali.

"Anyeonghaseyo.."
"Anyeonghaseyo"

Ucap Jieun tak henti kepada staff setiap mereka lewat dan tak lupa ia berikan senyum termanisnya. Beberapa staf laki-laki sampai menjatuhkan barang yang mereka pegang karena syok. Namun Jieun dengan santainya mengambil lalu memberikannya dengan sopan pada para staff itu.

Tak jauh dari sana, sosok laki-laki memandangnya dari jauh dengan tatapan aneh. Ia berdiri sambil menyenderkan badannya di dinding dan menyilakan tangannya di depan badannya. Tentu sosok itu terlihat sangat cool dan keren walau ia hanya berdiri diam.

Saat Jieun tanpa sadar melewati sosok itu, sosok itu menarik tangan Jieun hingga badan Jieun menghadap sosok itu. Saat Jieun mengangkat kepalanya, wajah Jieun sangat dekat dengan sosok itu.

"J..Jiyong" ucap Jieun gagap. Seketika wajah jieun berubah menjadi merah semerah tomat. Jieun melepas pengangan Jiyong lalu mundur satu langkah untuk menjaga jarak.

"Ah.. mian" ucap Jiyong canggung. Ia sedikit berdeham karena merasa canggung. Jiyong menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal. Lidahnya terasa kelu dan ia lupa semua kata-kata yang ia ingin ucapkan pada Jieun.

'sialan kau Jiyong.. kenapa suasananya jadi canggung begini' -Jiyong

Jiyong menatap langit-langit lalu memegang kepalanya. Tak jauh beda dengan Jieun, ia menggigit bibirnya sambil menunggu Jiyong untuk mengucapkan sesuatu.

Karena tak tahan, Jieun menendang kaki Jiyong lalu memarahinya.

"YA! Kalau mau bilang sesuatu bilang dari sekarang! Jangan merusak moodku napa?!" Omel Jieun sambil bercacak pinggang. Jiyong hanya menatap Jieun karena kaget melihat perubahan sifat Jieun yang drastis.

"Ya! Apa kau terkena penyakit.. skizo.. eh.. bi..bi.. bi apa ya?" Ucap Jiyong yang awalnya ingin mengejek tapi ujung-ujungnya bingung sendiri.

"B-I-P-O-L-A-R. bukan skizofernia. Kau bodoh atau apa? Ckckck.." ucap Jieun sambil menggelengkan kepala.

"Mwo? Bodoh?" Ucap Jiyong tak percaya. Seorang musisi jenius seperti dia dibilang bodoh oleh seorang Jieun. Jiyong mengacak-acak kepala Jieun hingga rambutnya menjadi kusut.

"Aah..Oppaa" rutuk Jieun. Ia mendecak lalu membenarkan rambutnya lagi. Jiyong hanya tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Tak jelas bagi Jieun.

"Oke-oke serius" ucap Jiyong yang tiba-tiba menggunakan nada serius. Ia kembali berdiri tegap lalu menggunakan pose sebelumnya.

Jieun terdiam sejenak. Memang Jiyong sering melakukan tingkah konyol dan kekanak-kanakkan. Namun tak dapat dipungkiri bahwa karisma Jiyong itu benar-benar tidak main-main.

Dari cara ia berdiri saja bisa membuat perempuan meleleh di depannya. Tapi Jieun tidak mau melakukan itu. Ia tetap harus menjaga imejnya perempuan dingin dan misterius di depan Jiyong. Alasannya sudah pasti yaitu Jieun tidak mau jadi bahan candaan atau bahan kekonyolan Jiyong. Ia sudah muak dengan semua itu.

I Love U (GD×IU Fanfic) || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang