Bulan berganti bulan, hari berganti hari, siang berganti malam begitupun dengan Aron.
Yapp sekarang Aron sudah beranjak dewasa, ketampanan Aron pun semakin menambah berkali-kali lipat seperti Adelio dulu.
Tapi dulunya Adelio sudah menikah sama Adara tetapi ini berbeda Aron masih berstatus single.
Avid dan Eva pun sudah beranjak dewasa juga tetapi mereka baru kelas 6. Sedangkan Aron sudah kelas SMA 2
Di sekolah Aron berjabat sebagai Ketos, dengan dibantu oleh Dinda yang berjabat sebagai Waketos membuat Chelsea semakin iri + benci sama Dinda yang berusaha mencari perhatian Aron.
Seperti sekarang ini Dinda sedang berpura-pura sakit dan meminta bantuan kepada Aron.
Padahal kan seharusnya Dinda minta salah satu guru untuk membantunya. Kan Di situ bukan cuman Aron doang masih ada yg lain.
Tapi Dinda cuman meminta pertolongan kepada Aron untuk membawanya Ke ruang Uks.
" Auwhh sakit Ron" ringis Dinda kesakitan atau lebih tepatnya pura pura sakit.
Seperti biasa Aron hanya menanggapi dengan kata em, ya, gak singkat sekali bukan?? Orang semua bilang sikap Aron seperti Adelio waktu masih remaja.
" Udah deh.. Lu jangan caper sama Aron"
" Gua bukan caper ya!! Orang gua lagi kesakitan" alibi Dinda sambil memegang kakinya.
" alah paling bohong. Bilang aja lu kepengen Aron bawa lu sampai ke ruang uks" Tak heran memang bahkan semuanya udah hafal bahwa Dinda dan Chelsea sama-sama menyukai Aron tetapi Aronnya aja yg tidak peka sama seperti ayahnya.
" apaan sih?? Buat apa gua bohong!!" marah Dinda saking sebalnya kepada Chelsea.
" Udah-udah, kalian bisa gak sih 1 hari aja gak usah bertengkar. Kalau lu sakit kenapa gak minta petugas Uks untuk bawa lu ke Uks??!! Kenapa mesti gua??!! Dan kamu Chelsea sakit atau gak sakitnya kan dia yg ngerasain.. Jadi udah deh masalah kecil kok jadi diperbesar" lerai Aron yang sudah pusing melihat pertengkaran antara Chelsea dan Dinda.
Aron pun langsung melenggang pergi untuk menyampiri adek-adek tersayangnya siapa lagi kalau bukan Eva dan Avid.
" Kok lama??" protes Eva memasang muka cemberut.
" maaf adekku tersayang.. Tadi kakak leraian dulu perdebatan antara Kak Chelsea dan Kak Dinda" Santai Aron sambil meminum jus milik Avid.
" kak minuman guee.." protes Avid yang menatap nanar kepada minumannya.
" Pesan lagi aja"
" Duitnya??" enak banget Aron yang minum, Avid yg harus bayar lagi minumannya. Avid tidak mau rugi dong, jadi Avid minta deh uang jajan milik Aron.
" Pake uang kamu dulu aja dek, nanti kakak ganti"
" Gak!! Rugi atuhh kakak.. Gantiin sekarang gak kakak?? Atau nanti aku aduin ke mama nih!!" ancam Avid
Membuat Aron mau gak mau memberikan duit 50 ribu untuk Adeknya yang super pelit.
" Tuhh kalau kamu mau beli makanan cemilan beli aja" ucap Aron membuat Avid senang bukan main. Siapa sih yg gak senang?? Pastinya bakalan senang kan..
Avid pun langsung berlalu pergi untuk membeli minuman untuk dirinya dan makanan cemilan.
" ARON!!" Panggil teman seangkat Aron sambil ngos-ngosan.
" Apa?" tanya Aron santai sambil melihat Adeknya yang sedang makan.
" Chelsea dan Dinda lagi ada di ruang BK mereka berantem dan lu di panggil sama Ibu Erna"
Aron hanya menghembuskan nafasnya karena mereka berdua membuat dia mau gak mau harus ke ruang BK setiap hari.
" Nanti gua kesana"
" Gak bisa!! Ibu Erna maunya sekarang juga lu kesana" Perintah Temannya.
" Baik" tanpa berpamitan kepada Adeknya, ia melenggang pergi menuju Ke ruang BK.
Tok tok tok
" MASUK!" perintah Ibu Erna dari dalam.
Ceklek
" Ada apa bu?" tanya Aron sambil duduk di samping Chelsea.
" Kamu gak usah pura pura gak tau deh.. Saya panggil kamu ke sini karena kamulah yang menjadi penyebabnya atas masalah Chelsea dan Dinda bertengkar."
" lah kok saya sih yang disalahin bu??" protes Aron tak terima
" Lagian kenapa sih kamu mempunyai wajah yang tampan dan ganteng, sehingga kamu banyak yang disukai setiap para cewek??" kesal Ibu Erna yang setiap hari selalu dibuat pusing karena bahkan para junior pernah sempat bertengkar juga karena alasannya mereka menyukai Aron.
" jangan salahin saya bu, salahin aja papa saya. Lagian saya ganteng karena papa bu." ucap Aron sambil menatap tajam kepada Chelsea dan Dinda
" Sudah-Sudah saya pusing ngahadapin kamu.. Oke tujuan saya panggil kamu yaitu tolong membuat Chelsea dan Dinda berdamai Aron. Hanya kamu doang yang saya harapkan karena mereka sama-sama menyukai kamu" perintah Ibu Erna memohon kepada Aron.
" Gimana caranya bu?? Mereka dari kecil memang sudah berantem bu" bingung Aron
" g.. Ucapan Ibu Erna kepotong karena suara ketokan pintu
" MASUK!" Teriak Ibu Erna dari dalam
Orang yang mengetuk pintu barusan pun masuk dan ternyata dia adalah adeknya Aron.
Saat Eva dan Avid masuk Chelsea dan Dinda langsung sangat perhatian sekali kepada Eva dan Avid. Tujuannya untuk menarik perhatian Aron
" Kamu lihat sendiri kan Aron??" sedangkan Aron hanya melongo melihat Kejadian barusan.
" Kamu sudah makan belum Avid Eva?? Kalau belum sini kita beli makanan.. Kak Dinda akan temenin kalian makan"
" Haus ya?? Mau Kak Chelsea beliin mimuman gak buat kalian??"
" Eh apa-apaan sih lu ikut-ikutan gua"
" Mulut tuh jangan asal ceplok.. Emang siapa sih yang mau ikut-ikutan lu??"
" lahh barusan tadi lu ikut-ikutin gue."
" dihhh najis gua gak ikut-ikutin lu"
Lagi lagi Chelsea dan Dinda bertengkar yang membuat Aron dan Ibu Erna sangat pusing menghadapi sikap Chelsea dan Dinda sedangkan Eva dan Avid cekikikan melihat kakaknya menderita.
®®®®®®®®®®®®®
Haiii
Jangan lupa vote & comment ya
Gimana ceritanya seru gak?? Ini baru Extra partnya loh.. Nanti di cerita yg kedua tentang anak-anaknya bakalan di ceritakan saat mereka masih SMP. Pasti bakalan seru.
Setuju gak kalau aku buat cerita yg kedua tentang anak-anak??" kalau setuju comment
Tapi waktu sekarang-sekarang ini aku buat Extra part dulu ya..Love you 😘😘😘
Seru gak?? Kalau seru comment supaya aku bisa mengetahuinya..
POSESSIVE CEO 💓💋💓
Vanilla_Coklat456
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ceo
RomanceTidak segampang itu jika kita ingin membangun sebuah hubungan yang serius yaitu Suami & Istri seperti Kehidupan Adelio Orlando Raymond dan Adara Fredella Ulani. Awalnya mereka termasuk Pasangan yang romantis dan banyak disukai oleh semua orang tetap...