15 Sang Sahabat Juliana

70 2 0
                                    

Selamat membaca

     Kedua sorot mata Mirabella berputar mengelilingi yang ada disekitar kamarnya, lalu sorotan mata itu terhenti pada sebuah pintu yang terdapat wanita yang berdiri santai sambil melipat tangannya di dada. Matanya melihat dengan jelas wajah wanita itu.

                "JULIANA"

Lirih Mirabella seketika.

     Entah sejak kapan wanita itu berdiri di situ, wanita bernama Juliana itu melangkah mendekat ke kasur dimana Mirabella masih duduk santai dengan setengah badan sampai ujung kakinya masih tertutup dengan selimut. Dan ternyata wanita itu langsung mendekap hangat tubuh mungil Mirabella, Mirabella menyambut dengan hangat dekapan sahabatnya itu.

     Ialah sang sahabat Juliana, sahabat karib satu-satunya yang begitu dekat dengannya, kemudian sahabatnya itu melirih pelan.

     "Maafin gue ya mir, gue baru bisa datang sekarang"

     "It,s okay, lo baru pulang dari Australi?"

     "Iya, dari bandara gue langsung kesini, gue kangen sama lo"

     "Gue juga kangen lo jul"

     "romantic female traveler"

     "Yah, romantic female traveler"

(Romantic female traveler adalah quote squad Mirabella dan Juliana)

     Kemudian pelukan dua sahabat itu pun berakhir, disaat keduanya melepas perlahan pelukan mereka. Juliana menatap Mirabella dengan rasa penuh iba, mengingat ia sudah mengetahui apa yang telah dialami sahabatnya itu, kedua bibir Juliana pun kembali bergerak mengeluarkan suara.

     "Gue udah tau semuanya mir, dari mama lo"

     "Lo yang sabar ya, pasti suatu saat nanti pangeran Baskara lo itu, bakal kembali kok, lo harus yakin mir,"

     "Makasih jul, lo udah semangatin gue, lo memang bff gue yang terbaik," Seka Mirabella menjawab sembari memberikan senyuman yang dipaksakan.

*****

     Setelah obrolan kedua sahabat itu berakhir, kini mereka berdua pun berada di meja makan berbaur dengan Alina,Fahril, dan juga Dastan. Sama dengan keluarga yang lainnya, sarapan pagi itu diselingi dengan candaan dan obrolan, pembicaraan pun dimulai dari Fahril ayah Mirabella.

     "ehem," Fahril berdehem, membuat semua pasang mata melihat ke arahnya.

     "Begini Mira, papa mau bilang sesuatu sama kamu, kamu tau kan wisnu sahabatnya papa," Tutur Fahril diikuti dengan simakan Mirabella dan yang lainnya.

     "Jadi anaknya pak wisnu, yang bernama angga rencananya akan papa jodohkan sama kamu dan sekarang papa dan mama tinggal nunggu persetujuan dari kamu, kamu mau kan?" lanjut Fahril dengan menjelaskan semuanya.

     "Yah, papa akan beri kamu waktu untuk berpikir dan menjawab semuanya"

     Mirabella terdiam setelah mendengar itu, tidak hanya ia ibunya, kakaknya dan juga juliana ikut terdiam. Mereka semua terpaksa menjeda makan mereka, namun tiba-tiba Dastan menyela pernyataan ayahnya.

     "Ya ampun pa, jaman siti nurbaya kalii jodoh-jodohan, ini kan udah jaman now, pasti si mirabella udah punya penentuannya sendiri soal jodoh," Sela Dastan yang kemudian dibalas dengan tatapan tajam dari fahril yang membuat ia langsung terdiam kembali.

Lalu

Triiinggg

     Suara dentingan sendok dan garpu yang berseteru dengan dasar piring itu membuat semua orang terkejut dan membuat semua pasang mata yang berada di meja makan itu seketika memperhatikan ke arah pelaku. Tak lain pelakunya adalah Mirabella.

Mirabella√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang