*C'M ~18~

5.1K 195 13
                                    

Setelah sekian lama :'(

^^Happy Reading^^
______________________________________

Semua berawal dari kebencian, yang secara tidak sadar  hanya membuatmu terus memikirkannya! 

Alianna Molly

Membenci seseorang bukanlah keahlianku, sudah seminggu setelah Luke dengan berengseknya menciumku tanpa berkata apapun setelahnya, sukses membuat hari pertama di tahun baruku berantakan, hari itu juga rasanya aku benar-benar ingin membunuh dirinya, tapi apa yang terjadi ? bukannya menamparnya aku hanya bisa berdiri kaget ketika kepalan tangan Justin sudah menghantam wajah Luke, cukup keras hingga berhasil membuatnya tersungkur, merasa tidak puas Justin kembali mendekati Luke yang hanya tersenyum sinis menatap Justin sembari menyeka bibirnya yang ku yakin telah mengeluarkan darah. Malam itu semua yang ku kira akan berakhir sempurna tenyata salah, perbuatan Luke benar-benar merubah keadaan menjadi sangat buruk.

Sejak kejadian itu, aku benar-benar marah kepada Luke, tidak ada satupun pesan darinya yang ku hiraukan, semua panggilan telepon darinya selalu ku tolak, bagaimanapun dia mencoba untuk menemuiku aku selalu menghindarinya. Namun hari ini, Demi, sahabutku yang bodoh ini akhirnya menyuarakan apa yang selama seminggu ini ditahannya, ketika satu pesan dari Luke lagi-lagi mengusik perhatianku saat dirinya sedang bercerita tentang Theo kekasihnya yang sama bodohnya.

"Sampai kapan kau akan terus marah dengannya ?" tanyanya sewot, kurasa tanpa perlu memberitahunya siapa pengirim sms ini Demi sudah sangat hafal dengan ekspresiku saat menerima pesan dari Luke.

Tidak perduli aku hanya mengedikkan bahu dan menaruh kembali handphone ku diatas meja. Setelah kejadian malam tahun baru itu pernah sekali Demi mengusik nama Luke dan aku benar-benar kesal dengannya, sejak saat itu dirinya selalu berusaha untuk tidak membahas Luke lagi. Tapi kali ini kurasa wanita yang sedang sibuk dengan bahan bahan kue dihadapannya itu tidak tahan lagi untuk tidak membahas masalah ini, seakan lupa dengan topik sebelumnya yang menceritakan pacar kesayangannya itu.

Demi memecahkan sebutir telur sembari berkata "Hanya karena dia menciummu– "

"Ciuman itu bukan sekedar hanya karena, tidak sesepele itu." selaku cepat, wanita itu menghentikan pekerjaannya, sesaat menatapku.

"Baiklah, karena dia menciummu–"

"karena dia menciumku malam tahun baruku semakin kacau saja dibuatnya."

"Alianna! Bisa berhenti untuk menyela ucapanku ?"

"Tidak, karena tidak ada yang penting dari ucapanmu, Demi!" aku menekankan namanya sembari tersenyum menatapnya. Wajah Demi terlihat tidak setuju dengan ucapanku.

"Oke cukup, aku mengerti dengan alasan mu marah kepadanya, tapi apa kau tidak ingin tahu penjelasan Luke ? alasan kenapa dia mencium mu dengan tiba-tiba seperti itu ?"

Pertanyaan Demi membuatku tersenyum sinis "Tidak ada alasan selain dia ingin membuat Justin marah" sahutku acuh.

"Dan kenapa Justin harus marah kalau Luke mencium mu ? Apa dia mencintaimu ?" Jelas sekali Demi benar-benar ingin memperdebatkan hal ini sekarang, pertanyaannya membuatku kesal, wanita itu tampak tidak perduli lagi dengan adonan kuenya.

"Tentu saja dia tidak mencintaiku!" aku menekankan kalimatku dengan kesal "Justin pantas untuk marah karena aku sedang mengandung anaknya, Demi!"

"Kalau tidak mecintaimu dia tidak harus semarah itu-"

"Tidak harus semarah itu ? ah.. menurutmu Justin tidak perlu marah dan aku pantas mendapat perlakuan yang bisa dibilang melecehkanku, begitu ?" Pertanyaan sinisku membuat Demi sedikit terkejut.

CONTRACT MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang