11

720 84 17
                                    

"Jadi bagaimana? Apa kalian sudah baikan?" Chanyeol langsung bertanya sesaat setelah aku menginjakkan kakiku kedalam kelas. Aku sempat bingung karena seingatku Chanyeol bilang dia akan mengajari anak baru, tapi kenapa dia bisa sampai lebih dulu dariku?

"Tidak usah dipikirkan. Kau sendiri? Kenapa kau ada disini? Bukannya kau harus mengajari anak baru main terompet sekarang? Siapa namanya?"

"Baekhyun, dia seumuran dengan kita tapi dia masuk sekolah satu tahun lebih lambat karena suatu masalah, itu yang kudengar. Tadi aku mengusirnya dan menyuruhnya belajar lebih banyak cara memainkan terompet dengan benar, baru kita akan bertemu lagi."

Chanyeol menekuk wajahnya terlihat muram dan kesal, tapi aku menemukan itu sangat lucu. Jarang-jarang ada orang yang bisa membuat wajah si Hiperaktif Chanyeol jadi semurung ini. Dia memang tampak bodoh dan selalu bercanda saat ada disekitar teman-temannya, tapi kalau sudah menyangkut tentang adik kelas, dia akan berubah jadi orang yang super profesional dan tegas. Bahkan, kadang dia terlihat lebih mampu untuk fokus daripada aku. Aku tidak bisa menahan tawa kecilku ketika memikirkan betapa kurang beruntungnya si adik kelas itu, sebelum mendudukkan diriku di kursi sebelahnya dan mulai mencari buku yang diperlukan untuk pelajaran yang akan datang.

Saat itu aku mendengar Chanyeol menggumam pada dirinya sendiri seraya mengeluarkan buku-buku dari tasnya. "Sepertinya dia belum baikan, ekspresi wajahnya terlihat aneh"

Aku cepat-cepat menoleh ke arahnya. "Kenapa?! Apa yang salah dengan wajahku?!"

"Wajahmu seperti kotoran sapi" aku menoyor kepalanya seketika. "Tapi serius. Apa sebenarnya yang terjadi antara kau dan Jongin?" Chanyeol ahirnya menanyakan sesuatu yang sangat tidak ingin aku bicarakan saat ini. Aku tidak tahu harus mengatakan apa, jadi aku hanya bisa menatapnya dengan penuh keraguan.

"Apa… yang kau maksud dengan 'sebenarnya'?"

Kini giliran Chanyeol yang mendorong kepalaku menggunakan jari telunjuknya yang panjang, "Lihatlah dirimu ini. Apa kau bisa lebih mencurigakan lagi daripada sekarang? Mungkin dari seluruh orang yang ada di dunia ini, kau adalah orang yang paling mudah ditebak. Jadi? Apa yang sebenarnya terjadi diantara kau dan Jongin? Akhir-akhir ini aku menyadari ada hal-hal aneh yang terjadi diantara kalian." Chanyeol bersikukuh dan bertanya hal yang sama, kali ini dengan penekanan di setiap katacnya. Aku menatap Chanyeol yang membalasku dengan tatapan tajamnya. Saat ini aku tahu kalau aku tidak bisa lagi menghindar dari pertanyaannya.

"Kami berteman…"

"Benarkah?"

"Tentu saja."

"Jadi mari katakan, aku marah padamu saat ini. Apa kau juga akan bertindak seperti ini- bersikap panik, uring-uringan juga murung lalu mencariku kemana-mana hanya untuk minta maaf padaku?"

"Yah… tentu saja aku akan melakukannya."

Iya kan?

Sesaat Chanyeol memenatapku dengan ekspresi serius, sebelum melanjutkan. "Kalau aku marah padamu, aku tidak akan bertingkah sejauh itu, Kyungsoo. Aku hanya akan menoyor kepalamu dan menganggap semuanya berlalu. Itu baru namanya teman"

Sekali lagi Aku menghindari tatapan Chanyeol dan mengulangi apa yang sudah kukatakan sebelumya.

"Kami hanya berteman, sungguh…"

Hal itu membuat Chanyeol mendengus cukup keras. Dia menggelengkan kepalanya dan mengalihkan perhatiannya kembali ke buku dihadapannya.

"Baiklah, terserah kau saja kalau begitu. Kalau kau memang tidak ingin memberi tahu, ya sudah, itu keputusanmu."

"Oh, ayolah!" Aku sama sekali tidak membutuhkan tambahan manusia yang marah padaku T_T

Aku duduk diam saat mulai berpikir mengenai hubunganku dengan Jongin. Yah, kami memang berteman! Mungkin kami sudah melakukan sesuatu yang sudah melewati batas 'sekedar teman', tapi kalau dilihat-lihat lagi, kami memang masih hanya sebatas teman saja. Haah. Memikirkan ini sungguh membuatku lemas.

LOVE SICK (REMAKE) KAISOO VER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang