27

3.4K 111 0
                                    

Baper baperan yuh :v

Kinan cepat cepat berlari menuruni tangga. sudah sejak jam 7 kinan bersiap siap. Pakaian yang menutupi tubuhnya. hanya Kemeja garis garis merah hitam dan jeans hitam. sudah menjadi kebiasaan kinan dengan mencepol rambutnya menjadi satu. mengoleksi banyak kemeja. kenapa tidak gaun? simpel. kinan tidak begitu suka.

"Kinan. Kenapa kamu lari lari sih! nanti kalau jatuh gimana?!" seru tata yang melihat kinan tergesah gesah.

"Kinan mau keluar mah." jawab kinan

"Kemana? sama siapa?" tanya tata.

"mama kepo ih. Kinan udah ditungguin ih. Bye maa" kinan langsung melengos pergi. tata hanya menggeleng bahagia karena anak satu satunya sudah tidak bersedih lagi.

Kinan menghampiri seseorang yang sedang berdiri disamping pintu mobil. tatanan rapi dengan rambut sedikit acak acak. Style jaket levis dengan kaos putih didalamnya. dan celana panjang levis. kacamata yang sudah melekat di mata nya.

Almer

kinan tersenyum melihat almer sudah ada didepan rumahnya "Ekhem... " dehem kinan membuat almer berhenti memainkan ponselnya lalu menurunkan sedikit kacamatanya menatap kinan. Menatap dari ujung kepala sampai ujung kaki. tanpa kedip.

"Kenapa? gak pantes ya?" tanya kinan sambil menatap tatanan dirinya. Almer hanya menggeleng lalu melepas kacamata nya dan menaruhnya di kerah kaos.

Kinan berjalan hendak masuk mobil namun sreg tangan kinan ditarik kencang oleh almer hingga kinan berbalik dan hampir menabrak dada bidang almer. keduanya saling menatap. Tinggi kinan yang tidak seimbang dengan almer,harus mendongkak menatap wajah tampan almer.

cukup lama,

lalu almer memeluk kinan dan tangannya melepas perlahan ikat rambut halus dan lebat kinan.
"Kamu cantik kalo gini" lirih almer di samping telinga kinan. lalu melepas pelukannya.

Untung saja ini malam hari,kalau siang? muka kinan pasti sangat merah sekarang. Kinan merapihkan rambutnya. Almer menatap kinan lalu menyelipkan rambut kinan di telingannya. Lalu pergi membuka kan pintu untuk kinan.

Kinan tersenyum lalu masuk. Almer menarik senyumnya. entah kinan melihatnya atau tidak.

Almer melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata. sesekali menatap kinan. jujur saja almer sangat mengagumi kecantikan kinan. sosok perempuan yang baginya tidak repot. Dengan tatanan yang biasa selalu memperlihatkan wajah cantiknya.

entah kenapa almer mengajak kinan. tadi selepas pulang sekolah almer menelvon kinan, Entah dari mana almer mendapatkan nomor kinan. lalu mengajak kinan keluar.

Mereka sampai,

Kinan keluar,dan sempat kaget pemandangan yang begitu indah bagi kinan. Taman bunga dengan berbagai bunga dengan hiasan lampu warna warni serta kolam air dengan warna warni. Bunga bunga yang membentuk love itu sempat membuat mata kinan terhipnotis. kinan menatap almer lalu tersenyum hangat, tak lupa almer membalas senyum kinan tak kalah hangat lalu mengulurkan tangan pada kinan. kinan menyambut tangan almer lalu kedua nya berjalan.

suasana yang romantis menurut kinan.

Mereka berjalan pelan sambil menikmati indahnya taman serta malam. bintang bintang yang berkelap kelip diangkasa.

Kinan tak pernah memudarkan senyumnya. Ia terus tersenyum.

almer terus saja memandangi kinan. senyum selama ini ia rindukan.

Sibuk dengan melihat bunga. tiba tiba seseorang menabrak tubuh kinan hingga kinan terjatuh dan kakinya terkilir.
"WOI!" teriak almer hendak mengejar orang yang menabrak kinan namun kinan memegang tangan almer. almer berjongkok didepan kinan.

"Mana yang sakit?" tanya almer sambil meletakan tangannya dikedua pipi tembem kinan.

"Kaki aku kayaknya terkilir" keluh kinan.

"Naik"

"Hah?" kinan melongko dengan almer yang tiba tiba membelakanginya.

"Aku bilang naik" suruh almer.

"Aa-aku bisa jalan sendiri ko" tolak kinan.

"Kinan" panggil almer lembut. kinan menurut, kinan tau kalau almer memanggilnya begitu artinya ia tak ingin dibantah.sama seperti dulu.

ia menaiki punggung almer. Almer berdiri dan kinan sudah berada digendongannya. Kinan menunduk dan meletakan kepalanya di pundak almer. Karena malu ditatap oleh orang orang sekitar.

Almer berjalan mencari bangku.
"Al udah ya turunin" pinta kinan. almer hanya menggeleng. akhirnya ia menurunkan kinan dan mendudukan kinan.

Kinan duduk dan menyelonjorkan kakinya. itupun permintaan almer.
Almer jongkok disamping kinan, lalu melepas sepatu sandal kinan. Memijit kaki kinan yang kesleo

"Al udah gak usah" kinan mengambil tangan almer yang berada di kakinya.

"Kenapa?" tanya almer

"Gak enak." jujur kinan.
Almer duduk disamping kinan, memandang kinan tanpa henti.

kinan yang merasa diperhatikan oleh almer, akhirnya menoleh "jangan diliatin begitu"

"emang kenapa?"

"Yah gimana ya. gak enak aja" jujur kinan.

"Tunggu sebentar," almer bangkit

"Mau kemana?" tanya kinan menggenggam tangan almer almer.

"Aku mau beli minum buat kamu" kinan melepas tangannya,menatap punggung almer yang menjauh.

Ku mohon jangan jadikan ini sebuah mimpi indahku.

dan jangan pernah memintanya dia untuk pergi lagi dariku,tuhan....

almer datang dengan membawa 2 piring somai dan es teh yang dibawa oleh penjual.

"makasih mang" ucap almer lalu memberikan uang selembar seratus ribu kepada penjual.

"Makan" suruh almer. Kinan hanya mengangguk dan memakan somainya. sesekali melihat pemandangan yang memanjakan matanya.

Almer gemas menatap gadis disampingnya itu,
Tangan almer maju untuk mengelap saus kacang yang disudut bibir kinan, kinan menoleh mendapati tangan almer.

Jarak mereka sangat dekat. almer menatap kinan lekat. wajah almer maju perlahan sesekali melihat bibi sexy kinan. Kinan menatap almer lekat. Dengan jantung yang bergoyang hebat serta nafas yang ia tahan.

wajah almer mendekat, lebih mendekat dan mendekat.

hanya menyisihkan beberapa cm saja,
kinan menutup matanya, begitu juga almer.

5cm

4cm

3cm

hampir!

sedikit lagi!

ya!

mendekat

2cm

dan....



































"Uhuk... uhuk" kinan dan almer saling berjauhan.

-----
Greget! 😂
hehe.. sorry, amatir gue kalo nulis adegan ginian😅

Kinanty [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang