Bab. 22 [ A Confession]

1.8K 150 3
                                    

Guru Fred segera memerintahkan muridnya untuk kembali ke tendanya masing-masing ketika hal yang menurutnya perlu untuk disampaikan sudah tidak ada lagi.

Di kamar Iqueena dan Yukl, suasana terasa sangat tegang. Bukan karena kedua peri itu saling adu mulut atau saling menatap tajam, tapi karena kediaman yang terjadi di antara keduanya. Yukl yang merasa segan untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu setelah mengetahui fakta bahwa Iqueena ---temannya selama ini --- adalah seorang Putri Raja. Well, sebenarnya apa yang salah mempunyai teman seorang putri? Entahlah. Yukl pun tak tau apa jawabannya.

Sementara Iqueena sibuk bergelut dengan pikirannya, menerka-nerka bagaimana reaksi dari orang-orang yang selama ini dianggapnya sebagai teman setelah mengetahui fakta tentang dirinya adalah seorang putri.

"Maafkan aku." Ucap Iqueena memecah keheningan.

Yukl mengangkat kepalanya. Memandang Iqueena dengan tatapan mata yang menyiratkan sedikit kekecewaan, "Kenapa kau membohongi kami, Iqueena?"

"Aku punya alasan."

"Katakan apa alasanmu sampai-sampai kau menipu kami dengan menutup identitasmu yang sebenarnya?"

"Aku tidak diizinkan untuk mengatakan kepada siapapun mengenai diriku yang sebenarnya. Kau tahu, Clan Firemax selalu berupaya untuk mengambil alih kerajaan dan ayahku tidak ingin mereka menangkap kami. Oleh karena itu, rakyat Negeri Florateria tidak diperkenalkan kepada anggota keluarga kerajaan." tanpa menunggu reaksi Yukl, Iqueena lalu melanjutkan kata-katanya, "Aku tidak pernah mempunyai seorang teman selama hidupku selain Erzukas. Dia satu-satunya temanku. Dan ketika dia mendapatkan kekuatannya, ayah menobatkannya menjadi pengawal pribadiku. Jika aku boleh memilih untuk dilahirkan menjadi apa, aku tidak akan pernah memilih kehidupanku yang sekarang ini. Kau tau!  Menjadi seorang putri tanpa kekuatan adalah hal yang sangat memalukan. Dan sekarang aku mendapatkan alasan lain kenapa aku harus membenci dilahirkan sebagai diriku saat ini. Kau dan Zen akan menjauhiku karena status yang melekat padaku. Itu merupakan alasan terkuatku saat ini." Iqueena mengosongkan pandangannya, sendu. Lantas kemudian emosi meletup didadanya ketika dia mengingat sesuatu.

"Dan Clan Firemax, Yumihara beserta antek-anteknya. Aku sungguh membenci mereka. Karena mereka hidupku terkekang seperti ini." Iqueena berhenti untuk menarik nafas sejenak. Tanpa disadarinya, airmata mengalir di kedua pipinya, "Yukl, kau adalah teman pertamaku dan satu-satunya teman wanita yang kumiliki!"

Yukl terdiam. Dirinya tak mampu berkata lagi mendengar penjelasan Iqueena. Dipandangnya Iqueena beberapa saat, lantas dirinya menghambur ke pelukan sahabatnya itu.

"Kau tidak akan sendiri lagi." bisiknya di telinga Iqueena.

"Aku akan kembali ke Negeri Florateria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku akan kembali ke Negeri Florateria." Pangeran Govio membuka suara setelah keheningan lama yang tercipta diantara dirinya, Guru Fred dan Iqueena.

"Apa yang bisa Pangeran lakukan?" tanya Guru Fred.

"Apa yang bisa kulakukan? Kau bertanya apa yang bisa kulakukan? Aku adalah Pangeran dari kerajaan Florateria. Aku punya kekuatan. Hanya kami, keluarga kerajaan yang memiliki sayap sekarang." balas Pangeran.

"Aku mengerti hal itu. Tetapi jika pangeran melaporkan hal ini kepada Raja Zuro pun tidak akan memperbaiki keadaan." kata Guru Fred.

"Apakah dengan membawa peri tidak berguna yang tidak mempunyai kekuatan itu akan memperbaiki keadaan menurutmu? Hahaha aku tidak menyangka denganmu Guru Fred. Aku kira kau adalah seorang yang cerdas."

Iqueena terdiam. Dia tahu betul siapa 'peri tidak berguna dan tidak punya kekuatan yang dimaksud oleh Pangeran Govio. Yah,  siapa lagi kalau bukan dirinya?

"Aku juga punya kekuatan. Jangan selalu meremehkanku Pangeran!!" Iqueena keluar dari persembunyiannya dibalik pintu tenda guru Fred.

"Kau menguping?" ucap Pangeran.

"Yah.. Aku tidak bisa menolak suara yang masuk ke gendang telingaku."

Pangeran menghela napas, menatap sinis Iqueena dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Kekuatan apa yang kau miliki dengan tubuh lemahmu itu?"

Kata-kata itu cukup menyentak hati Iqueena. Sebenarnya apa yang merasuki dirinya tadi sehingga berani mengeluarkan kata-kata seperti itu. Kata-kata yang bisa merendahkan dirinya sendiri.

Iqueena memutar otak, mulutnya bergetar sebelum akhirnya berkata, "Aku masih punya sayap."

Sebuah jawaban yang Iqueena tau akan menjadi bahan tertawaan pangeran. Tapi bagaimana lagi, Iqueena tidak punya pilihan lain. Hanya sayap itu yang dimilikinya saat ini.

"Sayap?" Pangeran Govio memberi penekanan pada kata-kata Iqueena.

"Iya sayap. Semua peri kehilangan sayapnya kecuali kita anggota kerajaan. Itu artinya ada sesuatu yang istimewa di dalam diriku yang bisa melindungiku dari apapun kekuatan yang memakan sayap-sayap itu."

Guru Fred dan Pangeran Govio merenung sejenak. Rupanya kata-kata Iqueena cukup merasuki rasional mereka, terutama Pangeran Govio tentu saja. Menjadikan Iqueena layak untuk dipertimbangkan dalam misi mereka kali ini, sedikit.

"Baik. Kalau begitu buktikan!" Ucap Pangeran.


*Tbc
Salam cutton candy🍭

Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang