TIGA BELAS

615 30 1
                                    

Mau tak mau Adel harus membuka mata nya karna sinar matahari yang masuk melalui celah jendela telah menganggu tidur nya

Ia bangkit dan berjalan menuju jendela, meregangkan otot2 nya. Kini badan nya sudah terasa lebih baik, suhu tubuh nya sudah normal dan ia tak merasa pusing dan lemas lagi. Ia memutuskan untuk pergi sekolah saja

Setelah siap, Adel keluar kamar dan menuruni beberapa anak tangga. Saat di pertengahan anak tangga ia bertemu cowok tampan yang selama ini sudah berhasil membuat jantung nya selalu berdegup tidak karuan. Alka, ya cowok itu adalah Alka Wijaya

Cowok itu hendak menaiki tangga, tapi terhenti karna ia melihat Adel sudah rapih dengan seragam nya.

"Loh Del, lo mau sekolah?"

Adel mengangguk cepat

"Emang udah sembuh?" Tanya Alka

"Udah, liat nih udah gak lemes kan" Adel memutar mutarkan tubuh nya dengan centil membuat Alka tertawa. Gadis di depan nya ini benar-benar menggemaskan. Tingkah nya yang centil itu memperlihatkan sifat Adel yang sebenar nya. Ceria

Tapi detik berikut nya Alka terlonjak kaget, ia menangkap tubuh mungil Adel yang hampir terjatuh karna terpeleset dari anak tangga satu tingkat dengan nya. Mereka saling bertatapan dengan posisi Alka yang mendekap tubuh Adel

Cukup lama, sampai detik berikut nya mereka sama2 melepas kontak mata dan menjauhkan tubuh mereka masing2

"Tuh kan kepeleset, untung gak jatoh" Alka tertawa kecil

"Hehe sorry" Adel meringis malu

"Yaudah sekarang berangkat yuk" Ajak Alka yang di angguki oleh Adel

-- -- -- --

Adel dan Alka berjalan beriringan di koridor sekolah

Akhir-akhir ini mereka selalu menjadi pusat perhatian dan bahan gosip oleh warga sekolah. Karena sebenarnya mereka merupakan siswa yang cukup banyak penggemar nya, di lihat dari kepribadian mereka masing-masing.

Adel, gadis cantik berambut panjang sepunggung, memiliki sifat ramah tamah terhadap semua orang, baik hati, ceria, pintar dan selalu bersikap sopan santun. Kepribadian nya itu tidak hanya di sukai oleh kaum adam saja, tetapi kaum hawa pun juga menyukai kepribadian nya. Ia tak seperti beberapa siswi lain nya yang berusaha tampil cantik dengan mengandalkan make up, ia sangat sederhana, maka dari itu, tak heran jika warga sekolah banyak yang menyukainya.

Dan Alka, ia seorang pria tampan yang tak pernah memanfaatkan ketampanan nya itu untuk bergonta-ganti pasangan. Ia tidak pernah berniat untuk menjadi seorang playboy seperti beberapa siswa di SMA Nusa Bangsa yang merasa diri mereka tampan. Alka kalem, ramah, pintar, baik hati, tidak sombong, selalu membalas sapaan demi sapaan yang siswi-siswi lontarkan. Padahal Alka sangat-sangat menarik. Ia selalu terlihat keren dengan jambul kesayangan nya itu, tetapi selama bersekolah di sana, ia tak terlihat seperti mempunyai seorang kekasih. Baru kali ini ia terlihat dekat degan seorang wanita, Adel. Ya wanita itu ialah Adel

"Adel, Alka" Panggil seorang gadis yang berdiri di depan kelas

Alka dan Adel yang sedang berbincang pun menoleh ke pemilik suara

"Al, ini Winda yang waktu itu gue ceritain" Ucap Dito menujuk seorang gadis yang berdiri di sebelah nya

"Oh ini Winda, Hai gue Alka" Alka mengulurkan tangan nya

Sementara Adel, ia masih terdiam. Ia bingung siapa gadis itu, kenapa teman-teman nya terlihat sudah mengenali nya.

"Hai Del, gue Winda dari kelas 12 IPS 1" Kini Winda memperkenalkan diri nya ke Adel sambil mengulur tangan kanan nya. Adel tersenyum dan menerima uluran tangan Winda

"Adel"

"Gue tau lo berdua Del, Al. Mungkin kalian yang gak pernah liat gue" Ucap Winda sambil terkekeh

"Lo kenal temen nya Mela atau Dito?" Tanya Adel

"Jadi gini Del" Dito mulai menceritakan semua nya, mulai dari Winda yang melihat sang pelaku sampai ia bertemu dengan Dito. Adel yang mendengarnya terlihat terkejut saat Dito sudah menceritakan semua nya

"Terus siapa pelaku nya ?" Tanya Adel antusias

"Ya itu masalah Del, Winda gak bisa liat orang itu karena orang itu pakai switer sama masker" Alka menjelaskan

"Kita harus gledah semua kelas satu persatu" Kata Mela dengan semangat 45 nya

"Nah bener, itu ide yang bagus. Kita bisa nemu pelaku itu kalau kita bisa nemu switer nya dulu" Ucap Winda yang langsung di angguki oleh teman-teman nya

"Oke, kalau gitu kita keliling kelas pas jam istirahat aja gimana?" Tanya Dito

Mereka tampak berfikir sejenak, namun selanjut nya mereka mengiyakan saran Dito

-- -- -- --

Seperti rencana mereka tadi pagi, saat jam istirahat mereka menggunakan waktu istirahat nya tidak untuk pergi ke kantin dahulu. Mereka mulai memasuki tiap kelas, untuk mencari switer yang di pakai oleh si pelaku.

Kini mereka sedang berada di deretan kelas 10 IPA 1, 10 IPA 2, 10 IPS 1 dan 10 IPS 2. Alka masuk ke dalam kelas 10 IPA 1, Adel ke 10 IPA 2, Mela dan Winda ke 10 IPS 1 dan Dito ke 10 IPS 2. Sebelum mereka mulai mencari, mereka terlebih dahulu izin kepada penghuni kelas yang masing-masing mereka masuki, setelah mendapat izin mereka segera mencari ke setiap meja, kolong meja dan tas murid-murid nya.

Tak lama, mereka keluar karena tidak menemukan switer yang di maksud oleh Winda

"Gimana ? Ada yang dapet ?" Tanya Alka saat mereka bertemu kembali

Mereka menggeleng serempak

"Oke kita lanjut di kelas 11" Lanjut Alka sambil berjalan mendahului mereka, mereka pun mengikuti

Saat sampai di deretan kelas 11, seperti tadi, mereka kembali masuk, meminta izin dan langsung mencari nya

Tak lama, mereka keluar dengan tangan kosong. Ternyata mereka belum juga mendapatkan nya

"Belum ketemu juga ya ?" Tanya Dito sambil menggaruk kepala nya yang sedikit gatal

"Terakhir di kelas 12, apa pelaku nya anak kelas 12 ya ?" Ucap Mela bertanya-tanya

"Bisa jadi sih, soal nya di kelas 10 dan 11 tadi gak ada" Winda menjawab

"Oke mending kita lanjut ke kelas 12 biar gak penasaran" Dito berjalan meninggalkan mereka, karna cowok manis itu benar-benar merasa penasaran siapa sebenar nya pelaku itu

Alka memasuki kelas 12 IPA 1, Mela dan Winda ke kelas 12 IPA 2, Dito ke kelas 12 IPS 1 dan adel ke kelas 12 IPS 2 yaitu kelas nya Gilang. Pria yang pernah masuk ke hati nya.

Saat Adel hendak masuk, sebuah tangan mencekal pergelangan tangan nya.

"Lo yakin mau ke kelas itu? Kalau ketemu Gilang gimana ?" Tanya Mela khawatir takut Adel tak siap jika bertemu dengan pria itu.

Vomment nya boleh yah ?😂😂

DELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang