WFLO Part 16

15 1 0
                                    

Sang Surya mulai muncul dari ufuk timur mengintip setiap insan yang mulai sibuk dengan segala urusan dunianya. Aku berjalan gontai memasuki ruang kerjaku. Sangat lemas, itu yang aku rasakan. Kemarin insomnia menyerangku dan aku baru bisa tidur setelah mengerjakan proyekku dan melaksanakan sholat malam, itupun hanya berkisar 2 jam. Mataku perih dan panas, rasanya sangat berat sekali untuk membuatnya tetap terbuka.

Setelah perjalanan yang terasa lama dari pintu menuju meja kerjaku, aku pun mendudukan diri. Kedua tangan ku lipat dan ku letakkan diatas meja. Lalu mereka ku gunakan untuk menumpu kepalaku yang mulai kehilangan penopangnya. Aku menenggelamkan seluruh wajahku diatas meja. Satu menit.. dua menit.. sepertinya rasa kantuk ini semakin tidak bisa diajak kompromi. Setelah berperang beberapa detik, mataku mulai terpejam dan..

BRAK !

Sontak aku terperanjat mendengar suara pintu yang sangat keras itu. Kulihat pelakunya berdiri di ambang pintu sambil menekukan wajahnya.

"Kenapa terlambat ?!" ucap Mamoru keras memasuki ruangan. Ya orang yang tadi menggebrak pintu dan berdiri di ambangnya adalah Mamoru. Sang Manajer yang tampannya tiada tara, menurutnya.

"Wa'alaikumussalam Mamoru tampan !"

"Ah maaf aku lupa"

"Ulangi" ucapku dingin

Mamoru keluar dari ruangan berniat mengulang perbuatannya.

Tok tok tok

Ceklek

"Assalamu'alaikum, Hinoto kenapa kau datang telat huh ?" ucapnya dengan nada lembut. Bukan seperti dirinya sama sekali.

"Wa'alaikumussalam sobat maaf semalaman aku terjaga jadi aku lemas dan mengantuk hari ini.. dan membuatku malas" ucapku menghampiri Mamoru yang tengah berdiri didepan meja.

"Terimakasih Mamoru, berkat kau aku tak perlu pergi ke kedai kopi" aku merangkul bahu Mamoru yang mulai terlihat bingung.

"Maksudmu ? kau masih waras kan ? kenapa obrolanmu tidak nyambung !" Mamoru menempelkan telapak tangannya pada keningku lalu melambai-lambaikannya didepan mataku. Mungkin ia sedang mengecek kesadaranku. Apa yang ada di otaknya itu ? Jelas-jelas aku ini masih waras dan 100% sadar ! Tentu setelah kejadian tadi, pintu yang terbuka dengan kasar, suaranya membuat mataku terbuka lebar.

"Tidak usah dipikirkan. Ada perlu apa Tuan Manajer ?"

"Aku ingin menanyakan animasi untuk iklan roti yang kemarin lusa"

"Tenang saja, sudah kukerjakan sampai selesai, ini semua berkasnya, dan ini flashdisk jika mereka membutuhkan softfile gambarnya" aku mengambil map biru diatas meja dan flashdisk didalam saku celana lalu kuserahkan pada Mamoru.

"Wah hanya dalam 2 hari kau bisa menyelesaikannya ?"

"Berkat insomnia kemarin haha"

"Sugoi ! akan segera kuserahkan pada mereka"

"Hmm lakukanlah"

Mamoru melangkah pergi meninggalkan ruanganku namun saat berada didekat pintu langkahnya terhenti. Lalu ia membalikkan badannya dan mendekat

"Ah nanti aku tak bisa menemanimu makan siang, aku ada perlu.. jika kau ingin keluar aku meninggalkan mobil di baseman. Aku akan berjalan kaki"

"Bertemu Yami ?"

"Mm ya bisa jadi"

"Dimana ?"

"Eeey kau penasaran sekali sepertinya"

We Found Love in OsakaWhere stories live. Discover now