3

71 10 0
                                    

Oh Allah...
Kuatkanlah hatiku dari kejamnya zaman dan segala cobaan.

🌹🌹🌹🌹🌹

Happy reading kawan 😊😊😊

Buggg

Oh Allah...Apalagi ini? aku menyenggol seseorang dan minumannya tumpah dan mengenai kakiku.Bukan,dia yang jalannya tidak hati-hati.

Tunggu sebentar,ada yang berbeda.Kenapa santri perempuan kakinya begitu besar? aku mengangkat sedikit kepalaku.

Deggggg

Oh Allah...dia...

Begitu sangat tampan...Makhluk macam apa ini.heheee.

Astagfirulloh,ampuni aku Ya Allah.Apa yang sedang aku pikirkan,mataku masih suci untuk melihat pria sepertinya.

Aku segera menundukkan kepalaku.Malu.Itu sudah pasti,bagaimanapun juga itu bukan sepenuhnya kesalahan dia.Benar-benar membuat jantungku berhenti jika terus saja seperti ini.

"Afwan ustadz,Nad benar-benar tidak sengaja." Aku benar-benar merasa seperti orang yang bodoh,aku tidak berani menatapnya,aku juga menjauhkan posisiku darinya.

Semua santri yang ada disitu sudah pasti menyaksikan tingkah konyolku ini,benar-benar memalukan.

"Biar Nad ganti teh nya ustadz." Aku memberanikan diri bertanya padanya.Masih tidak ada jawaban dan itu membuatku semakin takut.

Entah bagaimana ekspresi wajahnya saat ini,aku benar-benar tidak berani menatapnya.Dia sedikit menepuk-nepuk bajunya yang terkena cipratan teh.

Situasi ini membuatku tidak bisa berbuat apa-apa.Fika juga sama,bukannya membantu mencairkan suasana,dia malah diam memperlihatkan tingkah cerobohku ini.

Aku mengulurkan tanganku memberikan tisu pada ustadz tadi,masih dalam posisiku yang sama.

"Sekali lagi Nad minta maaf ustadz."

"Dasar ceroboh." Ucapannya sangat pelan nyaris tidak terdengar,namun telingaku cukup jeli untuk mendengarnya.

Dia berlalu pergi meninggalkanku,tidak menghiraukan ucapanku yang memohon padanya meminta maaf,mematung seperti ini,membiarkan wajahku yang sudah seperti kepiting rebus mempertaruhkan rasa maluku di depan para santri.Benar-benar ustadz macam apa tadi.Rasanya aku ingin menangis saja.Cengeng memang,tapi itu yang kurasakan sekarang.

Dasar kulkas berjalan.

Tidak jadi deh aku puji dia manusia ganteng.Ustadz itu lebih enak ku panggil ustadz kutub,pria kaku,kulkas berjalaaaaaaan.Aku benar-benar kesal hari ini.

Astagfirulloh Naaad tidak baik berbicara seperti itu pada guru sendiri.Maafkan aku ustadz.Lagian ustadz tadi benar-benar pikasebelen.

"Nad,kamu gak papakaan." Aku tidak menjawab perkataan Fika,sedikit kesal padanya.

"Naaad tungguin akuuuu." Tidak aku hiraukan lagi temanku yang satu ini.

*****

Author pov

Di lorong rumah sakit tampak seorang pria berjalan terburu-buru,rahangnya mengeras,jantungnya nampak berdegup tak tentu.Pikirannya benar-benar kacau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istikharah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang