(KAMU KENAL DENGAN AKU)#1
"anhyeong, Sol ah".
"anhyeong" jawab gadis berkuncir kuda itu dengan muka datar sambil duduk dikursinya.
gadis berambut pendek itu menggeser kursinya kearah Sol.lalu merangkul sebelelah tangan temannya itu sambil memamerkan senyum lebarnya kearah muka datar Sol.
"tidak biasanya kau berangkat pagi-pagi".
"sebenernya aku ingin meminta bantuan sesuatu dari mu".
"apa?"
"kau sudah mengerjakan tugas matematika belum?".
sambil mengangkat sebelah alisnya dan membentuk mulut sombong gadis yang satunya lagi mengatakan dengan penuh keangkuhan
"tentu saja aku sudah mengerjakanya".
"boleh aku melihatnya,sol."
gadis berkuncir kuda itu melepaskan pegangan tangan temannya.
"andwae".
"aku mohon satu kali ini saja".sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada.
"heol.kau selalu seperti itu ji eun.sudahlah lihat punya yang lainnya saja.aku tidak mau".
"sol ah,jebal".
"aku tidak mau JI EUN!."gadis berkuncir kuda itu menolak dengan tegas.
"Ya Sol ah,jangan seperti ini.baiklah,kau boleh mengambil uang jajan ku untuk hari ini.aku tidak akan jajan,semaunya untuk mu.tapi tolong pinjami aku buku matematika mu.kumohon!?".
"apa aku tampak seperti tempat peminjaman barang.sudahlah simpan saja uang mu.aku juga punya uang sendiri".
"bukan seperti itu maksud ku.aku hanya ingin membalas kebaikanmu jika mau meminjami ku.apa kau tega melihat ku keluar kelas lagi karena hanya tugas ini".rayu Ji Eun sambil memasang wajah memelas.
"haisssh jinjja !,kita memang berteman,tapi seharusnya kau bisa bertanggung jawab atas diri mu sendiri.kau tidak bisa melarikan diri dari tanggung jawab mu, dengan mengatakan karena kita TEMAN".
"kau benar-benar tidak mau meminjami ku ?".dengan lirih Ji eun mencari kepanstian.
"nae".jawab Sol singkat dengan muka datar.
"Ya Sol ah,kau ini pelit sekali".
mender kata pelit yang di tunjukan padanya,Sol menoleh kearah Ji eun.
"apa kata mu.aku pelit?!"
"ya,kau benar-benar pelit Sol".
"eomeona.bagaimana bisa kau mengatakan itu pada ku hah?".
"Ya sol ah,kau ingin mengelak jika kau ini pelit.kau benar-benar tega.bahkan kita kan teman,tapi kau tidak mau meminjami ku buku matematika mu.aku memang tidak sepintar diri mu,tapi setidaknya aku tidak petnah pelit kepada orang lain,terutama teman ku sendiri.setiap istirahat aku sering membelikan minuman soda kesukaan mu.bahkanjika kamu sedang terburu-buru dan tidak sempat mengikat sepatumu,aku juga sering mengikatkannya untuk mu.dan sekarang aku sedang kesusahan kau tidak mau membantu ku".
sol menggeser tubuhnya hingga berhadapan dengan ji eun.
"jadi kau ingin menagih hutang budi mu pada ku. jadi selama ini kau tidak pernah rela membelikan minuman soda untuk ku.heol,ternyata kau ini perhitungan sekali.baiklah aku akan menghitung semua utang minuman soda yang pernah kau belikan untuk ku.wahai ji eun,aku tidak pernah menyuruh mu mengikatkan tali sepatu ku,itu kan kemauan mu sendiri".
"maksud ku bukan begitu sol".
"oh dan juga Ji eun,sebenarnya ini bukan sebuah kesusahan untuk mu jika kamu tidak membuat sebelumnya.aku tahu kamu kesulitan setiap mengerjakan soal-soal matematika.tapi kemarin aku sudah bertanya pada mu mau mengerjakan bersama atau tidak lewat line,tapi kau hanya membacanya saja tanpa membalas nya.aku begitu karena aku peduli tapi kau tidak menghiraukannya JI EUN". selesai bicara sol menggeser badannya kearah jendela kelas.berlawanan dengan Ji eun.
Ji eun merasa kesal tapi kata-kata Sol ada benarnya.ini semua salahnya sendiri kenapa kemarin dia tidak mengerjakannya.tiba-tiba Ji eun memcium bau tidak sedap.
"oh ya ampun bau apa ini",batin Ji eun.
buru-buru dia mencari asal baru tersebut.ternyata..."anhyeong, Jeong yeon".sapa Ji eun dengan senyum manis yang terkesan di paksakan.merasa ada yang memanggilnya Jeong yeon menghentikan langkahnya.mencari asal suara dan memberi senyum datarnya.kemudian melangkah lagi ke arah tempat duduknya sambil melakukan kebiasaanya, menundukan kepala.Jeong yeon selalu menundukan kepalanya ketika apapun yang di lakukan kecuali ada yang memanggil dan mengajaknya bicara dia baru mengangkat wajahnya.
Ji eun buru-buru menyumbat hidungnya dengan telapak tangan sambil menghadap lurus ke arah depan kelas.
"wahai Jeong yeon.wae..?wae..?kenapa bau mu selalu seperti itu?".
di tengah melawan bau yang tak terhankan Ji eun tidak sengaja bertatapan mata dengan Sol yang sedang melihat padanya saat itu.
dengan wajah datar Sol seakan-akan mengatakan,"wae?kau sungguh gadis kejam yang pura-pura ramah dengan teman yang berbau busuk".
"ap..apa lihat!?".Ji eun merubah wajahnya agar terlihat cuek di hadapam Sol.
"aniyo".balas Sol datar.sedetik kemudian dia berbisik pelan.
"tidak masalahkan,jika kau meminta bantuan Jeong yeon untuk tugas matematikamu".setelah itu buru-buru Sol mengarahkan wajahnya ke buku karena ia merasa Jeong yeon melihat kearahnya sekilas.
"haishh jinjja".umpat Ji eun.
ingin sekali memukul kepala Sol.bisa-bisanya dia berkata seperti itu setelah tadi dia memarahinya dan tidak mau meminjaminya tugas matematika.
Ji eun melirik kebelakang,ke arah tempat duduk Jeong yeon.disana,Ji eun melihat Jeong yeong sedang duduk sambil membaca buku.tapi yang aneh adalah rambut Jeong yeon yang kumal seperti tidak pernah di sisir.dan bau busuk yang menguar dari tubuhnya membuat Ji eun buru-buru membalik tubuhnya ke arah depan.
"bagaimana bisa aku meminta bantuan dia.bahkan aku saja jarang berbicara dengannya.tapi aku sangat butuh bantuannya Tuhan.aku benar-benar tidak ingin di hukum keluar kelas.tapi bagaimana aku harus menghadapinya.dan bau badannya itu.bukanya aku sok cantik,tapi aku benar-benar tidak tahan dengan bau badannya.eotteohke..?eottohke..?".
tanpa sadar Ji eun memukul-mukul kepalanya pelan.dia benar-benar bingung harus bagaimana.sedangkan di seberang bangkunya,Sol menahan tawa melihat tingkah temannya.sebenarnya dia kasihan pada Ji eun,tapi sesekali Ji eun harus di perlakukan seperti itu agar tidak seenaknya sendiri tidak mengerjakan tugas sekolah.
"kau harus melakukanya Ji eun!,HARUS!" batin Ji eun berkobar-kobar.dia menarik nafas dalam dan mengeluarkanya.dengan tekad bulat dia perlahan menggeser badannya kearah belakang.
"Jeong yeon".
~ BERSAMBUNG~
buat reader's makasih udah mau baca cerita aburadul gue yang nggak karu-ruan ini
gue nyadar banget kualitas basa and cerita gue nggak sekeren author" lain😭😭
maklum lah,gua kan masih pemula dan gue ini hanyalah hamba tuhan yang lemah,yang pengen bisa nuangin imajinasinya kedalam tulisan,yah walupum masih cetek bgt kualitasnya.bukan maksud gue maruk ya
gue cuman pengen reader's itu jujur dengan perasaannya eak eak😂
jadi intinya yang udah baca ini cerita kalo merasa senang atau suka tolong VOTE and COMENT yanggak usah malu".coment aja sesuka mu.kalo bisa malah kasih nasehat baikya gimana gituh biar aku bisa lebih baik lagi.and biar aku lanjut ke part 2
pokonya aku lope" bgt deh sama reader's.tetep stay buat gue yah😘 (ngarep)😁
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND
Teen Fictionberawal dari dua sahabat biasa yang sering bertengkar.didalam sekolah yang sederhana,mereka berdua bertemu orang-orang yang memiliki kisah hidup yang berliku.mencoba mengartikan apakah hidup bisa lebih baik lagi jika takdir buruk menjadi suatu momok...