Dua Puluh Delapan~

11 1 0
                                    

Hari ini adalah hari besar untuk Fey, pertama kali ia mendantoni pasukan barunya di SMA. Ia berharap semua berjalan lancar. Pukul 04.00 ia sudah bangun, ia segera bersiap karna jam 6 ia sudah harus berangkat menuju SMA Jaya Negeri untuk melaksanakan lomba. Setelah semua siap, ia langsung menuju ke sekolah, tempat berkumpulnya sebelum berangkat.

Saat menunggu teman-temannya berkumpul disekolah, Fey membuka hpnya lalu melihat beberapa notif muncul secara cepat.

Line.

Aldyyy :: semangat ya!! Aku bakal teriak paling kenceng pas kamu tampil!
Fefey :: hmm, thanks.

Ia membulatkan matanya, sangat kaget dengan pesan yang dikirim Aldy. " Seriusan dia mau dateng, niat banget njir. " batinnya sambil membuka chat lain.

Line.

Reynald :: Suaranya yang lantang ya!! Harus tampil bagus, gue liat lo :))
Fefey :: makasih

Sekali lagi, Fey membulatkan matanya. " Sumprit, seriusan mereka bakal nonton? Suporter aja gaada. " batinnya lagi. Ia pun menutup hpnya, memasukkan kedalam tas dan bersiap untuk berangkat karna teman-temannya sudah datang.

Sesampainya disana, ia melihat keramaian didepan pintu gerbang SMA Jaya Negeri. Ia menghela nafas panjang. Menegakkan tubuhnya lalu berjalan kedalam dengan percaya diri. " Gue yakin bisa menang. Aamiin " katanya samar lalu tersenyum.

Semua persiapan sudah selesai, pasukan mereka dipanggil untuk segera menuju ke lapangan. Setelah berdoa dan bertos ala paskibra SMA nya, Fey pun memimpin teman-temannya menuju lapangan.

Suara Fey terdengar lantang, memberi aba-aba dengan baik, hampir tidak ada kesalahan. Awalnya suasana terdengar sepi, sampai Fey membubarkan barisannya. Aldy dan Rey terdengar sangat riuh berdua. Dari satu tempat yang sama, suara mereka sangat terdengar keras dan berat. " FEY!! SEMANGATT!!! LO PALING MANTAB " teriak Rey tak memedulikan sekitarnya. Beberapa perempuan pun melihat Rey dengan pandangan langsung-suka-dipandangan-pertama. " FEYY!! AKU TAU KAMU PALING HEBAT!! KAMU TERBAIK!! " sahut Aldy tak kalah semangat. Banyak perempuan yang terfokus padanya, tak memedulikan penampilan sekolah Fey tapi memfokuskan pandangan pada kedua cogan yang mereka lihat.

" SMA Indonesia Merdeka ya? Ihh, cowoknya ganteng-ganteng deh! " terdengar suara dari salah satu perempuan diseberang. Teman-temannya mengangguk dan tersenyum gemas. Fey keluar dari lapangan, suara Aldy dan Rey terdengar sangat riuh. " YOU ARE THE BEST DANTON IN THE WORLD FEY!! IN MY HEART TOO!! " jerit Aldy tak peduli. Rey yang merasa aneh dengan kata-kata Aldy barusan tak mau kalah dan ikut berteriak. " AKU PADAMU FEYY!! I LOVE YOU!!! " teriak Rey semangat, tak peduli dengan kata-katanya barusan.

Setelah selesai tampil dan membersihkan diri, Fey pun beristirahat. Ia langsung mencari Rey dan Aldy yang masih menonton penampilan-penampilan selanjutnya. Saat sampai, Fey langsung menarik tangan mereka, menjauhkan dari kerumunan. " Gue tau kalian dateng kesini buat dukung paskibra. Tapi kenapa harus teriak-teriak kayak tadi sih?! Kayak orang gila tau ga! " omel Fey didepan mereka. Aldy dan Rey membulatkan mata kaget. Tak tahu bahwa Fey tak suka dengan sikap seperti itu. Aldy dan Rey meminta maaf dan berjanji tak akan riuh saat Fey tampil berlomba.

Melihat wajah mereka yang terlihat kecewa dan sedikit bersalah, Fey merasa tak tega. Fey mendengus kesal. " Ok ok, maafin gue kalo gue ngegas, jangan ulangin itu lagi. Sebagai gantinya, gue traktir makan sama minum deh buat kalian. " katanya sambil menggandeng tangan mereka berdua. Mereka terkaget dan membiarkan kakinya mengikuti langkah Fey dengan tangan yang masih ditarik Fey.

Sesampainya di bazaar, Fey menyuruh mereka duduk ditempat yang teduh. Ia pergi beberapa lama lalu kembali membawa beberapa makanan dan minuman. " Nih, dimakan ya. " kata Fey sambil menaruh makanan ke meja depan mereka bertiga. Aldy dan Rey mengangguk dan berterima kasih, sangat senang dengan prilaku Fey yang berubah menjadi hangat. Tak dingin seperti biasa.

Senyuman Fey membuat hati Rey dan Aldy semakin berdebar ketika makan, mereka menguasai diri secepatnya. Kecanggungan terjadi diantara mereka. " Hmm, Fey. Lo ga kepanasan? Gue cariin kipas mau? " kata Rey memecah keheningan. Aldy langsung menoleh dan menyahutinya. " Mau dibeliin es lagi? Udah boleh minum es kan? " tanya Aldy yang membuat Rey langsung menoleh. Tatapan tajam antara mereka berdua membuat Fey menarik nafas berat. " Gausah, makasih. Lanjutin aja makannya. " kata Fey yang dilanjutkan dengan membatin, " Jangan sampe ada war disini anjir. " umpatnya.

Semua berjalan baik. Saat pengumuman pun tiba. Rey dan Aldy ikut bergabung bersama anggota paskibra yang lain. Fey hanya berdiam, nafasnya terdengar. Seperti orang sesak nafas. Mungkin karna deg-degan ingin segera mengetahui hasilnya. Rey yang menyadarinya langsung menepuk punggung Fey pelan. " Udah tenang aja, lo pasti menang " katanya menyemangati. Dilanjut dengan Aldy yang menepuk kepala Fey pelan. " Suara kamu udah bagus kok, pasti dapet. " lanjut Aldy.

Fey tak bisa menggubris mereka, membiarkan punggung dan kepalanya di tepuk lembut oleh dua orang yang menjadi " Most  Wanted " disekolahnya. Ia hanya berdiam dan berdoa, mengharap hasil yang terbaik.

Saat penentuan danton terbaik pun terucap dari mulut seorang pembawa acara. Ia sedikit bertele-tele, membuat hampir semua danton ingin segera mengetahui hasilnya, begitu pula Fey. " Dan, danton terbaik edisi lomba SMA Jaya Negeri diraih oleh..... SMA INDONESIA MERDEKA!! " suara lantang pembawa acara membuat kepala Fey terangkat. Fey diam membatu mendengar kalimat pembawa acara tadi. " Danton SMA Indonesia Merdeka diharap maju kedepan panggung. " kata pembawa acara melanjutkan.

Semua teman-teman Fey menoleh pada Fey yang masih membatu disana. " Fey, maju! Lo menang!! Gue bangga banget sama lo! " kata salah seorang teman Fey. Aldy dan Rey menggoyang-goyangkan badan Fey, membuat Fey sadar dan segera berdiri menuju panggung. Senyum haru terlihat dari semua teman-teman Fey, termasuk Aldy dan Rey yang sangat bangga padanya.

Setelah piala diberikan pada Fey, ia pun turun dan memamerkan piala tersebut pada teman-temannya. Teman-teman Fey memberi tepuk tangan pada Fey yang dilanjut dengan ucapan selamat. Rey mendekati Fey dan menepuk kepalanya. " Ini baru adek gue, selamat ya. " sambut Rey dengan suara lembut, membuat semua teman-teman Fey iri dengan ucapannya. Fey hanya tersenyum malu dan mengangguk.

Dilanjut dengan Aldy yang langsung menepuk pundak Fey. " Aku bangga sama kamu Fey, keren banget. " ucap Aldy lalu mencubit pipi Fey pelan. Membuat semua teman-teman Fey bersorak ramai. Fey mengucapkan terima kasih. Kebahagiaan yang datang membuatnya melupakan sesaat kejadian Dena dan Rena kemarin. Semua terbayar, fikirnya.

Live, Food, and Football. Lil Bit Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang