Malam sabtu di cuaca yang cerah padahal esok memasuki keistimewaan untuk umat budha tidak seperti biasanya. Terdengar suara motor berhenti didepan rumah aku yang tanpa peduli dengan hal tersebut tetap diam asik denga layar tv yang ada didepanku.
Tok, tok, tok
"asalamualaikum" suara terdengar dari luar. Seperti suara kakakku yang lama tak pulang. Akhirnya aku menghampiri pintu.
"walaikumsalam, aa jadi pulang? " kataku sambil mencium tangan kakaku.
" ibu mana dek? " ucap kakakku.
" ada a. Ibu lagi shalat" ucapku menjawabnya. Kemudian ka aris masuk kedalam, aku baru menyadari ternyata aa tidak sendiri melainkan bersama sorang teman dibelakangnya. Akupun bersalaman.Tak lama ibu menghampiri ka aris lalu bersalaman, ka aris terlihat sedih karena sudah beberapa bulan ia tidak pulang kerumah. " ibu sehat? Maafin aris bu baru bisa pulang" diikuti deraian air mata.
Aku hanya diam sambil membongkar apa yang di bawa oleh kakaku. Tapi pikiranku teralihkan oleh teman yang ka aris bawa. Dia hanya duduk dan diam. Tak lama ka aris pun mengenalkannya.
"ibu, rida ini temen kerja aris namanya yadi. Dia dari pulau sebrang. Mau ikut maen katanya kesini" ucap ka aris memperkenalkan temannya.
Disana rasa penasaranku terjawab ketika kakakku mengenalkannya aku hanya diam melihat dia. Sekalian memberikan minum untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, kamu dan dia
RomanceWanita itu egois, begitupun dengan ku. Yang mengenalmu diakhir tapi berambisi memilikimu. Tak aku hiraukan rasanya padamu. Seharusnya aku sebagai wanita bisa mengerti dirinya tanpa harus menyakiti dan saling tersakiti. Cintaku sudah salah dari...