Seorang pria tampan tengah berjalan keluar gerbang gate kedatangan luar negeri di bandara Seokarno-Hatta, tangan kanannya menarik koper hitam berukuran sedang, serta tangan kirinya melepaskan kaca mata hitam yang sejak tadi digunakannya. Tatapan dingin pria ini sama sekali tidak mengurangi pesona yang terpancar dari tubuh tinggi semampai dan wajah blasteran yang sanggup membuat kaum hawa menjerit kagum.
"Kris!" sebuah suara memanggil namanya, dia melihat seorang wanita setengah baya melambai-lambaikan tangan padanya. Dia tersenyum lembut melihat sosok wanita itu.
Setelah langkah kakinya berhasil mendekati perempuan itu, sepasang tangan halusnya mendekap erat sang wanita, mencium keningnya dan merasakan harum tubuh yang nyaris tidak bisa dilupakan pria ini. Betapa sosok wanita inilah yang sangat dirindukannya, wanita ini juga yang menjadi alasan baginya untuk kembali.
"Bagaimana kabar mu nak, kamu hidup baik selama di Canada kan?" tanya sang wanita saat mengurai pelukannya.
"Tentu Mom, dan aku amat sangat merindukan wajah cantikmu" godanya, hingga membuat sang ibu tersenyum lembut.
"Kamu ini jangan menggoda ibumu. Ayo pulang aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu dirumah" Pria itu tersenyum geli karena mendapat pukulan kecil dilengannya, dan kemudian dia merangkul ibunya berjalan menuju mobil mereka.
Krishna Arganta Mandala, itulah nama pria ini. Pria keturunan Canada, Indonesia ini. Memiliki segudang prestasi membanggakan, diusianya yang masih terbilang muda, dia telah berhasil mengembangkan Argan Corp yang notabene adalah perusahaan sang ayah, di Canada. Dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia tempat keluarganya tinggal, setelah memastikan bahwa perusahaan yang ada disana sedang dalam kondisi stabil.
"Aku berencana menempatkanmu sebagai CEO di perusahaan kita" sang ibu membuka suara, Kris hanya tersenyum.
"Aku memang sudah menjadi CEO Mom, apa selama ini Mom belum tau?" Kris senang sekali bisa menggoda ibunya, sikap marah ibunya yang paling dirindukannya. Karena jika sudah begitu akan banyak sekali rentetan kalimat yang keluar dari mulutnya.
"Kamu baru menjadi pemimpin cabang perusahaan kita di Canada. Dan aku ingin kamu mengantikanku sebagai CEO utama di Argan Corp. Jadi hentikan sikap angkuhmu itu, Kris. Tidak mudah untuk menjadi CEO, apalagi sebuah perusahaan besar seperti kita. Banyak ribuan karyawan yang bergantung padamu nanti. Dan juga Argan Corp itu didirikan oleh kakek buyutmu dengan susah payah, kamu tidak boleh main-main dengan kedudukanmu itu" Kris sudah memperkirakan ibunya akan berucap seperti itu.
"I Know Mom, dan Hey... siapa yang selama ini bermain-main dalam bekerja, Mommy tidak melihat perusahaan kita di Canada, itu hasil jerih payahku Mom" Protes Kris, yang hanya di balas dengan gelengan kepala ibunya, tiga tahun berpisah, putra bungsunya ini tidak banyak berubah.
Mobil berhenti dihalaman sebuah rumah mewah keluarga Mandala, Kris turun mendahului sang ibu, menatap seksama rumah yang hampir tiga tahun ini ditinggalkannya. Tidak ada yang berubah sedikit pun rupanya. Kris tersenyum samar
"Selamat datang kembali di rumah Nak" ibunya menghampiri Kris yang masih diam di depan pintu. Kris tersenyum lembut dan lagi-lagi kembali merangkul tubuh sang ibu.
@@@
Sinar matahari mulai mengusik tidur lelapnya, perlahan tangan lentik itu terangkat untuk menghalangi cahayanya, sambil mengerutu sebal. Bagaimana tidak, baru beberapa jam yang lalu Airin terlelap karena mengurusi segala pekerjaan yang mengunung itu. Tidak disangka pagi cepat sekali datang.
Dengan enggan Airin menyibakan selimut yang menutupi tubuhnya, dilirik jam disudut kamar, satu jam lagi dia sudah harus sampai ke kantor. Langkah gontai menuju kamar mandi benar-benar sudah bisa menjelaskan betapa malasnya Airin bekerja hari ini. Baru saja membilaskan wajah dengan air, Everytime milik Britney Spears mengalun lembut di dalam kamar. Airin melangkah keluar kamar mandi untuk melihat siapa peganggu dipagi harinya.
YOU ARE READING
OUR ENGAGEMENT (NEW VER)
RomanceKrishna Arganta Mandala : CEO tampan yang dipuja banyak wanita, namun selalu bersikap dingin pada mereka. Tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan serius dengan seoarang gadis, sampai dirinya bertemu dengan Airin. Gadis yang mengacuhkannya, men...