Prolog

324 36 3
                                    


Di suatu malam yang tenang. Angin berhembus. Sinar rembulan terpancar dengan sangat indah. Ditemani bintang yang terus memancarkan sinarnya. Tapi..

"Enyah kau dari sini. Dasar bodoh." Ucapnya tak sedap didengar.

Yeoja itu tersungkur di tanah. Menangis dengan sangat memilukan. Ia tak tau harus apa. Dia pasrah. Walaupun hati kecilnya ingin melawan.

"Kumohon.. hiks.. aku akan hikss.. tinggal dimana.. hiks.." Ujarnya terisak sambil memohon didepannya.

"Aku tak peduli... PERGI DARI SINI." bentaknya acuh.

Yeoja itu mendongak. Menatap bulan purnama terang.

Ia iri. Sangat iri.

Ia iri pada bulan yang biasa ia lihat.

Ia kecewa pada bulan yang selalu menjadi tempat curhatnya.

Ia kesal.. karena bulan terpancar diatas penderitaannya.





❤️❤️❤️❤️❤️






"Aku tak menyangka bahwa akan seperti ini jadinya." Ujarnya sambil menatap bulan.

Dia berbicara dengan yeoja disampingnya.

"Jangan pernah menundanya.. aku membenci hal itu!" Sahut yeoja itu menyindir.

"Kau orang kaya.. kau bisa melakukan apapun sesukamu... Kau juga bisa melakukannya besok padaku." Ujarnya sakartis,,lagi.

"Tapi sayang-" kata katanya terhenti tatkala sang gadis beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Aaarrrgghhhhh menyebalkan." Jeritnya frustasi sembari mengacak rambutnya.
Setelahnya,ia kembali menatap lurus ke arah rembulan.

Ia merasa tenang. Sangat tenang. Entah kenapa ia menyukai sinarnya. Ia ingin setiap saat bisa seperti ini. Dalam lubuk hatinya  yang ia ingin bisa seperti ini bersama seseorang yang ia cintai.

Mungkin saja hal itu tak akan pernah terjadi.

❤️❤️❤️❤️❤️


Hai hai hai...
Ira bawa prolognya..
Gimana ya?? Ira masih amatiran
Maklumin aja ok
Tunggu chapter 1 nya..
Makasih mau mampir🎉

Moonlight (Sumji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang