Hanbin dan Jinhwan duduk di sebuah cafe di daerah Hongdae, mereka memesan meja di pojok belakang menghadap jendela untuk menikmati suasana malam distrik Hongdae sambil bercerita dan bercanda. Setelah menghabiskan makanan mereka memesan dessert sebagai teman ngobrol.
"Bagaimana kau selama di Jeju?"
"Jauh lebih baik, benar-benar healing bagiku. Hyung sendiri?"
"Aku baik walau semakin sering mengumpatimu dalam hati"
"Hehehe maafkan aku yang membuat dosamu semakin menumpuk"
"Sudahlah, kau sekarang di depanku tanpa lecet sedikit pun. Sudah siap bercerita?"
"Yah mungkin garis besarnya saja"
"Aku mengunjungi ibu beberapa bulan lalu, ibu bilang ayah dititipkan di suatu tempat rehabilitasi kondisi kejiwaannya sedikit memburuk. Sekolah Hanbyul juga berantakan, ia hampir tak bisa mengikuti ujian sebelum membayar uangnya. Tapi ibu sama sekali tak memberitahuku, padahal itu tanggung jawabku kan. Aku marah pada ibu tapi aku lebih marah pada diriku karena mungkin ibu merasa belum bisa mengandalkanku
Tentang direktur Yang Hyunsuk, kau tau sendirilah urusan kantor tanpa perlu kujelaskan. Dan juga aku mendapat telpon dari Mino bahwa Bobby bersama wanita di kamar club. Aku kesana dan benar. Kau tau sendiri bagaimana berartinya Bobby bagiku.
Yah begitulah"
"Apa Bobby benar-benar berselingkuh?"
"Entahlah aku tak tahu"
"Kau harus meminta kejelasan padanya!!"
"Dia sudah akan menjelaskan, tapi kularang"
"Hanbin, apa di Jeju kepala mu pernah menabrak batu karang saat berenang?"
"Hahaha, tidak pernah. Aku hanya berpikir logis, jika dia ingin menjelaskan bukan menutupi bukankah artinya sudah jelas? Orang yang berselingkuh akan menutupinya, tapi ia malah ingin menjelaskannya. Sudah jelas kan jawabannya?"
"Sesukamu saja lah Kim Hanbin"
Setelah dari cafe, Hanbin mengajak Jinhwan melihat apartemen barunya sambil menonton tv dan bermain game VR. Jinhwan pulang setelah hampir jam 11 malam. Hanbin segera menelpon Bobby.
"Hello, menunggu telponku?"
"Tentu. Bagaimana jadi?" Bobby berkata antusias
"Jemput aku di depan apartemen ya"
"Akan kujemput tepat di depan pintu"
****
Tengah malam telah lewat beberapa waktu yang lalu, jalanan mulai senggang walau masih bisa dikatakan padat. Hanbin dan Bobby menikmati musik sambil menikmati suasana malam kota Seoul.
"Kau lapar?"
"Tidak terlalu"
"Mau makan apa?"
"Kimbab"
"Apa kau sedang memberi kode itu padaku?" Hanbin berkedip sejenak memproses kalimat Bobby
"Pervert bastard as always. Aku serius hyung"
"Hahaha, baiklah. Sepertinya sedikit sulit mencari Kimbab malam-malam begini"
"Apa ya, sepaket pizza chicken dan soda tidak buruk"
"Pizza rasa apa?"
"Cheese pizza"
"Kau bilang benci keju padaku saat di bandara"
"Keju yang itu kan berbeda"
"Drive-thru?"
"Call"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time, Love, and Death [DoubleB] Bobby X Hanbin
FanfictionAku menulis untuk Waktu Aku menulis untuk Cinta Aku menulis untuk Kematian Aku tak mengharap sebuah balasan tapi akan ku cari sebuah jawaban Started on 20/07/2018