Setelah pulang sekolah Azura tak langsung pulang ke apartemennya. Ia memilih untuk mampir ke kedai es krim langganannya dan berniat untuk menghabiskan waktu berjam-jam di sana.
Hari ini ia tidak pulang bersama Dion dikarenakan lelaki itu masih ada urusan di sekolah dan Azura sedang malas untuk menunggu kekasihnya itu.
Pertengkarannya dengan Nafwa tadi berhasil merusak moodnya sepanjang hari ini.
Ia benci terjebak dalam keadaan seperti ini. Ia tidak tahan melihat Nafwa yang menatapnya marah. Sejauh ini Nafwa adalah teman terdekatnya dan ia tidak mau pertemanan mereka hancur begitu saja.
Azura hampir saja mengumpat saat seorang laki-laki tiba-tiba duduk di depannya dan memasang senyum tiga jari kepadanya.
"Lagi ada masalah ya lo?" tanya lelaki itu membuat Azura seketika menyesal telah datang ke tempat ini.
"Lagi ngapain lo di sini?" Azura bertanya dengan nada yang kurang bersahabat.
Bertemu dengan Andri di tempat seperti ini bukanlah suatu hal yang bagus. Apalagi keadaannya sedang kacau.
"Galak amat Bu. Lagi PMS ya lo?"
Azura tak menggubris perkataan Andri. Ia memilih untuk segera menghabiskan es krimnya dan beranjak dari sana secepat mungkin.
"Masih berantem sama Nafwa?" Pertanyaan Andri kali ini sukses membuat Azura berhenti menekuni es krimnya dan beralih menatapnya.
Ia memicingkan matanya curiga sekaligus heran kenapa Andri selalu tahu dengan permasalahannya tanpa perlu ia ceritakan.
Jangan bilang kalau selama ini Andri memata-matainya?
"Gak usah kaget gitu. Gue tau kalau lo dituduh selingkuh sama cowoknya Nafwa kan?"
"Sok tau banget lo!"
"Apa sih yang gak gue tau tentang lo. Gue tau semuanya," jawab Andri santai sambil menyuapkan sesendok es krim ke dalam mulutnya.
Mata Azura melotot tak percaya. Ada begitu banyak rahasia yang ia simpan dan Andri adalah salah satu orang yang paling diharamkan untuk mengetahuinya.
"Gak usah panik gitu lah Ra, santai aja!"
Sial!
Azura mengumpat dalam hati. Kenapa orang seperti Andri yang harus menjadi saudaranya sih.
Melihat Andri yang masih asik menikmati es krimnya, Azura buru-buru merapikan barang-barangnya. Teserah ia mau dikatakan melarikan diri atau apapun itu.
Tanpa berniat untuk pamitan Azura langsung beranjak dari tempat duduknya, namun Andri lebih dulu menahannya.
"Kalau lo butuh bantuan bilang aja, gue gak sejahat yang lo kira."
Setelah mengatakan itu Andri membiarkan Azura pergi. Ia sama sekali tidak berniat untuk mengejarnya.
***
Langit mondar mandir di depan pintu apartemen Azura. Setelah mendapat kabar dari Tito kalau tadi di sekolah Azura dan Nafwa sempat bertengkar membuat Langit seketika merasa bersalah.
Nafwa berada di posisi yang lebih menguntungkan daripada Azura. Ia takut temannya yang lain lebih mempercayai cerita Nafwa. Ia takut Azura dijauhi oleh teman-temannya.
Ia khawatir pada Azura.
"Ni anak kemana sih jam segini belum pulang-pulang!" keluh Langit.
Ia ingin menerobos masuk ke apartemen Azura dan menunggu gadis itu di dalam, tapi ia takut dimarahi Azura lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aozora [END]
Teen FictionApa yang akan kau lakukan jika tiba-tiba ada dua anak kecil yang mengaku sebagai anakmu di masa depan? Terkejut? Tentu saja kau akan terkejut. Begitu pun dengan Azura yang tak pernah menyangka genre dalam hidupnya akan bertambah. Terlebih laki-laki...