8. Bunga

5 0 0
                                    

Menemukanmu adalah waktu, menyukaimu adalah candu, tapi memilikimu sampai sekarang aku masih semu.💙

Vanka

Hari ini Diska tidak sekolah, entah mengapa mentari pagi ini tak menyapanya dengan begitu baik, ditambah lagi dengan kejadian tadi malam yang membuat Diska meringis sendiri. Bagaimana tidak, tadi malam dirinya dibopong sama lelaki bonceng 3 itu yang jelas sekali Diska benci, ditambah lagi reaksi Tio yang melihat lutut puterinya berlumuran darah, benar-benar begitu pelik untuk diingat.

Saat ini Diska berselonjor di kamarnya, lututnya masih perih jika Diska banyak gerak, sejujurnya Diska ingin sekolah tapi Tio melarangnya sampai kondisi lututnya sudah sembuh.

Di kantin sekolah Ivan sedang makan soto ayam kesukaannya, bagi Ivan apa yang lebih enak dari Soto ayam Trovilet buatan Bik Sami. Sebenarnya menu paling populer di Trovilet itu Mie Pecutnya Mbak Surti, hanya saja Mbak Surti dikabarkan pindah ke Palembang, sehingga usahanya di sini diganti oleh sepupunya Bik Sami, tapi rasa sotonya tak kalah dari Mie pecut, buktinya pada saat istirahat kedua sotonya pun sudah habis laris manis.

"Ki, kok seharian ini gue gak liat Diska ya ?, adanya tuh si cabe" ujar Gaga menunjuk ke arah Jasmin dan genk nya.
"Ih malah ngedipin matanya ke gue lagi"

Devki langsung menjitak kepala Gaga.
"Gr banget sih lo, Jasmin ngedipin matanya itu ke Ivan, nohh...."

"Hehehee, eh tapi bener Ki si Diska gak keluyuran sama sekali hari ini, apa gak masuk ya Dia ?"

"Ya gak tau, kan gue bukan pacarnya, boro-boro pacar, dianggap temennya aja enggak"

"Ya tapi gue penasaran si Diska kemana.." Tanya Gaga ngotot.

"Diska sakit" Ujar Ivan sambil menghabiskan sotonya yang tingga sedikit.

Devki dan Gaga menatap Ivan penuh introgasi, feeling mereka ada yang Ivan sembunyiin hari ini.
" Kok lo tau Van ? " selidik Gaga.

"Tau aja Ga"

"Sebentar Van, tadi malem kenapa lo gak latihan Futsal, padahal kan kita ada latihan jam 10, lo kemana ?" Tanya Devki pada Ivan.

"Gue nolongin Diska, Dia diserang laki-laki gak waras"
Ivan pun menceritakan kejadian tadi malam sepenuhnya, tentang kenapa Dia tidak latihan Futsal dan juga tentang bagaimana kondisi Diska saat ini.

"Tapi lo gak lagi suka Diska kan Van ?" Prihatin Devki.

Tanpa menjawab Ivan meminum teh nya dan beranjak.
"yuk ke lapangan"

"Emang Lo udah move on dari Bunga Van..." Teriak Gaga.

Devki dan Gaga pun beranjak meninggalkan kantin dan menuju lapangan untuk berlatih futsal, menurut Devki dan Gaga, Ivan masih belum move on dari Bunga, si adik kelasnya. Dulu Ivan pernah suka dengan Bunga, Bunga pun sepertinya juga memiliki rasa yang sama dengan Ivan, Ivan sudah pernah menyatakan perasaannya, tapi di tolak dan yang menjadi penyebab Bunga menolak Ivan adalah Jasmin. Sejak dekat dengan Ivan Bunga memiliki banyak musuh, karena tidak mau menyakiti Bunga, Ivan pun memilih untuk menjauhi adik kelasnya itu, sekalipun Ivan masih memiliki rasa pada Bunga.

Lalu perihal Diska, Ivan kenal Diska saja baru ini, Diska itu ibarat Bidadari Es, Dia cantik tapi tau sendiri lah bagaimana drama nya Diska jika berkaitan dengan perasaan. Jika dibandingkan dengan Bunga, mungkin emang lebih cantik Diska, tapi dimata Ivan, Bunga lebih kalem dari Diska dan itulah yang membuat Ivan menyukainya.

Ternyata Riki dan Aji sudah Bermain dilapangan. Merekapun mengganti pakaiannya lalu mulai bergabung dengan Tim Futsal yang lain. Pada saat mereka bermain futsal, tak sengaja Ivan melihat Bunga yang sedang lewat di koridor kelas XI, gadis itu berjalan berdua dengan temannya menuju perpustakaan.

"Ehem, masih suka Bunga kan udah ngaku aja Van...." Tuduh Devki langsung pada Ivan.

Ivan tidak menjawab, Dia hanya tersenyum miring.

"Jangan Diska Van, Bunga juga cantik kok, Dia juga orangnya pendiam tidak seperti Diska yang macan, tapi macan cantik sih heheheh"
Orang paling aneh bin lucu menurut Ivan hanya ada 2 spesies kalo gak Gaga ya Devki, sekarang coba fikirkan dimana ada orang yang menghina lalu kemudian Dia menyanjungnya kembali ?.

Aji dan Riki pun mendekat kearah mereka.
" Lagi bahas apa Dev, Van ? "

"Nih Ivan bingung pilih Diska atau Bunga" ujar Devki pada Aji, yang jelas itu mengada ngada.

Aji dan Riki pun melongo, karena sejauh yang mereka fikir Ivan itu cuma mencintai Bunga, sejak kapan beralih ke Indiska.
"Bukannya tipe lo kayak Bunga Van, kok sekarang malah ke anak Ipa, Diska lagi"

Lagi-lagi mereka menginterogasinya, bagaimana bisa menjaga rahasia perasaan kalau ada mata-mata dimana-mana, mata-matanya suka nyimak lagi.
"Kalo tipe gak usah bandingin dengan Bunga, karena tipe gue itu Bunga, yang lemah lembut dan pendiam. Tapi kalo Diska cukup gue akui Dia cantik tapi jutek, menarik"

"Jangan bermain-main sama perasaan Van, semua orang tau Diska itu satu-satunya cewe yang berhasil memikat hati cowo Trovilet, dan gak terkecuali dengan kita-kita ini" ujar Aji menyarankan.

"Kata siapa ? ogah gue enggak. Mending sama Laisa sahabatnya Diska" Tantang Riki yang semua orang tau bahwa Riki mengejar-ngejar Laisa.

"Dengerin noh" Sambung Gaga yang baru datang dari kantin membawa air mineral.

Belum selesai obrolan tentang Diska, Pak Rahul pun datang bersama Kaisar.
"Anak-anak 1 minggu lagi ada tournamen antara SMA Trovilet melawan SMA Garuda, persiapkan segalanya dan berlatihlah dengan Giat oke" Ujar pelatih futsal yang bernama Pak Rahul itu.

"Siap pak..." ujar mereka kompak.

"Kaisar, kamu seorang Kapten disini jangan kecewakan bapak" ucap Pak Rahul memukul pundak Kaisar.

"Siap Pak" jawabnya penuh dengan keyakinan.

Kaisar pun memimpin rapat internal dilapangan terkait hari apa saja mereka mulai berlatih dan beberapa taktik agar bisa menerobos pertahanan lawan, setelah selesai Kaisar pun berlalu karena harus mengurus prosedur pendaftaran Tournamen tersebut.

"Aji lo tetap sebagai streaker ya" ucap Ivan menegaskan pada Aji.

"Siap Van.... !!"

Merekapun tersenyum ria seperti tidak sabar ingin segera bertanding di tournamen melawan Sma Garuda.

"lo tetep penjaga gawang kan Van ?" Tanya Devki mulai aneh.

"Iyalah Dev, jagain gawang aja gue bisa apalagi jagain hatinya Dia" Ivanpun tertawa dengan kata-katanya sendiri. Begitupun dengan mereka semua.
"Soplak-soplak, tapi masih jomblo aja bung" ujar Riki pelan.

Begitulah Ivan, jika Dia sudah penasaran dengan seorang Gadis maka Dia akan berusaha mendapatkan Gadis itu. Buktinya saja Bunga, meski mereka belum pernah pacaran tapi rasa cinta itu dapat terlihat jelas di mata bunga, Ivan berhasil membuat Bunga jatuh cinta padanya. Hanya saja sampai sekarang Ivan masih ragu-ragu dengan perasaannya pada Bunga, kalau melihat tipe cewek Ivan, Bunga lah yang sesuai dengan tipe Ivan, seorang gadis yang lemah lembut dan santun. Sangat bertentangan sekali dengan sikap Diska tentunya, tidak tau apakah Ivan akan dengan mudah membuat Diska jatuh cinta padanya sama seperti Dia berhasil membuat Bunga jatuh cinta padanya ?

Entahlah, yang jelas saat ini Ivan sedang penasaran pada gadis yang selalu menolak cinta siswa di Trovilet, Gadis yang Jutek, Gadis yang setiap kali ditatap selalu membalas dengan tatapan lebih tajam, Gadis yang bisa dikatakan selalu marah-marah dan tidak pernah tersenyum tulus, Gadis yang sampai membuat Ivan tanpa malu membeli pembalut ke kopsis, Gadis yang ditolongnya kemarin malam, yah Gadis yang membuat Ivan selalu penasaran pada dirinya.

" Lantas apa salahku jika aku menginginkannya, bukankah semua yang unik selalu menarik perhatian yang melihatnya ?? "

Salam Manis
Difla_Leodi

>> Baca next selanjutnya <<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HELLO INDISKA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang