Senin jam 6.47 a.m butiran air menghujani kota tengah. Alpa terus memikirkan Ben, orang yang hampir mengalahkannya malam itu."Siapa dia sebenarnya?" Batin Alpa pagi itu. Tiba-tiba Handphonenya berdering dan mengembalikan kesadarannya.
"Jangan lupa jemput ya," Suara yang tidak asing bagi Alpa.
"Aku malas sekolah hari ini," balas Alpa dengan nada rendah.
"Yah , padahal Shopia mau ketemu sama oppa Alpa ,loh," goda Boy.
"Hah? Kok mendadak gini?" Alpa masih belum percaya.
"Aku juga tidak tau, dia cuma bilang pengen ngomong empat mata sama kamu, jadi buruan berangkatnya!" Balas Boy.
"Oke, kamu tunggu aja," Alpa langsung menutup handphonenya.
Sepanjang jalan pikiran Alpa hanya di penuhi dugaan, apa yang akan dia lakukan ketika berdua dengan Shopia, tapi dia juga penasaran dengan seorang Ben Brisk. Sesampainya di rumah Boy, tanpa di beri isyarat Boy langsung masuk ke mobil.
"Udah hampir telat," Sapa Boy.
"Nebeng aja protes ya," balas Alpa.
"Kan Good Student anti club-club telat," Canda Boy.
"Whatever you say, Wibu." Ejek Alpa.
At 7.50 a.m Alpa dan Boy berjalan melewati koridor, di ujung koridor Alpa melihat Shopia bersama temannya, dengan cepatnya Alpa membelokkan diri ke toilet sambil menarik Boy.
"Ngapain ke toilet?" Tanya Boy kebingungan.
"Bentar aja kali," balas Alpa.
Boy memutuskan untuk menunggu di luar. Melihat Boy, Shopia langsung menghampirinya.
"Boy, di mana Alpa? Biasanya kalian barengan," Sapa Shopia.
"Eh , Shopia ... Alpanya masih di jalan katanya," jawab Boy kebingungan.
"Gitu ya, kalo ketemu kasih tau, aku mau ketemu di taman belakang sekolah setelah bel pulang," Pinta Shopia.
"Oke, nanti akukasih tau," Meiyakan permitaan Shopia.
Shopia meninggalkan Boy dan berjalan menuju kelasnya, ketika bayangan Shopia menghilang, Alpa keluar dari tempat persembunyiannya. Boy menatap dengan kesal.
"Dasar bancong taman lawang," ucap Boy meninggalkan Alpa.
Alpa hanya diam dan melangkah mengikuti Boy dari belakang.
Bel istirahat berbunyi Boy menghampiri Alpa.
"Shopia ingin ketemu setelah waktu bel pulang di taman belakang sekolah, jangan jadi bencong lagi, ayo ke kantin," Ajak Boy.
"Thanks, Bro," balas Alpa sambil tersenyum.
At 3.00 p.m bel pulang berbunyi Alpa dan Boy bergegas membereskan barang mereka. Ketika berjalan di koridor Alpa berhenti mendadak.
"Boy, kamu tunggu di mobil saja," pinta Alpa.
"Aku mau liat kali, nanti kamu macam-macam lagi," Goda Boy.
"Isi otak kita beda, kalo kamu mungkin aja gitu," balas Alpa.
Belum sampai di taman belakang sekolah Alpa dan Boy bertemu dengan Shopia di koridor menuju belakang sekolah. Boy segera membalikkan badan dan berjalan perlahan meninggalkan Alpa dan Shopia agar mempermudah mereka berbicara, belum jauh Boy melangkah terdengar suara tamparan yang sangat keras, Boy langsung menoleh dan ternyata suara itu bersumber dari Shopia yang menampar Alpa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The FIGHTERS
Acciónsemua ingin menjadi yang terdepan,bertarung tidak hanya dalam kekerasan tapi dalam segala aspek kehidupan, mengorbankan banyak hal, mempergaruhi pikiran, menjadikan ego sejadi-jadinya, demi sebuah tujuan sebenarnya.