Selamat membaca !!
---
Hari yang dinanti-nanti akhirnya datang juga, Alea telah siap dengan gaun pengantin yang melekat pas pada tubuhnya dan bersiap untuk memulai prosesi pernikahannya.
Alea menunggu Aidan yang sedari kemarin tak menjawab pesan maupun panggilan darinya.
Entah mengapa Alea memiliki firasat buruk. Seperti ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi
Semua yang berada di aula menunggu calon pengantin laki-laki yang tak kunjung datang. Sudah lebih dari 3 jam mereka menunggu. Bisik-bisik jamaah mengganggu tuan Maxime dan tuan Walter.
"Adam. Kenapa adikmu belum datang? ini sudah lebih dari 3 jam," ujar Mr. Walter pada putra sulungnya.
Adam mengangkat bahunya. "Entah dad. Sedari tadi aku menghubunginya namun tak diangkat," Adam menanggapi daddy dengan datar.
"Jika dalam 15 menit lagi anak itu tak datang. Daddy harap kau menerima keputusan daddy" tegas Mr. Walter seperti tidak mau dibantah.
Adam menatap daddy. "Maksud daddy apa?". Ucap Adam melotot tidak percaya
"Kau yang akan menggantikan Aiden di altar bersanding dengan Alea"
Setelah mengatakan hal itu tuan Walter dan tuan Maxime kembali duduk.
Adam emosi mendengar perkataan ayahnya. Dia tak mungkin menikah dengan calon adik iparnya. Dia sendiri telah memiliki kekasih.
"Arrrghhh!!! Sialan kau Aiden!!!!" Adam mengumpat kesal.
Sementara di ruang tunggu pengantin Alea menangis tersedu di bahu mamanya.
"Mama Jika Aiden tak datang bagaimana??" Alea bingung dengan sikap Aiden. "Dari kemarin dia tak menjawab panggilan maupun membalas pesan dari Alea". Lanjut Alea kedalam pelukan mamanya.
Mrs. Maxime menenangkan putrinya dengan mengusap punggung dengan lembut.
"Tenang dulu sayang. Mama yakin Aiden pasti datang. Mungkin sedang perjalanan macet" bisik Mrs. Maxime. Ia sungguh tidak tega melihat putrinya menangis.
Alea menatap mamanya. "Mama.." lirih Alea.
Mrs. Maxime kembali mengeratkan pelukan dengan putrinya.
"Jangan menangis. Tenang dulu sayang" Mrs. Maxime mengusap punggung putrinya.
Tiba-tiba pintu terbuka lebar membuat Alea dan Mrs. Maxime terkejut.
"Pernikahan segera dimulai" Mr. Maxime menatap menantunya. "Alea,kau akan menikah dengan Adam sekarang". Mr. Maxime mengucap dengan tegas.
"Apa?!" Alea terbelalak kaget mendengar ucapan papanya
"Tidak ada waktu. Papa antar kau ke altar. Siapkan dirimu sekarang," Alea hanya mengangguk pasrah dan mempersiapkan diri.
Setelah selesai mempersiapkan diri, Alea di dampingi Mr. Maxime berjalan ke altar.
Alea melihat calon kakak ipar yang akan menjadi suaminya. Adam sungguh tampan dengan pakaian jas tuxedo putih.
Sampai didepan Adam, Mr. Maxime menyerahkan putrinya. "Tolong jaga putriku". Kata Mr. Maxime
Adam mengangguk. "Saya akan menjaga putri anda". Adam mengulurkan tangan Alea dengan lembut.
Adam merasakan tangan Alea bergetar dan gugup. Wajah Adam mendekat. "Jangan gugup jika kau tidak mau pernikahan ini gagal". Alea terkejut mendengar hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN OF LOVE [COMPLETED]
General FictionAkankah Alea bahagia menjalani pernikahan ini dengan Adam. Sedangkan Adam sangat membencinya. Tiba-tiba ada seorang yang bernama Revan menghampiri Alea. Siapakah dia? Apakah ada yang bisa membahagiakan Alea? Kisah selanjutnya silakan baca !! "Janga...