Incheon International Airport.
Begitu banyak orang berlalu lalang di sekitar bandara yang luas itu. Terasa begitu sumpek karena begitu banyaknya orang. Apa yang membuat bandara hari ini begitu penuh? BTS.
YAP! Hari ini boygroup terkenal itu kembali dari perjalanan syutingnya di luar negeri. Mereka kembali dari sebuah acara internasional di Amerika dan mendapatkan penghargaan berharga.
Warga Korea terkhusus penggemar dari boygroup itu merasa begitu bangga dan banyak dari penggemar datang ke bandara untuk melihat kedatangan mereka.
Seorang gadis dengan kaos putih itu terduduk sambil menunggu dengan kamera yang berada di tangannya dan tas ransel yang berada di punggungnya. Gadis itu sudah menunggu selama sejam lebih dan sudah merasakan bokongnya memanas.
Dia mengorbankan tugas sekolahnya yang seharusnya ia kumpulkan besok untuk datang ke bandara. Dia tidak peduli. Untuk sekali saja tidak akan apa-apa kan?
Ah dia benar-benar akan mendapatkan omelan dari ibunya untuk itu. Ibunya tidak melarangnya untuk fangirling selama nilainya baik-baik saja. Apalagi sebentar lagi akan ujian semester. Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah lama tidak melihat ketujuh moodboster-nya itu. Ia sudah bertekad untuk melihatnya dan mengambil gambar mereka. Ia juga sudah lama tidak mengupload gambar terbaru di situs pribadinya. Fansite yang dikelolanya sendiri.
Bae Yoo Jin, 18 tahun. Seseorang yang berprofesi sebagai siswa SMA sekaligus masternim sebuah fansite. Dia melakukan pekerjaan itu bukan karena ingin mencari uang melainkan karena hobi. Walaupun dia juga menghasilkan uang dari pekerjaan itu, ia tidak menghasilkannya untuk dirinya sendiri melainkan memakainya untuk kebutuhan fangirling-nya. Dapat melakukan hobi dan bertemu dengan idola sekaligus itu sangatlah menyenangkan baginya.
Yoo Jin membuka kamera dan menyetelnya agar bisa langsung ia gunakan ketika para member BTS datang. Suasana bandara yang begitu padat dan cuaca juga yang lumayan panas membuatnya dehidrasi. Ia melirik jam tangan kecil di pergelangan tangan kirinya. Masih tersisa 15 menit sebelum pesawat BTS landing. Ia masih memiliki waktu.
"Aku harus mencari minum dulu," katanya lalu bangkit berdiri.
Tak lama setelah mendapatkan air dan kembali ke tempatnya semula, ia melihat orang-orang yang duduk kini bangkit berdiri dan mulai berlarian kecil. Mungkin yang ditunggu telah tiba. Ia kembali meneguk air mineralnya—menutup botol itu lalu memasukkannya ke dalam ransel.
Yoo Jin buru-buru mengaktifkan kamera yang bertengger di lehernya lalu berlari ke arah kerumunan orang-orang tadi. Mereka sama seperti dirinya. Mereka membawa kamera dengan telephoto lens. Mereka adalah para masternim fansite.
Namun hari ini Yoo Jin tidak membawa telephoto lens-nya dan hanya membawa lensa bawaan kameranya saja. Dia tidak sempat memasukkan telephoto lens itu ke dalam tas ranselnya. Padahal dia sudah menyiapkan dan berencana membawanya. Dia baru menyadari itu setibanya di bandara tadi. Sungguh teledor.
Ia sempat memukuli kepalanya sendiri saking bodohnya. Dengan sangat terpaksa ia hanya menggunakan lensa kamera yang kualitasnya tidak sebanding dengan telephoto lens.
Terlihat para member dari boygrup BTS itu keluar dari pintu bandara bersama dengan para bodyguard dan manajer mereka. Yoo Jin mulai memfokuskan kamera ke arah pria yang memakai pakaian serba hitam. Hoodie, jeans, sepatu, dan masker yang menjadi ciri khasnya ketika ke bandara, semuanya berwarna hitam. Hanya tas ranselnya yang berwarna coklat. Dia adalah member termuda di grup itu, maknae dari BTS, Jeon Jungkook.
Sangat sulit untuk mengambil gambar yang dapat memperlihatkan wajahnya karena masker dan hoodie yang menutupi wajahnya itu. Ditambah dia berjalan begitu terburu-buru dengan bodyguard yang berbadan kekar di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Accident✔️
Fanfiction[COMPLETED] Dianggap sebagai sasaeng memang menyakitkan. Apalagi sama idola kita sendiri. Sebuah kecelakaan yang tanpa kusengaja itu sudah membuatku kehilangan kesenanganku. Idola yang selalu aku kagumi kini membenciku, menyuruhku agar tidak lagi mu...