Mereka membuka masalalu kelam mereka sendiri dan membagi nya bersama sama karena rasa saling memiliki dan solidaritas namun aku yang tak pernah bisa terbuka dengan apa yang aku alami mereka tak pernah banyak bertanya dan lebih mengerti aku membiarkan ku untuk diam dan akan mendengarkan dengan setia bila aku memang harus berbicara ini terlalu berat dan aku yang belum bisa membuka diri banyak hal yang tidak mereka tahu tengtang aku dan tak pernah aku buka apa yang tak perlu aku tunjukan mereka cukup tahu aku yang saat ini aku yang bekerja tanpa banyak bicara aku yang selektif dalam mengambil keputusan dan aku yang slalu serius dalam bekerja terkadang mereka memberi ku nama si wanita gila kerja.
Aku tak akan pernah membuka bagaimana aku dan seperti apa aku karena mereka yang menjadi keluargaku pun tak pernah tahu apa yang aku mau dan apa yang menjadi harapanku, mereka hanya tau bahwa aku bahagia dengan pekerjaan ku dan dengan kehidupan ku saat ini ibu yang bangga dengan pekerjaan ku bang ivat yang slalu memberiku tekanan untuk tetap bertahan di perusahaan ini hingga berharap suatu saat nanti bisa menjadi seorang manager ini semua membuat aku mendapat beban lain merasa bahwa aku terkungkung dalam tempat yang tak semestinya aku tinggali namun aku tak pernah bisa untuk keluar dari semua ini aku tidak mampu terlalu taku aku mengecewakan orang yang ada di sampingku.
Ibu dan bang ivat hanya tahu bahwa aku suka dunia film menyukai berbagai buku dan karangan tanpa mereka peka dengan apa yang aku mau hanya bang atar yang tahu apa yang aku mau dan apa yang menjadi impianku impian yang sampai kapan pun takan pernah bisa ku gapai tak akan bisa ku kuraih dan hanya menjadi angan angan sampai nanti saatnya aku menutup mata.
Sore mulai datang melalui jendela kaca di lantai 8 ini aku menatap lagit yang mulai memerah mega dan matahari terbenam menghiasi langit bogor aku masih duduk bersandar di kusri putar ini memutar perlahan meninggalkan sejenak meja dengan tumpukan berkas dan laporan akhir tahun derit jam dingding terus bergema nyaring di runagan ini di iringi dengan celotehan celotehan dari resta dan juki membahas mengenai make up terbaru dari nadine jam kritis menuju pulang kantor menyisakan 30 menit terakhir yang di gunakan untuk bersantai santai dengan saling berceloteh membuka medsos pribadi dan bahkan merias diri sebelum pulang kantoryang sudah menjadi kewajiban bagi nadine dan juga dea
"kaya nya Co manager kita lagi suntuk tuh butuh heangout tuh"
(hardik resta sambil meliriku dengan tatapan centilnya)
"wihh ide keren tuh gimana kalo kita ngopi ngopi tuh udah lama juga gak kumpul"
(timbal juki)"bener banget tuh cuss kita brangkat"
(dea tak kalah semangat)
"gimana nih bu Co manager bisa kali"
(nadin menimpali)
Aku terdiam dan berfikir memang benar kita sudah lama tidak kumpul kumpul untuk heangout di karenakan akhir tahun yang menyita waktu karena banyak laporan yang harus di persiapkan deatline yang mendesak dan berbagai tour di musim libur panjang ini meski aku merasa malas dengan acara kumpul kumpul yang akan berakhir larut malam, meski begituaku pun tak boleh egois harus biasa membuat mereka senang karena tanpa mereka pekerjaan tidak akan sukses lagian mas bima sedang tour akhir tahun bersama keluarga nya hingga kebijakan aku yang pegang.
"oke,,aktur tempatnya kak nadine"
"wowwww tumben Co manager kita mudah untuk di ajak jalan tanpa syarat"
(teriak juki dan saling tos tangan dengan resta)
"gue cabut lagi omongan gue klo gitu gak ada acara heang out heangout"
KAMU SEDANG MEMBACA
karina,,,masih ada cahaya untuk esok
RomanceKarina adalah seorang balerina, penyanyi juga seorang pengusaha properti,namun dalam satu malam ia menutup semua yang telah ia capai,karena seorang pria bernama Dion yg tak lain adalah kekasih nya,di malam itu Karin menemukan kenyataan pahit bahwa D...