#AB - 1

3K 274 35
                                    

'Hal yang tak mampu aku lupakan adalah saat mendengar suara pecah tangis bayimu, saat suara kebahagiaan terpancar dan penyambutan kelahiranmu tiba. Lalu, saat itulah aku.... menggendong dan mencium bibirmu untuk pertama kalinya, mendengar suara tangis bayi yang begitu keras namun bagiku suaramu adalah suara malaikat yang datang di saat musim semi. Dan kau tahu apa yang terjadi selanjutnya? Saat itulah aku menteskan air mata, merasa bahagia... merasa sangat bahagia. apalagi yang kutahu bahwa... aku menjadi seorang hyung. seorang yang memiliki apa itu dongsaeng, dan aku menyebutnya sebagai anugerah seorang Alpha. Ya, Alpha... yang tak akan meninggalkan Betanya.... kau percaya bukan?'

-Yoongi-

' Yang aku tahu aku terlahir tepat di musim semi, waktu yang menunjukan sore hari. Waktu dimana katanya aku menangis keras untuk pertama kalinya, membuka kelopak mata meski sedikit yang disambut tawa oleh kedua orang tuaku. Kebahagiaan kala menyambut kelahiranku adalah sebuah sejarah, kau pun begitu. Meski aku tak ingat tapi kau mengatakan jika kau bahagia dengan kelahiranku, hingga akhirnya kau mencium bibirku pertama kali saat aku menangis. bahkan kau menangis terharu, Hyung... terima kasih untuk semuanya, terima kasih. Aku adalah Beta beruntung karena memiliki seorang kakak sekalgus Alpha sepertimu, aku menyayangimu hyung. sangat menyayangimu...'

-Jungkook-

.

.

.

.

'Aku tak tahu apa yang terjadi dengan kisah takdir, tapi yang aku tahu... takdir semakin lama semakin berubah membuat takdir semakin rumit ketika aku menginjak dewasa, dan jujur itu membuatku takut...'

(Jungkook **** POV)

Pernahkah kalian berpikir bahwa dunia tak selamanya indah seperti dongeng yang dibacakan ibu kalian ketika kecil? Pernahkah kalian membayangkan bahwa ketika menginjak dewasa akan ada hal-hal yang lebih menyenangkan dari masa bocah. Saat itulah aku merasakan apa itu semangat menjadi namja dewasa.

Tapi, ternyata apa yang aku bayangkan jauh dari sebuah kenyataan. Berpikir bahwa masa dewasa adalah masa paling membahagiakan, tapi....

Kenyataannya adalah....

Aku ingin kembali ke dalam masa dimana aku menjadi bocah. Berharap aku tidak akan menjadi dewasa untuk selamanya, mengerahui jika menjadi dewasa adalah....

"Jungkook?"

Aku membuka kelopak mataku, menyudahi aktifitas menikmati langit dari sini. Dari atap gedung sekolah yang menjadi tempat dimana aku menimba ilmu. Tempat dimana segala cerita pahit dan manis aku jalani saat ini, dan tempat dimana dulu seseorang yang begitu dan masih mempedulikanku bersekolah disini. dan aku percaya, jika kenyataannya....

"Kenapa kau tidak pulang? Hyung sudah menunggumu di bawah."

Ya, benar....

Itu dia, seorang namja dengan pemilik kelopak sipitnya. Rambut coklan dengan gaya sedikit berantakan, jangan lupa dengan jaket hodie yang ia kenakan dengan celana jeans yang melengkapi penampilannya. Tatapan yang terkesan dingin bagi setiap orang yang melihatnya, namun tidak denganku yang memiliki anggapan berbeda mengenai sorot matanya.

Karena bagiku sorot matanya adalah sorot mata seorang malaikat, seorang namja dengan sikap melindunginya. Dan aku....

Cukup beruntung mendapatkan tatapan kasih sayang darinya.

"Eoh hyung?" buru-buru aku memakai kaca mata tebalku, membenarkan posisiku dan entah sejak kapan tangan kananku begitu lihai mengambil tas yang sudah aku taruh tak jauh dari sampingku.

Alpha Beta (Sad Story Yoonkook) [Spesial Tears]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang