Malam itu, sebuah cahaya menerobos dari awan yang mengambang dilangit gelap, cahayanya menembus serabut-serabut awan, menampakkan dirinya yang bulat putih dan bercahaya... luar biasa indahnya saat bulan itu menampakkan dirinya, lihat betapa awan-awan itu tak sanggup menutupi kecantikan dan keanggunannya, mereka pelan-pelan menyingkir, menyisakan helai-helai kecil yang menutupi bulan itu bagai cadar tipis. Heran, ia tidak meredup, malah tampak anggun dan misterius.. Sungguh menakjubkan. Ah, tak nampakkah bintang hari ini? Padahal aku ingin bercakap-cakap dengannya, kucoba mencari secercah kerlip kecil diantara belitan serabut awan di langit tapi tetap tak kutemukan ia. Ah bintang dimanakah dirimu? Padahal aku ingin menceritakan suatu kisah padamu, kuyakin diatas langit sana kamu pasti kegirangan mendengar kisahku dan meminta temanmu yang lain untuk ikut mendengarkanku bercerita kan? Tapi mengapa kamu tak nampak hari ini? Apakah kamu pergi ke belahan langit lain untuk menengok dirinya seperti yang kuminta dulu? Akankah kau menyampaikan pesanku padanya? kucoba memanggil bintang sahabatku, namun hanya bulan yang kutemui.
Aku selalu mengingatmu ketika petang datang menelan senja, saat matahari mulai bersembunyi dan mengoper tugasnya menyinari bumi pada bulan. Segera, cahaya terang benderang itu berubah menjadi cahaya pendar yang syahdu, pada saat itulah memori tentangmu mulai mendatangiku. Dulu kau selalu mengajakku menatap bulan semalaman hingga kantuk datang menyapa, kau selalu mengatakan betapa cantiknya pendar cahaya bulan itu. Kau juga yang mengajakku untuk berkenalan dengan bintang untuk pertama kalinya dan lihat... kau pasti senang sekarang melihat persahabatanku dengan bintang. Bintang tak pernah berkhianat.. katamu, ia adalah penyampai pesan dan penjaga rahasia yang baik, kau tersenyum. Aku sering bercakap-cakap dengan bintang.. ujarmu malam itu,
oh ya? kamu mengangguk, kembali mengarahkan tatapan matamu ke langit, lantas seulas senyum kembali menghias bibirmu, hatiku mengaduh pada saat itu, ngilu... aku tertusuk panah si cupid nakal. Sejak saat itu, jantungku mulai berdetak dengan cara yang lain dan kecepatan yang berbeda saat kamu berada di sisiku.
Kini setelah kau pergi, aku lebih banyak bercakap-cakap dengan bintang untuk sekedar meringankan beban hatiku, membuang dan memilah isi otakku, setidaknya untuk saat ini agar aku bisa tetap menjaga kewarasanku dan tetap hidup. Bintang, dialah yang kini mengetahui kisah hidupku, bagaimana kenanganmu yang masih tertinggal di otakku.. betapa aku merindukanmu setiap hari hingga hatiku mengerut hebat bagaimana ia mendengar kulitkuyang menjerit-jerit ingin mencicipi kehangatan darimu saat kau memelukku. Bagaimana sepinya kamar ini saat kutahu kamu tak ada disini dan aku hanya memeluk udara kosong dalam kehampaan bagai galaksi sepi tanpa deretan bintang bima sakti, yang tersisa kini hanya gelap pekat kesendirianku.. Ah, aku merindukanmu!!!
Kembali kutatap langit malam ini.. tetap tak kutemukan secercah kelip pun diantara gelapnya malam dan serabutawan kelabu, maka kuputuskan untuk mengakhiri upayaku mencari-cari bintang sahabatku. Kututup pintu balkon kamar, kulangkahkan kakiku menuju peraduan. Kucoba membaui aromamu yang (kuharap) masih tersisa diperaduanku, kugali seluruh bantal dan selimut, siapa tahu aromamu menyusup disitu. Badanku memanas saat hidungku membaui aromamu di salah satu bantalku, kupeluk bantal itu, membayangkan dirimu yang kini berada aman disebelahku, rambut panjangmu yang dulu pernah menyentuh bantal ini, kini kurindukan lagi. Diluar, bulan tetap pada posisi solidnya, anggun, misterius, dan lembut.. Drupadi, pernahkah kukatakan padamu bahwa kau serupa bulan itu? Kuharap bintang mengatakannya kepadamu (karena telah kusampaikan pesan itu padanya), mungkinkah kini kau menatap langit dan berharap bintang menyampaikan pesanmu padaku? Mungkin... aku akan selalu menunggu itu, namun yang jelas, cintaku padamu takkan berubah, Drupadi. Tanyakan kepada bintang dan ia dengan senang hati akan memberitahumu.....
~FIN~
YOU ARE READING
Cerita Kepada Bintang
Short StoryPrivately Published at 27 January 2013, Berisi tentang pembicaraan kepada bintang, untuk Drupadiku yang menghilang sesaat setelah kita bertemu..