RAVI 5

41 7 1
                                    

Rudy membuka apartemennya dan mempersilahkan kedua sahabatnya masuk dan setelah itu kembali menguncinya.

"Ehhh?"

Jason terkejut melihat seorang gadis yang tengah santai sambil menonton tv didalam apartemen Rudy. Pikirannya sudah jauh kemana kemana.

"Wahh gak nyangka gue Dy, lo selama ini nyimpan cewek di apartemen lo. Kalau gue tau, kan gue bisa nginep sini juga." Kekeh Jason sambil berucap ngelantur.

Rudy hanya memutar bola matanya mendengar ucapan Jason itu. Dan beralih melihat seorang gadis yang dibicarakannya.

"Kapan nyampe?" Tanya Rudy kepada gadis itu sambil duduk di samping gadis tersebut. Viano dan Jason sudah duduk di sebrang sofa yang dia duduki sambil menyimak percakapannya.

Gadis itu tersenyum lebar kepada Rudy. "Tadi jam sepuluh aku nyampenya bang."

"Adek lo Dy?" Sambar Jason.

Rudy mengabaikan pertanyaan Jason dan kembali berucap pada gadis tersebut. "Yaudah kamu istirahat gih, pasti masih capek kan? Udah abang siapin kamar kamu di samping kamar abang." Suruh Rudy sambil mengacak rambut panjang gadis itu.

Gadis itu mengangguk dan pergi setelah mencium pipi Rudy.

"Adek lo Dy?" Tanya Jason sekali lagi kepada Rudy setelah melihat gadis itu pergi.

Rudy mendengus sambil bangkit untuk mengambil oleh oleh yang akan diberikan kepada dua sahabatnya. "Iya. Emang kenapa? Kepo amat sih lo!"

"Siapa namanya?" Kepo Jason.

Rudy kembali dan meletakkan kotak yang berisi bolu itu keatas meja. "Erny" Jawabnya singkat.

Jason dengan sigap mengambil potongan bolu itu dan di ikuti oleh Viano. "Adek lo cantik amat sih Dy, mirip orang cina, gak ada muka muka bataknya lagi!" Celetuk Jason.

Ya, adek Rudy yang bernama Erny itu memang mirip seperti orang Cina, walaupun Rudy juga begitu, tetapi adeknya yang perempuan satu satunya itu pun lebih mirip lagi seperti Cina. Dan juga memiliki wajah yang sangat imut. Siapapun yang melihat muka imutnya pasti akan gemas kepada gadis itu.

Kulih putih walaupun sedikit pucat, rambut hitam legam lurus, dan jangan lupakan matanya yang sangat sipit juga lesung pipi dan gigi gingsulnya. Perfect.

Rudy dan adeknya itu memang sering dibilang orang cina daripada orang batak. Padahal mama dan papa mereka tidak ada campuran cina sama sekali. Semua keluarganya asli batak dan juga berasal dari Medan.

Mungkin mereka beruntung karena katanya, mama dan papa mereka memiliki kulit putih dan itu diturunkan kepada mereka. Jadilah mereka putih seperti cina karena gabungan mama mereka yang putih dan papa mereka juga yang putih dan menjadi putih kuadrat pada mereka. Wakakaka.

"Yaiyalah. Abangnya kan juga begitu." Narsis Rudy.

Jason mendecak. "Kok adek lu kesini? Emang gak sekolah?"

"Dia mau pindah sekolah kesini, karena disana dia gak ada jagain karena bokap nyokap sibuk kerja dan rencananya mau sekolah disini bareng gue." Jelas Rudy.

Jason mangut mangut. "Boleh lah adek lu sama gua."

"Enak aja lo. Gak ada. Jangan macam macam lo." Ucap Rudy garang.

Bukan apa apa, Rudy memang protective kepada adek perempuan satu satunya itu.

"Gue becanda kali." Ucap Jason yang ngeri melihat wajah garang sahabatnya itu.

"Adek lo imut, tapi kok lo amit amit Dy?!" Celetuk Viano yang sedaritadi diam menyimak percakapan mereka.

"Bodat"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang