《09》 Gorgeous

5.6K 810 534
                                    

A/n: lagunya ga terlalu nyambung sama cerita chapter ini, tapi WOI APAKAH CUMA AKU YANG SUKA KEPIKIRAN GUANLIN TIAP DENGER GORGEOUS??? :(

"You make me so happy, it turns back to sad.
There's nothing I hate more than what I can't have.
You are so gorgeous, it makes me so mad"—T. Swift, Gorgeous

𝕽𝖊𝖕𝖚𝖙𝖆𝖙𝖎𝖔𝖓

Guanlin itu tampan.

Sejak kecil, kemanapun Ia pergi, Guanlin sering mendengar pujian ini. Dulu, setiap keluarga mereka pergi bersama, pasti mereka akan dipuji-puji sebagai visual family, dengan Jeno yang lebih mirip Donghae, dan Guanlin yang lebih mirip Sulli.

Ketika pertama memulai kariernya sebagai karakter masa kecil si pemeran utama pun, Guanlin banyak mendengar pujian yang sama—mengenai visualnya.

Jadi, Guanlin tumbuh dewasa dengan sangat mengetahui fakta bahwa Ia tampan.

Tapi pagi ini, Ia jadi mempertanyakan satu hal

"Jihoon, apa aku setampan itu?" Tanya Guanlin pada Jihoon yang sejak Ia bangun tidur tadi, telah berbaring di sampingnya sembari menumpukan kepalanya pada lengannya sendiri, memperhatikan wajah Guanlin.

Mereka sudah berada dalam posisi ini selama sekitar, 30 menit—atau setidaknya, Guanlin baru bangun 30 menit yang lalu. Ia tidak tahu entah sudah berapa lama Jihoon memperhatikannya seperti itu.

Jihoon mengangguk yakin. "Apa kau tidak punya kaca?"

Sudah hampir dua minggu sejak mereka resmi menjadi sepasang suami-istri baik di hadapan negara, agama, maupun publik, dan ya, tentu saja mereka selalu tertidur dan terbangun di samping satu sama lain, di ranjang yang sama, tapi baru kali ini Jihoon bertingkah seaneh ini. Ia bahkan tidak bertingkah seperti ini kemarin.

"Kau bertingkah aneh" ujar Guanlin jujur. "Kau sakit?"

Jihoon nampak bingung. "Hm? Tidak kok?" Jawabnya. "Sedikit pusing dan mual tadi, saat baru bangun. Tapi aku merasa jauh lebih baik setelah melihatmu"

"Tapi kau bertingkah aneh"

"Memangnya iya?"

"Ya. Kau biasanya tidak memujiku terang-terangan" jawab Guanlin. "And— it's kind of awkward"

Bahkan sampai kemarin, Jihoon masih bergidik geli setiap kali ada orang yang memuji visual Guanlin, atau ketika Guanlin sedang menjelaskan mengapa Ia begitu terkenal.

Tapi perubahan aneh macam apa ini?

"Guanlin"

"Ya?"

"Semakin kulihat seperti ini, ternyata kau semakin tampan ya" ujar Jihoon jujur. Ekspresi wajahnya terlihat polos dan benar-benar seperti orang yang mengagumi sebuah mahakarya.

Guanlin tidak tahu harus menjawab apa. Biasanya setiap dipuji, Ia hanya tersenyum atau tertawa sebagai respons.

Tapi ternyata dipuji oleh istrimu sekaligus partner debatmu yang biasanya marah-marah ketika digoda ternyata sangatlah berbeda.

Terasa sedikit... ehem, manis?

Sayangnya, Jihoon dan manis bukanlah kombinasi yang Guanlin kenal.

"Jihoon"

"Ya?"

"Kau salah makan?"

Jihoon mengerucutkan bibirnya. Ia memukul pelan dada pria di hadapannya itu. "Kau ini! Aku serius!"

Reputation // pjh+lglTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang